Berapa Tarif Buzzer Politik di Indonesia?
Sabtu, 7 Juni 2025 09:18 WIB
Bagaimana cara kerja para penyebar isu itu? Bagaimana cara mendapatkan order? Simak hasil investigasi Kompas.id.
***
Artikel Kasta ‘Buzzer’, dari Tarif Puluhan Ribu hingga Miliaran Rupiah di kompas.id merupakan salah satu hasil investigasi Kompas.id yang menyoroti bagaimana sistem buzzer digunakan dan beroperasi di Indonesia. Pada artikel ini, Kompas menyajikan informasi seputar penghasilan buzzer, sesuai dengan “kasta” mereka.
Saat ini, buzzer merupakan pekerjaan yang menjanjikan, hanya bermodal media sosial dan komentar, orang dapat dengan mudah untuk mendapatkan uang. Buzzer sendiri merupakan individu atau kelompok yang dibayar untuk menyebar informasi dan opini tertentu di media sosial.
Pada investigasi tersebut, tim Kompas mendatangi kediaman Irwan (nama samaran), ia memperlihatkan sejumlah dokumen hasil transaksi dengan kliennya yang bernilai Rp6 miliar pada tahun 2024, dan Rp1 miliar di tahun ini untuk menyebarkan isu politik.
Selain proyek politik, ia juga sering mendapat proyek yang berasal dari swasta, perusahaan besar, elit politik, hingga beberapa instansi. Dulu, ia sempat meraih Rp400 juta per bulannya hingga dapat membentuk tim buzzer sendiri. Irwan mengatakan, posisi seorang buzzer sangat menentukan penghasilan.
Tetapi, proyek buzzer tidak selamanya dapat dikerjakan oleh tim miliknya. Terkadang ia hanya sebagai perantara dan mendapat margin kecil, dan setelahnya akan diserahkan untuk tim buzzer lain.
Berbeda dengan Irwan, AE, pekerja lepas buzzer kecil hanya mendapat honor dengan nominal Rp. 300.000. Ini, antara lain, dilakukan AE yang sudah berkecimpungan di dunia buzzer selama lima tahun.
Ia menunjukan tawaran untuk mempromosikan program instansi dengan nominal Rp. 40.000 hingga Rp. 100.000. Tawaran tersebut memiliki persyaratan dengan pengikut media sosial minimal 500, dan dapat menggunakan banyak akun. Dahulu, AE masih sering menerima dengan bayaran Rp. 5.00 perkomentar. Namun, setelah meningkatkan “kasta”nya, AE hanya menerima tarif Rp. 300.000 per komentar.
Selain di media sosial, buzzer level bawah juga dapat dibayar untuk memeriahkan suatu acara, seperti yang dilakukan SR. Buzzer acara memiliki peran yang hampir menyerupai penonton bayaran, yang membedakan buzzer dan penonton bayaran adalah mereka harus meramaikan acara tersebut di media sosial dengan membuat Reels, maupun mengunggah foto atau video dari acara yang didatangi, dan dilengkapi dengan caption dan tagar sesuai permintaan penyelenggara acara. SR mendapatkan tawaran sebagai buzzer acara melewati manajemen agensi. Ia menduduki sepuluh agensi, demi mendapat cuan dengan cara mudah, dan tanpa keterampilan khusus.
RF merupakan segelintir orang yang berasal dari agensi pemasaran digital di Jakarta yang kerap menggunakan jasa buzzer untuk meningkatkan penjualan, dengan bayaran Rp. 400 untuk buzzer yang menggunakan bot.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Perubahan Data Dunia dari Tahun ke Tahun
Rabu, 1 Oktober 2025 11:52 WIB
Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia
Rabu, 17 September 2025 08:19 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler