Tidak ada hal yang lebih baik untuk menjauhi maksiat kecuali dengan masuk di pesantren. Kenapa? Di pesantren segala macam kemaksiatan ditutup rapat-rapat kecuali bagi siapa yang mencarinya. Jika dilihat dari kesempatan mungkin sulit untuk mendapatkannya. Mulai dari pergaulan, perempuan dan hal yang hal sering bersama kita yaitu handphone.
Mungkin kebanyakan diantara kita jatuh kedalam maksiat bukan karna niat melainkan kesempatan. Apalagi bagi mereka yang tidak mempunyai kerjaan, khususnya bagi anak sekolahan ketika mendapatkan hari libur.
Apalagi teman-teman yang membuat kita terjatuh kedalam maksiat. Jika kita beteman dengan anak yang soleh insya allah kita akan terikut juga menjadi orang yang soleh. Sebagaimana rasul SAW bersabda :مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Ikuti tulisan menarik agung haruna lainnya di sini.