Muji Setiyo adalah dosen dan peneliti aktif di Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang - Kampus Unggulan Muhammadiyah

Unimma Kembangkan Mesin Pengering Ampas Tahu untuk Desa Mandiri

2 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
UNIMMA Hadirkan Inovasi Mesin Pengering Ampas Tahu untuk Kemandirian Ekonomi Desa
Iklan

Inovasi Unimma ubah limbah ampas tahu jadi pakan ternak berkualitas tinggi, dorong kemandirian ekonomi dan peluang usaha baru di Desa Sambak.

***

Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat melalui program pengabdian berbasis inovasi teknologi tepat guna. Salah satu terobosan terbaru adalah pengembangan mesin pengering ampas tahu, sebuah solusi sederhana namun bernilai ekonomi tinggi bagi industri rumahan dan peternak lokal.

Program ini dilaksanakan di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Pelaku usaha tahu dan para peternak sapi setempat menjadi mitra utama, sementara tim pengabdian berasal dari lintas disiplin keilmuan, yakni Veni Soraya Dewi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Bagiyo Condro Purnomo dan Eko Muh Widodo dari Fakultas Teknik. Kegiatan ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek.

Veni menjelaskan, gagasan ini berangkat dari permasalahan klasik: ampas tahu basah yang melimpah, cepat membusuk, dan akhirnya menjadi limbah. Tim kemudian merancang mesin pengering yang efisien, ramah lingkungan, sekaligus mudah dirawat. “Kami ingin menghadirkan solusi yang aplikatif, terjangkau, dan berkelanjutan. Dengan mesin ini, ampas tahu bisa diolah menjadi tepung atau pakan ternak kering dengan kadar protein tinggi,” ungkapnya.

Produk akhir berupa ampas tahu kering bukan hanya tahan lama, tapi juga lebih mudah didistribusikan dan disimpan. Bagi peternak, ini berarti peluang untuk mendapatkan pakan berkualitas dengan harga lebih terjangkau, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan. Bagi desa, ini membuka peluang usaha baru yang berakar dari potensi lokal.

Kepala Desa Sambak, Dahlan, mengapresiasi langkah UNIMMA yang menurutnya bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan juga strategi pemberdayaan desa. “Kami melihat ini sebagai langkah konkret membangun ekonomi desa dari sesuatu yang selama ini dianggap limbah,” ujarnya.

Inovasi mesin pengering ini menunjukkan bagaimana perguruan tinggi dapat menjadi jembatan antara dunia akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat. Kolaborasi antara dosen, pelaku usaha, peternak, dan pemerintah desa menciptakan sinergi yang berdampak langsung pada kemandirian ekonomi warga.

Dengan semangat ini, UNIMMA terus mendorong hadirnya teknologi yang menyatu dengan realitas lokal, sebuah ikhtiar membangun masyarakat yang berdaya dan berkelanjutan.

Referensi

  • UNIMMA Kembangkan Mesin Pengering Ampas Tahu untuk Dukung Kemandirian Ekonomi Desa Sambak. UNIMMA. https://unimma.ac.id/unimma-kembangkan-mesin-pengering-ampas-tahu-untuk-dukung-kemandirian-ekonomi-desa-sambak/

  • Pemanfaatan Ampas Tahu Kering: Unimma Dorong Ekonomi Desa Sambak Lewat Inovasi Pakan Ternak. BorobudurNews. https://borobudurnews.com/pemanfaatan-ampas-tahu-kering-unimma-dorong-ekonomi-desa-sambak-lewat-inovasi-pakan-ternak/

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Muji Setiyo

Professor in Mechanical and Automotive Engineering - Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA)

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler