x

Iklan

Ardhie

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Besi Besar Merayap di Floating Market

MENGISAHKAN PERJALANAN PENULIS MENGUNJUNGI TEMPAT REKREASI DI BANDUNG

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

BESI BESAR MERAYAP DI  FLOATING MARKET

 

Seorang  anak lelaki, usia sekitar  3 tahun berlari mengejar kereta kecil yang lewat dihadapannya. Di belakangnya ada lelaki berumur,  berusaha mengimbangi lari dibelakangnya dengan terengah – engah.” Ki, kereta  ki “ teriaknya. Pemandangan tersebut  mengingatkan saya beberapa puluh tahun yang lalu. Bila kebetulan meliwati jalur perlintasan, saya meminta Bapak menghentikan sepeda, agar saya bisa menatap “besi   besar” yang diebut kereta merayap, melintas  dihadapan saya.

Pemandangan  tersebut saya dapatkan ketika saya   mengunjungi Floating Market, yang terletak di Lembang Bandung, Sabtu siang. 29 Juli 2017. Ada banyak wahana sebenarnya yang disajikan di Floating Market, yang saat ini menjadi primadona rekreasi di Bandung. Ada pasar terapung, sebagai ikonnya, ada  Rainbow garden ( taman bunga warna warni), taman angsa dan taman kelinci, Kampung Luit yang menampilkan bangunan beratap ijuk. Entah mengapa ketika menelusuri route jalur pengunjung, mata saya tertarik  Wahana Miniatur kereta api yang terletak di sebelah kanan route jalan itu.

Bagaimana Wahana itu dibangun? Menurut bu Intan,  Corporate secretary Floating Market, Wahana kereta api dibangun pada tahun 2015, atas inisiatif pak Fery, Owner Taman rekreasi ini, yang juga kolektor miniature kereta api. Menempati lahan seluas 2000 meter dan menghabiskan  dana sebesar Rp 2 milyar, dan di klaim sebagai wahana miniatur  kereta api terbesar di Asia, wahana ini cukup bagus menurut saya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Photo 1: Wahana Miniatur Kereta Api

 

Untuk mengerjakan  ini,  ia menggaet  Frans, pengerajin sekaligus  kolektor miniatur kereta api terkenal asal Bandung. Lanskap Wahana ini mengambil  model  jalur kereta api Cikampek – Padalarang. Sebagai miniature, selain ada rel dan kereta mini, juga dilengkapi hutan, persawahan dan kebun, bangunan, Pom Bensin yang ada di kiri kanan, sepanjang jalur Cikampek – Padalarang.  Dan masih ada lagi yang monumental yaitu Jembatan Cisomang. Untuk diketahui aslinya jembatan Cisomang panjangnya mencapai 232 meter, dan merupakan jembatan kereta api terpanjang di Asia.

Berapa harga kereta mini?. Memang kereta ini dibuat  pengerajin Bandung namun mesinnya dan sukucadangnya  masih  diimpor dari   Jerman. Harga satu rangkaian kereta berkisar Rp 18 s,d Rp25 juta . Kereta ini di service pertiga bulan ini tidak kurang menghabiskan biaya sebanyak Rp23 juta  untuk 8 unit lokomotif yang ada di wahana ini. Walaupun sudah dirawat tidak berarti kereta bebas anjlok . Sudah beberapa kali kereta disini anjlok. Anjlok bisa terjadi Karena kerusakan mesin yang mati mendadak ditengah kereta sedang melaju kecang. Atau karena kelalaian  operarator di Depo yang mengendalikan jalannya rute perjalanan kereta api. Oleh sebab itu seorang eperator tidak aja harus trampil tapi juga hatinya harus tenang dan focus.

Dalam penuturannya, kejadian anjloknya kereta api ini sudah beberapa kali terjadi. Namun yang paling fatal terjadi pada bulan Mei 2016. Padahal kondisi kereta dalam kondisi baik, begitu juga tidak ada angin kencang dan hujan.  Tiba tiba saja, ketika  memasuki jembatan Cisomang kereta anjlok, lalu terguling meluncur kebawah jembatan. Alhasil,miniatur kereta senilai Rp 18 juta rupiah rusak berat dan tidak bisa dioperasikan lagi. Dan yang lebih fatal lagi petugas operator kereta api  diberhentikan,”cerita Enang, salah satu dari enam pekerja yang mengawaki wahana kereta api.

Dari pengamatan saya wahana ini masih banyak kekurangan. Misalnya tidak tertera nama jembatan Cisomang,tidak ada nama – nama bangunan kokoh  yang ada di kiri kanan jalur kereta api. Harusnya itu  satu paket visual dengan keretanya yang hilir mudik menelusuri rel jalur kereta api. Sehingga si anak tidak lagi bertanya : “ itu apa Ki , ini apa Ki”,  ketika menonton diorama miniature ini.

Tapi paling tidak wahana ini sudah bisa menjadi alternatif wisata keluarga. “ Wahana ini  sangat interaktif buat anak anak sehingga bisa melatih psikomotorik anak, “ujar pak Burhan, pengunjung asal Jakarta yang bersama anak dan cucunya datang ke wahana ini.  Boleh lah ber-Selfiria tapi rekreasi sambil “ber- edukasiria” mengapa tidak, lanjut pak Burhan, mantan Guru asal garut yang tinggal Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Wahana  miniature kereta dibuka setiap hari. Dari hari Senin sampai Sabtu dari pukul 9.00 sampai dengan pukul 17.00WIB. Harga tiket relatif  masih terjangkau. Untuk anak- anak dikenakan harga Rp 15.000  sedangkan untuk orang dewasa Rp20.000. Yuk!!!!!!!!!!! Kita ke rekreasi.(Ardi/klinikmenulistempo2017)

Ikuti tulisan menarik Ardhie lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu