x

Iklan

Ipul Gassing

Pemilik blog daenggassing.com yang senang menulis apa saja. Penikmat pantai yang hobi memotret dan rajin menggambar
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pilihan Transportasi Keluar dari Bandara Sultan Hasanuddin

Bagaimana keluar dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju tempat tujuan kita? Berikut ada pilihannya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nama besar Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke XVI yang diangkat sebagai pahlawan nasioan sejak tahun 1973 banyak diabadikan di kota Makassar. Dari nama jalan, nama universitas negeri sampai terakhir nama bandara. Bandara yang sekarang bernama Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1937 dengan nama awal Lapangan Terbang Kadieng. Setelah sempat berganti nama beberapa kali, tahun 1980 bandara ini kemudian diubah menjadi Lapangan Terbang Sultan Hasanuddin yang terus bertahan hingga sekarang.

Dahulu lokasi Bandara ini sepenuhnya masuk dalam kawasan Kabupaten Maros, sedikit melewati tapal batas kota Makassar-Kab. Maros. Lalu tahun 2008 lokasi bandara dipindahkan ke dalam wilayah kota Makassar meski sebagian areanya masih berada dalam wilayah Kab. Maros. Terminal bandara yang baru dibuat lebih besar dan lebih modern untuk memfasilitasi para penumpang yang semakin lama semakin ramai.

Selama beberapa tahun bandara Sultan Hasanuddin menjadi salah satu bandara terbaik di Indonesia sebelum kemudian bandara-bandara lain yang tak kalah menterengnya mulai muncul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti umumnya bandara internasional di kota-kota besar, bandara Sultan Hasanuddinpun penuh dengan keriuhan utamanya di terminal kedatangan. Hampir sepanjang hari ribuan manusia melewati pintu keberangkatan dan pintu kedatangan, masuk dan keluar dari area bandara. Khusus di areal kedatangan, keriuhan ini dimanfaatkan oleh banyak orang yang menawarkan jasa transportasi yang siap membawa penumpang dari bandara ke daerah tujuan mereka masing-masing.

Sayangnya, sebagian besar mereka yang menawarkan jasa itu bertindak lumayan agresif. Mereka mendekati penumpang yang baru saja keluar dari bandara, menawarkan jasa dan pantang menyerah bahkan ketika kita menunjukkan tanda tidak berminat. Lepas dari yang satu, bisa saja yang lainnya akan mendekati kita.

Buat sebagian orang, tawaran itu terasa menjengkelkan karena mereka terus menerus mengikuti kita. Buat saya kadang ini rasanya seperti intimidasi yang mulai membuat tidak nyaman. Beberapa kali saya mendapat keluhan dari teman-teman yang datang ke Makassar untuk pertama kalinya.

Untungnya sekarang para penyedia jasa transportasi itu sudah mulai ditertibkan. Mereka tak lagi berada dekat dengan pintu kedatangan, tapi berada di bagian bawah tepat di anjungan kedatangan. Tingkah merekapun tidak lagi seagresif dulu.

Untuk Anda yang baru pertama kali mendarat di Makassar dan ingin keluar dari bandara Sultan Hasanuddin, berikut ada beberapa pilihan moda transportasi yang bisa Anda pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan.

A.  Bis Bandara.

Di bandara Sultan Hasanuddin kebetulan ada juga bis DAMRI yang melayani trayek bandara-kota. Bis ini terparkir di dekat anjungan kedatangan. Anda bisa membeli tiket di loket yang tersedia dekat pintu kedatangan atau membeli tiket di atas bis.

Ketika keluar dari bandara, Anda cukup berjalan ke arah bawah menuju anjungan kedatangan. Anda akan segera menemukan bis DAMRI yang terparkir di anjungan kedatangan. Kalau Anda tidak menemukannya, silakan bertanya kepada petugas bandara.

Bis DAMRI ini mematok harga Rp. 25.000,- jauh-dekat. Jalurnya melewati Jl. Perintis Kemerdekaan terus hingga ke pusat kota di Jl. Riburane dekat lapangan Karebosi. Sebelum naik bis pastikan tujuan Anda dilewati bis bandara, atau minimal di daerah yang tak jauh dari jalurnya. Bis bandara beroperasi dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam.

B. Taksi atau Mobil Rental.

Ini moda transportasi paling banyak tersedia sekaligus paling mahal. Ada beragam jenis perusahaan taksi maupun mobil rental yang siap mengantar para penumpang yang baru mendarat. Sebelum keluar dari terminal kedatangan Anda bisa memesan taksi atau mobil rental melalui mesin yang tersedia di dekat pintu keluar.

Tiket pemesanan yang kita dapat bisa langsung dibawa ke konter yang berada di bagian bawah terminal kedatangan. Petugas akan mengecek ketersediaan taksi atau mobil rental sesuai kebutuhan kita. Kalau tidak atau belum tersedia, mereka akan menganjurkan kita untuk mengganti dengan taksi atau mobil rental lainnya. Kita bisa menerima, bisa juga tidak.

Pastikan mekanisme pembayarannya. Beberapa taksi menetapkan biaya sesuai argo seperti Bosowa Taksi, tapi ada juga yang menerapkan sistem zona menurut radius kilometer. Mulai dari zona I yang dibanderol Rp. 80.000, zona II seharga Rp. 110.000 dan zona III seharga Rp. 150.000.

Kalau Anda butuh mobil rental yang bisa dipakai seharian, Anda juga bisa bernegosiasi dengan supir atau perusahaan penyedia jasa transportasi yang ada di bandara. Kisaran harganya Rp. 300.000,-/ 12 jam.

C. Ojek.

Ini salah satu moda transportasi alternatif yang kerap jadi pilihan untuk mereka yang berkantong tipis. Para pengojek bandara memang masih kurang tertib dan tidak menggunakan seragam sehingga kita sulit untuk menebaknya. Satu-satunya tanda untuk mengetahui keberadaan mereka adalah ketika mereka menawarkan diri.

Tarif ojek di bandara beragam, benar-benar sesuai kemampuan menawar dan kesepakatan bersama. Sebagai dasar, untuk jarak sekira 10km saya biasa membayar seharga Rp. 60.000,-. Jumlah ini lebih murah dari argo taksi yang biasa membutuhkan biaya sampai Rp. 110.000,- dengan jarak yang sama.

Nah, itulah tiga jenis moda transportasi yang bisa Anda pilih untuk keluar dari bandara Sultan Hasanuddin menuju tempat tujuan Anda. Silakan disesuaikan dengan isi kantong atau kebutuhan Anda.

 

Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB