Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia
7 jam lalu
Radio merupakan salah satu alat hiburan masyarakat Indonesia dahulu kala. Seiring perkembangan zaman, bagaimana cara radio untuk tetap bertahan?
***
Radio ditemukan pada akhir abad ke-19. Radio mengalami perkembangan yang signifikan seiring berkembangnya teknologi. Di Indonesia, radio muncul pada era kolonial Belanda, pada 1925. Saat itu, pemerintah Belanda mendirikan stasiun radio pertama di Indonesia, yaitu Radio Batavia yang beroperasi di Jakarta, berbahasa Belanda, dan menargetkan penduduk Belanda serta komunitas internasional yang berada di Indonesia sebagai pendengarnya.
'Setelahnya, pada 1930 didirikan Radio Nederlandsch (Indië-Radio Hindia Belanda), radio berbahasa Belanda dan Melayu yang juga disiarkan di Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, radio menjadi salah satu alat penting dalam menyebarluaskan informasi perjuangan kemerdekaan dan pemerintah baru. Pada 11 September 1945, Radio Republik Indonesia (RRI) resmi didirikan sebagai lembaga penyiaran publik yang dikelola oleh pemerintah Indonesia.
Seiring dengan kemajuan teknologi, radio mengalami transformasi digital dengan munculnya radio online dan aplikasi streaming, baik di Indonesia, maupun dunia.
Kejadian Nyata Perkembangan Radio
Gen FM merupakan salah satu stasiun radio nasional kalangan muda yang didirikan pada pada 9 Agustus 2007. Sebelum dikenal sebagai Gen FM, stasiun ini bernama Radio Ardan Jakarta. Saat itu Gen FM belum memiliki identitas yang kuat dan tidak terlalu dikenal, sehingga Gen FM sulit untuk bersaing dengan stasiun radio besar lainnya.
Pada akhirnya, Radio Ardan Jakarta melakukan rebranding berskala besar dan merubah namanya menjadi Gen FM. Stasiun radio tersebut berfokus dengan menargetkan audiens muda, usia 18-35 tahun, dengan bahasa yang digunakan penyiar dibuat sesuai dengan selera, humor, dan gaya hidup audiens. Selain itu, Gen FM mulai memutarkan lagu-lagu top 40 dan hits, baik dari musisi lokal, maupun internasional.
Belakangan ini, Gen FM juga sudah melakukan konvergensi media, dengan menggunakan sosial media, hingga menggunakan podcast & aplikasi streaming untuk menargetkan audiens yang lebih luas.
Gen FM sendiri memiliki konten yang unik dan interaksi yang kuat, dengan program siara seperti, "Selamat Pagi" dan "DJ Sore", dikemas dengan santai. Para penyiar juga memiliki karakter yang dikenal dengan "Sobat Gen”.
Terdapat beberapa hal yang patut dilakukan oleh pengelola radio di era digital untuk tetap mempertahankan perusahaan dan eksistensinya, pengelola radio harus melakukan “ekspansi”, dengan merambat masuk ke platform digital, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menampilkan cuplikan behind-the-scenes dari siaran radio, wawancara dengan bintang tamu yang ditayangkan di YouTube, atau memposting tingkah lucu para penyiar radio. Selain itu, wawancara dengan bintang tamu juga dapat diunggah pada platform podcast seperti, Spotify, Noice, atau Apple Podcast.
Selain melakukan ekspansi ke platform digital untuk mendapat audiens yang lebih luas, pengelola radio juga dapat membentuk komunitas di media sosial, sehingga terjadi komunikasi dua arah melalui Q&A, survei, atau berdiskusi di komunitas WhatsApp.
Solusi sebagai Konsultan Media yang Mendirikan Stasiun Radio
- Membuat visi misi dan segmentasi audiens dengan melakukan riset target demografi dan psikografi sebelum menentukan fokus utama radio.
- Menggunakan konsep “Multichannel Journalistic”, sehingga konten yang ada pada radio FM/AM juga tersedia di berbagai platform digital.
- Melakukan branding dan promosi, dengan membuat logo yang menarik dan sesuai target audiens, palet warna, dan motion bumper untuk unggahan di media sosial.
>> Artikel ini merupakan tugas dari mata kuliah Produksi Program Audio prodi Produksi Media Politeknik Tempo. Dosen pengampu: Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia
7 jam lalu
Berapa Tarif Buzzer Politik di Indonesia?
Sabtu, 7 Juni 2025 09:18 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler