Jenderal Soedirman: Pahlawan Besar dan Panglima Pertama TNI

Jumat, 6 Juni 2025 18:47 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Tentara hanya mempunyai satu kehormatan, yaitu mempertahankan tanah airnya.”

Profil Singkat

Jenderal Soedirman adalah salah satu tokoh paling penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah, dan wafat pada 29 Januari 1950 di Magelang. Dikenal sebagai Panglima Besar TNI pertama, Soedirman memimpin perjuangan bersenjata melawan Belanda di masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan Hidup dan Karier Militer

Soedirman sejak kecil dikenal sebagai anak yang taat beragama dan memiliki semangat juang tinggi. Ia pernah menjadi guru dan aktif di organisasi Muhammadiyah. Ketika Jepang datang, Soedirman bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA) dan mendapatkan pelatihan militer.

Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam usia yang masih muda, ia menunjukkan kepemimpinan luar biasa di medan perang.

Perang Gerilya dan Keteladanan

Pada saat agresi militer Belanda II tahun 1948, meskipun sedang sakit paru-paru berat (TBC), Soedirman tetap memimpin perang gerilya dari hutan ke hutan. Dalam kondisi fisik yang sangat lemah, ia memimpin langsung pasukannya dan memberi semangat luar biasa kepada rakyat dan tentara Indonesia.

Keputusannya untuk terus berjuang dalam kondisi sakit menunjukkan dedikasinya yang luar biasa terhadap kemerdekaan dan tanah air. Ia dikenal dengan semboyan:

Tentara hanya mempunyai satu kehormatan, yaitu mempertahankan tanah airnya.”

 

Wafat dan Warisan

Jenderal Soedirman wafat pada 29 Januari 1950 di usia 34 tahun, hanya beberapa bulan setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta.

 

Sampai hari ini, Jenderal Soedirman dikenang sebagai simbol keberanian, pengorbanan, dan kepemimpinan sejati. Namanya diabadikan dalam banyak nama jalan, sekolah, universitas, bahkan pangkalan militer.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Levy Cipta astinto

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler