x

Iklan

Radian Ilmaskal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Rabu, 24 November 2021 19:05 WIB

Proteksi Anak dengan Cara Berikut Agar Terhindar dari Predator Seks

Upaya yang bisa dilakukan orang tua agar anak terjaga dari predator seks

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa minggu terakhir ini, warga Sumatera Barat digegerkan dengan pemberitaan tentang perilaku bejat sekelompok orang yang memperkosa anak dibawah umur. Korbanya tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki. Sungguh memilukan, karena pelakunya adalah orang terdekat korban, seperti ayah kandung, kakek, kakak, paman, tetangga, teman bahkan guru korban.

Berita terakhir yang membuat kita geleng-geleng kepala yaitu tentang seorang guru mengaji menyodomi sebanyak 14 bocah laki-laki dalam dua bulan terakhir. Kasus ini bak iceberg phenomenon terlihat sedikit dipermukaan namun sangat banyak terjadi di masyarakat hal ini bisa dianalisis dari setiap kejadian terjadi, mayoritas korban tidak berani melapor.

Berdasarkan keterangan Penyidik Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Sumatera Barat, Imaran Amir bahwa perilaku bejat tersebut paling banyak dilakukan dengan cara membujuk, mengimingi sejumlah uang, meminjamkan handphone dan mengancam bahkan ada saat korban tertidur. Korban pelecehan seksual tersebut pada umumnya mengalami tanda dan gejala yang harus menjadi perhatian bagi setiap orang tua seperti perubahan sikap seperti menjadi pendiam, menyendiri, dan emosional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejadian demi kejadian tersebut harusnya membuat semua elemen masyarakat saling bergotong royong untuk mencegah agar dikemudian hari tidak terjadi lagi. Dr. Leigh M. Baker seorang psikolog di Maryland, Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul Protecting Your Children from Sexual Predators mengungkapkan karakter predator anak sebagai berikut; senang memasuki dunia anak, baik, sopan, ramah, suka membantu, sering kali berstatus sudah menikah, pengguna berbagai materi pornografi dan pernah mengalami kejadian serupa di waktu kecil.

Pendidikan seks usia dini menjadi sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang tua. Banyak orang tua merasa tabu untuk membahasnya padahal di zaman serba digital ini keterbukaan informasi sangat luar biasa sekali, semua informasi tentang apa pun sangat mudah di akses, termasuk tentang seks. Orang tua harus mulai memberikan edukasi seks sejak dini seperti memperkenalkan anak dengan anggota tubuhnya, bagian yang tidak boleh dilihat dan dipegang orang lain, pada usia pubertas (9-12) kenalkan anak tanda yang muncul pada masa tersebut dan yang terpenting jadilah teman bagi anak, menjadi asyik dari pada taman bermain. Menjadi sahabat dan pendengar yang baik bagi anak akan membuat anak terbuka untuk bercerita kesehariannya kepada orang tua.

Selain edukasi, anak juga perlu dibekali keterampilan untuk memproteksi dirinya sendiri jika ada orang yang ingin berniat jahat atau menggodanya seperti berteriak atau kemampuan bela diri. Perlindungan terhadap anak tidak hanya menjadi kewajiban orang tua namun semua kita yang merasa memiliki moral yang baik harus ikut turut andil memberikan kontribusinya melindungi generasi penerus bangs ini dari perbuatan asusila tersebut. Semoga anak kita semua terhindar dan terlindungi dari bahaya predator seks. Aamiin.

Ikuti tulisan menarik Radian Ilmaskal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB