Menemukan Rasa yang Pernah Ada
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Hanya bila kau dan aku bersedia melebur segala ingin dan segala hasrat.
Teringatlah aku pada pesan seorang guru: Jika tiba-tiba kau teringat kepada seseorang # entah kapan dan entah di mana, ikhlaskan hatimu untuk mendoakannya # Karena hanya Tuhan yang sanggup membuatmu bisa mengingat seseorang atau sesuatu # Dan aku mengingatmu.
rasa yang pernah ada, lalu hilang dan timbul tenggelam, kini kutemukan lagi # hadir di depanku nyata senyata-nyatanya # seakan aku bisa menyentuh dan mengenali aromanya # di suatu hari pada pekan terakhir april 2017.
Kepadamu, kuawali dengan mengirim pesan terbingkai # dan entah mengapa, aku yakin seyakin-yakinnya # kau mestinya memahami pesan itu seutuhnya # dari jauh dan dengan rasa, kurasakan getaran jawab.
rasa yang mengalir deras akhirnya akan seirama dengan nalar # besi baja pun akan tunduk ketika dalam kondisi terbakar # tapi aku mengalir saja tidak mencoba menalarkan rasa # maaf, bila aku mendesakmu memberi jawab segera bisa.
malam sudah hampir separuh meninggalkan magrib # ketika saya mengalami puncak ekstasi, layaknya seorang sufi # saat kau menorehkan kata-dan-kalimat ini: # “aku mengenalmu seperti saya mengenal diri saya sendiri”.
Aku bersedia mengikuti maumu sejauh yang kau mau # Aku bersedia berjalan sejauh jarak yang ingin kau tempuh # Aku bersedia mengikuti irama yang ingin kau dendankan # Karena aku bersedia melebur segala ingin dan segala hasrat.
Syarifuddin Abdullah | Rabu, 03 Mei 2017 / 06 Sya’ban 1438H.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Filosofi Filsafat
Sabtu, 20 Juli 2024 14:58 WIB
Pertempuran dan Adu Drone di Langit Ukraina
Senin, 13 Februari 2023 05:57 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler