Cermin Terbalik

Selasa, 19 Agustus 2025 14:21 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
en.wikipedia.org \xb7 Terjemahan Adam dan Hawa - Wikipedia
Iklan

Ini adalah kisah cermin yang terbalik ketika Adam diciptakan pertama kali, ternyata seorang telah mensabotase dan memanipulasi kisah

Cermin Terbalik. 

  • cerpen 

 

 Public Discourse Jordan Peterson on Adam and Eve - Public Discourse

Ini adalah kisah cermin yang terbalik ketika Adam diciptakan pertama kali, ternyata seorang telah mensabotase dan memanipulasi kisah, dimana dalam naskah aslinya adalah, Siti Hawa diciptakan pertama kali. Dan sementara Adam diciptakan dari tulang rusuk Siti Hawa, bagaimana menurutmu ? Menarik bukan ? 
 
Kurt Vonegut adalah seorang senior dan Profesor dari universitas dan dia mengajar mengenai teorema yang dinamakan olehnya shape story atau bentuk kisah, dalam teori tersebut Kur, mepresentasikan bahwa, narasi secara umum bisa dikategorikan dalam kategori yang baku secara umum. Dan beberapa motif khusus hanyalah suatu alur plot dari distingsi dari problem cerita dan penulisan cerita. Sebuah tajuk menghampiri malam itu dimana menurut lelaki itu, Piere, narasi dalam kedudukan moral kisah dapat saja masuk dalam ungkapan kritik dan suatu skema kritis atas damapak prediktif dari kisah, sehingga melahirkan frase “Kritik Narasi” dengan berbagai alasan yang menjadi delik dari mens rea dari bentuk cerita. Bahwa, bagaimana suatu kisah dapat dinilai sebagai suatu informasi yang absolut sebagai data tanpa tamabahan suatu bentuk narasi yang menyimpangkannya ? - 

 

Saya rasa rasional toh, bagi setiap penulis ? Ujar Piere, dengan mengajukan banding dari sanggahan teorema shape story milik Kurt Vonegut. Beberapa komponen terimilinasi atas ketidak – sertaan dalam penulisan suatu kisah memungkin adanya kesenjangan atas narasi yang terima sebagai bentuk bahkan jika itu adalah suatu narasi penceritaan sejarah dalam kodifikasi yang mempengaruhi identitas dari etika dari suatu bangsa dalam bentuk tragedi moralnya ?-  

 

Tidaklah selalu, berhasil manakala analogi-analogi sang filusuf itu, belakangan, mencoba meredam dari gejolak sosial dan subversifitas dari negara tersebut. Dan beberpa justru berujung pada notasi panjangnya sumbu yang harus di identifikasi sebagai akar maslah secara rigid dan mengahbiskan baiaya yang tak pasti, baik tak pasti dari segi hasilnya. Sang filusuf yang terlihat mulai sedkit kewalahan dan berhutang sana-sini. Dan atas tanggung jawab dan beban rsponbilitas pertemanannya dengan tubuh militer yang mecoba menarik aksi progresif dari sektor pembangunan yang diharapkan para pengikut –pengikut dari sebutan yang dinamai rakyat dalam bahasa setempat di negara itu.  

 

Di balik layar seorang legislasi mencoba mengevaluasi dalam pendekatan problematis dari narasi sejarah bangsa tersebut, dan mengambil laih penyelesaian antara teknis dengan suatu kemungkinan pengulangan prosedural.  

 

--------------------------------------- 

 

Piere, berkata, bahwa, hari itu naskah itu masuk dan pemegang dan penagantar naskah tersebut ke percetakan mengetahui sesuatu atas naskah itu dan melakukan sabotase atas tafsirnya dengan mendudukan Adam dicipatakan tuhan di awal kehidupan manusia di surga dan diturunkan di muka bumi, dan menambahkan serangkaian nama seperti Qabal dan Qabil. Sementara dalam versi aslinya hanya ada satu laki-laki yakni, Qabal, dan dengan motif dualisme Qabal pun berseteru dengan Qabil dan menumpahkan darah saudaranya. Bagi Piere, ini kisah yang cukup aneh. Karena Sejak awal secara singular Siti Hawa, atau bahkan sebaliknya, merujuk pada jumlah tunggal atau singular dari bentuk penciptaan, dan mereduksi dalam destruktifnya, pada kemudian dari tulang rusuk tersebut, diciptakan Adam atau Hawa. Yang menginisiasi sang manipulator kisah atau naskah terebut untuk menciptakan padanan dari Qabal yakni Qabil sebagai tulang berikutnya dalam serangkaian dan serentetan cerita tersebut.  

 

Dan pada akhirnya dampak atas dari manipulasi terebut mempengaruhi cara kerja dari sistem kekuasaan dalam kebijakan imperatif moral dan kewajiban kekuasaan yang lainnya. Sebelum artinya kita harus memakai strategi dari kenabian Isa al-masih, ibnu Maryam A.S. dalam menyanggah kosntelasi kekuasaan saat ini, tersesat oleh keluguan dalam kemitraan yang salah. Bahwa, tentu saja yang tercipta dari tulang rusuk Siti Hawa adalah Adam A.S. dalam konjungsi yang melahirkan berbagai delik dari minoritas dari sistem maternal dan sementara penibatana analogetik mengatakan bumi adalah suatu simbol maternal sang Ibu ? - 

Sementara kehadiran para aktivis gender yang keder, itu belum selesai mempertentangkan kesetaraan anatara dunia laki-laki dan perempuan, ketidak mampuan akal mereka mengivestigasi bahwa cerita yang berlaku adalah naskah yang tidak otentik dari naskah asli mengenai kisah teresebut dalam revisionis-revesionis berkepentingan atas kedaulatan ketika diserahkan tanggung jawab atas kodifikasi dari akomidasi seluruh kisahnya.  

 

Siti Hawa, sendiri di surga dan Tuhan menciptakan Adam A.S. untuk menemaninya, dalam kesendirian itu, kemudian Adam A.S. membujuk Siti Hawa, menjual buah dadanya di surga itu kepada malaikat, yang senang dengan buah dada, dan membayar dengan beberapa tail emas dinar. Dan buah khuldi di surga, yang ditanam di dalam taman firdaus tersebut, tidak ada yang menoleh kecuali Adam, A.S. dan memakannya. Tentu saja dengan perintah tuhan yang menyuruhnya memakan buah tersebut untuk memastikan bahwa adam kemudian menalar perkembangan pikirannya dengan sebelumnya tanpa busana dia pun menempatkan daun-daun pohon itu menjadi motif dari busana awal dari citra peradaban manusia di awal kehidupannya. Dan setelah itu tuhan menurunkan keduanya ke bumi dimana buah khuldi (atau buah apel dalam bahasa masa kini) banyak dijumpai di muka bumi ini.  

---------------------------------------------------- 

 

Pada masa zaman kerajaan atau sisem pemerintahan berasaskan sistem monarki kerajaan di Inggris dan sang raja bernama Inggris. Atau Lord Inggris, dimana sang putri mencium cermin dan membalikkan keadaan sang kodok menjadi pangeran dan pangeran palsu menjadi kodok. Beberapa komentar mengatakan mungkinkah itu adalah negeri dimana tempat sebuah kerajaan yang bukan manusia melainkan kerajaan seekor musang atau hewan melata seperti biawak, sehingga bisa dibayangkan kenapa sang putri lebih senang kodok ketimbang seorang manusia.  
 

Piere, kemudian mengakhiri hipotesis dari tesis desertasi kepenulisannya dalam revisi teoritik. Dan kemudian membawa segudang pekerjaan rumah yang tidak hendak dia selesaikan karena, Piere adalah tukang tidur dan juga pemalas yang akut dan berkelanjutan.  

 

 

Ahmad Wansa Al-faiz, 

Bandar Lampung, 17 Agustus 2025. 
 

 

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagikan Artikel Ini
img-content
A.W. Al-faiz

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Jejak Al-Masih dalam Ruang Kelas Modern

Kamis, 21 Agustus 2025 22:47 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua