Siapakah Kelompok Abu Sayyaf?

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa sebenarnya kelompok Abu Sayyaf ini dan mengapa mereka menculik warga Indonesia itu?

Sebanyak 10 dari 14 sandera warga Indonesia yang disekap oleh kelompok Abu Sayyaf selama sebulan akhirnya dibebaskan pada Ahad, 1 Mei 2016. Mereka dilepaskan di Sulu, selatan Filipina.

Siapa sebenarnya kelompok Abu Sayyaf ini dan mengapa mereka menculik warga Indonesia itu?

Dari mana asal usulnya?

Kelompok ini bukan sebuah organisasi yang lengkap, tapi sekumpulan sel di Filipina yang bertindak dengan membawa bendera Abu Sayyaf, yang secara harfiah artinya "Bapaknya Pedang". Mereka dikenal juga sebagai Al Harakat Al Islamiyyah.

Kelompok ini didirikan pada 1991 oleh Abdurajik Abubakar Janjalani dan dibentuk oleh para mantan anggota Front Pembebasan Muslim Moro (MNLF), kelompok separatis Muslim di Filipina selatan.

Kelompok ini terkenal karena aksi kekerasan mereka terhadap pemerintah dan warga Filipina, tapi juga terlibat dalam beragam kegiatan kriminal, seperti pemerasan dan perdagangan narkoba. Mereka melakukan serangan ekstremis terburuk dalam sejarah Filipina, pemboman Superferry pada 2004 yang menewaskan 116 orang tewas.

Janjalani, yang belajar di Arab Saudi, Libya dand Suriah, tewas dalam pertempuran melawan polisi pada 1998 dan saudaranya, Khadaffy, mengambil alih kepemimpinan kelompok ini.

Kelompok ini melakukan sejumlah penculikan untuk kepentingan pendanaan ketimbang alasan ideologi.

Khadaffy meninggal dalam bentrokan bersenjata pada September 2006. Pemimpin  Abu Sayyaf saat ini, Isnilon Hapilon, masuk daftar buron Amerika Serikat karena penculikan tiga warga AS pada 2001 dengan uang hadiah US$5 juta (Rp 65 miliar lebih) untuk kepalanya.

Di mana basisnya?

Kelompok ini mendominasi kawasan selatan Filipina di Mindanao dan Kepulauan Sulu dan beraksi di pulau Jolo dan Basilan. Perlawanan mereka terhadap pemerintah telah membuat Uni Eropa, AS dan Kanada memasukkan Abu Sayyaf dalam daftar organisasi ekstremis.

Kemana mereka bersetia?

Gerakan jihad tradisional kelompok ini berbasis pada Al-Qaidah, tapi sejak munculnya kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2014, sejumlah laskar kelompok ini menyatakan sumpah kesetiaannya kepada ISIS. Kelompok itu juga memakai secara simbolis bendera hitam ISIS.

Apa tujuan mereka?

Tujuan utama kelompok separatis ini adalah mendirikan negara di bawah syariah Islam radikal di Filipina selatan untuk suku Moro, bagian dari minoritas Muslim di negeri itu, dengan menggunakan ketakutan dan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

NEWSWEEK | THE PHILIPPINE STAR | TEMPO

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler