Sosok Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menjadi sorotan akhir-akhir ini setelah memajang slip gajinya di akun instagram. Di situ, tertera gaji bersih Budhi Sarwono: Rp 6,1juta, dan setelah dipotong zakat, tinggal Rp 5,9 juta.
Budhi menggugah slip gaji itu dengan harapan pemerintah menaikkan gaji yangdianggap terlalu kecil itu. Tapi ada hal yang "sebetulnya": tunjangan operasional pejabat yang yang cukup besar. Harta Budhi juga melimpah, mencapai Rp 19 miliar
Harta Budhi yang melimpah
Sesuai laporan harta kekayaannya pada 2018, harta Budhi Sarwono sebesar Rp 19.143.742.035. Jika dirinci, harta kekayaannya terbagi ke sejumlah kategori. Diantara hartanya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 1 miliar.
Sebagian besar harta Budhi justru mudah dicairkan. Ia memiliki surat berharga senilai Rp 8,8 miliar dan kas atau setara kas: Rp 9,1 miliar. Selebihanya masuk kategori yang lain.
Kemungkinan besar, harta itu didapat dari pekerjaannya sebagai pengusaha. Sebelum jadi Bupati Banjarnegara sejak 2017, ia dikenal sebagai pengusaha konstruksi dengan bendera PT Bumi Rejo Banjarnegara yang banyak mengerjakan proyek pemerintah. Budhi juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Provinsi Jawa Tengah.
Besarnya tunjangan bupati
Di luar gaji pokok, seorang bupati juga mendapat fasilitas berupa rumah dan mobil, termasuk biaya pemeliharaan dan perlengkapannya. Bupati juga mendapat tunjangan operasional yang cukup besar. Hal ini yang tidak dibeberkan Budhi.
Sesuai dengan Pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 109/2000 besarnya biaya penunjang operasional disesuaikan dengan pendapatan asli daerah. Seusai dengan data Badan Pusat Stastik, pendapatan asli Kabupaten Banjarnegara pada 2017 adalah 297 miliar. Maka, tujangannya mengikuti ketentuan pendapatan asli di atas Rp 150 milyar. Untuk kriteria ini, bupati bisa mendapat tunjangan paling rendah Rp 600 juta per tahun. ***
Ikuti tulisan menarik Andin Safana lainnya di sini.