x

Iklan

candra permadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Idolaku Bukan Tokoh Utama

Ketika Tokoh utama nggak jadi idola

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Klo saya boleh tanya, siapa sih tokoh favorit dalam kita dalam sebuah novel? Perempuan ayu, nggak ayu-ayu banget, mandiri, dan punya prinsip atau cowok teguh luar binasa yang melakukan apa pun untuk merebut hati pujaannya? Klo ada yang mo milih sang cewek silakan. Milih sang cowok juga sillakan banget.

Tapi klo tokoh idola justru bukan tokoh utama bijimana? Yang saya pribadi idolai tokoh antagonis, tokoh yang menghalangi tokoh utama, meraih tujuannya, tokoh jahat. Yups, saya justru ngefans sama tokoh Danu Bimaska. Sosok biasa, anak tukang batu klo nggak salah dari putjuk gunung kidoel. Tampan? Tentu saja tidak. Rajin membaca? Jelang dos. Keras Kepala? Jelas iya. Taat sama ortu. Perasaan saya sih juga iya, klok ndak Danu ndak njajah desa milang kori alias berpergian jauh sampai ke rimba Jakarta sana, pamitnya pakek acara belakangan. Buat apa? Buat ngebahagiain kedua orang tuanya tentu aja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaannya di mana letak kejahatan mas Danu? Apakah karena saking cintanya sama kedua orang tuanya mas danu kemudian melakukan sesuatu di luar kewajaran? Atau karena keadaan yang membuatnya demikian. Jawabannya ada di novelnya, Roller Coaster.

Terus terang (nggak pakek senter) yang bikin saya takjub bukan (aja) kisah masa kecilnya di Gunung Selatan, tapi terlebih pada karakternya. Mana ada tokoh jahat yang malah justru bikin simpati, bukan kesel, tapi justru mbrebes mili. Tindakan pada orang-orang dicintainya mungkin sulit dimaafkan, terlebih buat negara dan bangsa, hukum harga mati. Tapi entah kenapa, jujur, suwer, saya seakan nggak bisa menghardik Danu lebih dari itu. Mbak Rimbi, yang nulis, berhasil bikin kita dilema, bahkan saya nggak merasakan itu lewat tokoh Salwa atau Panji, tokoh yang menurut versi saya layak diganjar pemeran utama wanita dan pemeran utama pria.

Buat saya, Salwa dan/atau Panji, yang karakternya udah sedikiiiiiiiiiiiit saya bocorin di atas sendiri, ibarat sekedar narator yang membuat saya mungkin jatuh cinta dengan sisi lain karakter Danu. Artinya tanpa mereka berdua Danu ibarat monster yang nggak punya hati, kayak saya #ngaku. Pertanyaannya gimana sih Panji sama Salwa bisa bikin saya klepek-klepek sama Danu. Baca sendiri dunks, masak saya yang cerita, bisa-bisa kalok saya yang cerita geregetnya ilang, sekian cerita dari saya, terima kasih, 

Ikuti tulisan menarik candra permadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 jam lalu

Terpopuler