Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Sisa-sisa pengaruh Majapahit nampaknya baru benar-benar hilang setelah Sultan Trenggono memimpin serangkaian ekspedisi di timur Jawa. Namun, Sultan Trenggono sendiri juga tewas di dalam ekspedisi tersebut dan membuka jalan keruntuhan bagi Kesultanan Demak.
Setelah kematian putranya, Ranggalawe, Aria Wiraraja menetap di Lamajang. Di samping itu Aria Wiraraja juga menyiapkan daerah-daerah penyangga ibukota yang berfungsi sebagai gerbang pertahanan Pajarakan (di Randuagung) dan daerah basis pertanian subur di sebelah selatan yang kini merupakan bagian dari Kecamatan Sukodono, Kecamatan Lumajang, dan Kecamatan Padang. Mengenai watak dan sifat dari Aria Wiraraja, dalam Pararaton disebutkan sebagai ahli siasat dan sangat ambisius. Dalam loyalitas kepada Majapahit sebenarnya ia sangat setia dan amat menghormati Raden Wijaya. Sejak awal anggota keluarganya banyak yang mengabdi dan turut mendirikan Majapahit, namun hanya menghasilkan kekecawaan yang mendalam.
Snouck Hurgronje menyebut proses Islamisasi di Nusantara berbeda dengan region lain yang lebih melibatkan kuasa pedang. Di Nusantara proses Islamisasi tidak melibatkan invasi kuasa politik maupun militer. Sehingga penunaian zakat juga lepas dari kuasa tersebut. Dan, ini pula yang juga menyebabkan minimnya informasi mengenai praktik zakat pada era awal Islam diterima di Nusantara.
Begitu banyaknya perlawanan terhadap Portugis dikarenakan sejak awal keberangkatannya mereka dibekali dengan dekrit penaklukan. Perjanjian Tordesillas yang disetujui pada 7 Juni 1494 antara Portugis dan Spanyol bermaksud membelah dunia di luar Eropa ke dalam kekuasaan mereka. Perjanjian tersebut bahkan berjalan atas restu dari Paus dengan dikeluarkannya dekrit berjudul Inter caetera Devinae, “Keputusan Ilahi”.
Jawa mengalami kejayaan maritim di era Sriwijaya, Majapahit, dan sampai era kesultanan-kesultanan. Kecuali, tiba di saat Mataram berhasil mendominasi sesudah surutnya Kesultanan Demak, budaya maritim pun dipangkas oleh Susuhunan dari tradisi Jawa.
Orang Jawa memang menguasai Indonesia tetapi satu kelemahan mereka: tak berkutik kalau harus berjualan.