Membuka Mata Pembaca terhadap Makna Tersembunyi dalam Teks

Jumat, 11 Juli 2025 23:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kritik
Iklan

Menulis resensi dapat melatih pembaca untuk berpikir kritis dan menemukan makna dalam suatu teks

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang membaca buku, artikel, atau karya sastra hanya untuk dapat memahami isi atau alur suatu buku ataupun suatu tulisan karya ilmiah secara garis besar. Mereka sering mengetahui peristiwa yang terjadi dalam teks, tetapi tidak menyadari pesan tersembunyi, nilai-nilai yang ingin disampaikan, ataupun makna mendalam yang ada di balik tulisan tersebut. Padahal, membaca tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan menyerap informasi, tetapi juga sebagai sarana membentuk cara berpikir dan mengembangkan kepekaan terhadap isi bacaan.

Salah satu cara yang bisa melatih pembaca untuk membaca lebih dalam adalah dengan menulis resensi. Saat seseorang membuat resensi, ia tidak hanya diminta memahami isi teks, tetapi juga memberikan tanggapan, menyampaikan penilaian, dan mengulas kelebihan serta kekurangannya. Proses ini secara perlahan melatih pembaca untuk memandang sebuah tulisan dari berbagai sisi. Ia mulai memperhatikan pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penyampaian penulis, serta mencoba memahami maksud yang tidak disampaikan secara langsung.

Kegiatan menulis resensi mendorong pembaca untuk lebih teliti dan aktif saat membaca. Melalui aktivitas ini, seseorang belajar mengembangkan kemampuan berpikir secara logis, kritis, dan mendalam. Pembaca yang sebelumnya hanya menerima informasi secara pasif, kini mampu membangun pemahaman sendiri dan menghubungkannya dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki. Kemampuan ini sangat penting dalam membentuk kebiasaan membaca yang lebih reflektif dan tidak terbatas pada permukaan.

Dalam dunia pendidikan, guru dan dosen sering menggunakan resensi sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik. Namun, manfaat resensi sebenarnya jauh melampaui tugas akademik. Resensi mampu membangun minat membaca dan menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis secara berkelanjutan. Melalui resensi, pembaca tidak hanya menerima isi teks, tetapi juga belajar mempertanyakan, menafsirkan, dan menyusun pendapat mereka sendiri terhadap bacaan.

Oleh sebab itu, menulis resensi sebaiknya dipandang bukan sekadar tugas menulis, tetapi juga sebagai latihan berpikir yang mampu memperluas sudut pandang dan mengajak pembaca menggali makna di balik setiap tulisan.

APA ITU RESENSI?

Resensi adalah teknik mengulas atau memberikan kritikan terhadap suatu karya tulis, baik itu sebuah buku, novel, berita, cerita fiksi atau dongeng atau bahkan sebuah karya tulis ilmiah. Soehartono (2021), dalam bukunya Menilai Karya Melalui Resensi, menyampaikan bahwa resensi merupakan bentuk tulisan yang di susun untuk menilai dan mengulas sebuah karya, baik dalam bentuk buku, film, maupun karya seni lainnya.

RESENSI MENDORONG PEMBACA UNTUK DAPAT BERPIKIR KRITIS

Kegiatan membaca tidak cukup jika hanya berhenti pada pemahaman isi. Pembaca perlu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat lanjut seperti menganalisis gagasan, menilai sudut pandang penulis, serta menghubungkan isi bacaan dengan pengalaman atau pengetahuan lain. Menulis resensi menjadi cara yang efektif untuk melatih semua aspek ini. Dalam menyusun resensi, pembaca diajak untuk mengamati secara lebih teliti, mengidentifikasi struktur teks, serta menafsirkan pesan yang tersirat. Selain itu, mereka juga dilatih untuk mengkritisi cara penyampaian dan logika penulis dalam menyampaikan ide.

Penelitian yang dilakukan oleh Frezzalia (2023) menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PJBL) yang diterapkan dalam penulisan resensi cerpen secara nyata meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam studinya, siswa yang terlibat dalam penulisan resensi melalui pendekatan PJBL mampu menunjukkan kemampuan analisis dan evaluasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerapkannya.

Lebih dari itu, penulisan resensi mendorong pembaca untuk menyusun pertanyaan kritis seperti “Apa pesan tersembunyi dari cerita ini?”, atau “Apakah penulis berhasil menyampaikan argumen dengan jelas?”. Pertanyaan semacam ini melatih daya pikir reflektif dan membantu pembaca membentuk opini berdasarkan data dalam teks. Dengan demikian, menulis resensi tidak hanya memperkaya pengalaman membaca, tetapi juga mengembangkan literasi kritis yang sangat dibutuhkan di era informasi saat ini.

BAGAIMANA CARA MENGUNGKAP SUATU MAKNA TERSIRAT MELALUI RESENSI?

Menulis resensi tidak sekadar menceritakan ulang isi atau menyampaikan kesan pribadi terhadap suatu karya. Di balik aktivitas ini, pembaca justru dilatih untuk melakukan pembacaan secara cermat dan penuh perenungan. Salah satu kemampuan yang berkembang melalui kegiatan tersebut adalah kecakapan dalam menemukan makna-makna tersembunyi yang terkandung dalam teks. Saat menyusun resensi, pembaca perlu memahami lebih dari sekadar alur; mereka dituntut untuk mengamati pilihan diksi, gaya penulisan, serta latar sosial dan budaya yang menjadi bingkai dari isi cerita.

Kemampuan ini terasah karena dalam proses menilai suatu karya, pembaca harus menelaah isi secara mendalam dan menyeluruh. Mereka belajar membaca dengan lebih jeli terhadap unsur-unsur halus dalam teks, seperti lambang, kiasan, atau pertentangan makna yang tidak selalu ditunjukkan secara langsung oleh penulis. Dengan kata lain, kegiatan resensi menumbuhkan kepekaan pembaca terhadap detail-detail penting yang mungkin luput saat membaca biasa.

Trihayu (2018) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa penerapan metode membaca intensif berdampak positif terhadap kemampuan siswa dalam menemukan makna tersirat dari sebuah bacaan. Peneliti mencatat adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah siswa dilatih untuk membaca dengan pendekatan yang lebih terarah dan mendalam.

Melalui resensi, pembaca tidak hanya memberikan komentar, tetapi juga menyusun kembali pemahaman terhadap isi karya. Aktivitas ini berperan penting dalam membentuk pribadi pembaca yang berpikir kritis, lebih peka terhadap makna, dan mampu menggali kedalaman pesan dalam setiap teks yang mereka baca.

KESIMPULAN

Menulis resensi bukan sekadar merangkum atau menilai sebuah karya, tetapi juga merupakan cara yang efektif untuk melatih kepekaan seseorang dalam memahami bacaan secara lebih dalam. Ketika pembaca membuat resensi, mereka tidak hanya memahami isi teks, tetapi juga melatih diri untuk berpikir secara kritis dan mengenali makna-makna yang tidak langsung diungkapkan oleh penulis.

Melalui proses ini, pembaca terdorong untuk bersikap lebih aktif, cermat, dan reflektif saat menghadapi teks. Mereka terbiasa mempertanyakan gagasan, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan isi bacaan, serta mengaitkan materi yang dibaca dengan pengalaman atau informasi yang sudah mereka ketahui. Kebiasaan tersebut secara perlahan membentuk cara berpikir yang logis, sistematis, dan analitis—keterampilan penting di tengah arus informasi yang begitu deras.

Dalam praktik pembelajaran, resensi terbukti membantu meningkatkan kemampuan literasi dan berpikir kritis peserta didik. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa strategi seperti Project Based Learning dan membaca intensif dalam kegiatan meresensi dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan makna tersembunyi dalam bacaan.

Oleh karena itu, kegiatan menulis resensi seharusnya tidak hanya dipandang sebagai tugas menulis biasa. Lebih dari itu, resensi memainkan peran penting dalam membentuk karakter pembaca yang tajam dalam memahami teks, kritis dalam berpikir, dan peka dalam menangkap pesan yang terkandung di balik kata-kata.

DAFTAR PUSTAKA

Suhartono. (2021). Menilai karya melalui resensi. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Nurina, F. (2023). Pembelajaran menulis teks resensi dengan model Project Based Learning (PJB L) untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Jalancagak tahun pelajaran 2017–2018 [Tesis atau artikel tidak diterbitkan secara formal]. ResearchGate.

Trihayu. (2018). Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi menemukan makna tersirat teks melalui membaca intensif model Jigsaw di Sekolah Dasar. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4(3), 420–427.

Permata Sari, E., Lubis, N., & Kamal, A. (2020). Kiat mudah menulis resensi. Guepedia.

Haryanto, D. (2020). Membuat resensi. Alprin.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler