Film yang diprosuksi oleh anak Makasar, bekerjasaa bersama dengan Paramedia Indonesia dengan Fakultas Teknik Industri di Universitas Indonesia, Makasar. Kisah yang membawa unsur cinta nan lembut, nyatanya membawa akhir cerita yang begitu tragis. Mengisahkan kisah tentang Syansir dan Tenripada, Rere Artt2tonic sang sutradara mengemas kisah keduanya dengan begitu indah.
Film yang berdurasi 82 menit ini, sudah mengaduk-ngaduk hati para penontonnya di Youtube dan Facebook sampai 70 juta penonton. Terlebih lagi dalam penggarapan film ini pun hanya memakan waktu lima bulan saja. Tata suara yang digunakan adalah DTS surround digital dan Dolby Atmos 7.1, yang kerap digunakan oleh film-film di Hollywood.
Berkisah tentang kisah cinta dua remaja yang terkendala oleh masa lalu keluarganya, menyebabkan Melati (Jeihan Dun) memilih untuk meninggalkan rumah ketika di hari lamarannya tiba. Syamsir (Reza Pahlevi) pun dirundung dilema, apakah dirinya dan Melati tetap harus melanjutkan kisah cinta mereka berdua atau mengakhirinya begitu saja.
Melati memilih pergi dengan laki-laki lain Silariang di hari lamarannya tersebut. Kisah cinta keduanya harus dinodai akan kehadiran sebuah pengkhianatan di hari yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk mereka. Ditambah lagi, hadirnya seorang anak yatim bernama Kayla (Saffanah Kayla) yang memiliki tujuan baik untuk menolong, malah semakin memperkeruh suasana.
Ketika seseorang atau dua sejoli tengah dimabuk cinta, maka pemikiran dan amarahnya pun sama-sama tidak logis. Sama halnya dengan yang dialami antara Syamsir dan Melati. Kenangan dari masa lalu, malah akan membuat sebuah tekanan yang kuat untuk sepasang kekasih ini dapat saling meluapkan emosi yang dirasa hingga beradu fisik. Meski begitu, keduanya pun tetap saling mencintai diantara duel untuk saling menghabisi.
Sebelum Tenripada lahir di tangan sutradara Rere Art2tonic, adapun dua sekuel film pendek bertajuk Terlambat dan Yang Sebenarnya yang sudah digarap pula oleh Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia, Makasar bersama dengan Zakir Sabara H Wata dan juga Paramedia Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kedua film ini sudah sampai ke kancah Internasional dengan meraup banyak antusias penontonnya.
Tak mengherankan untuk Rere berani menggarap film Tenripada untuk terjun ke dunia layar lebar langsung. Hanya membutuhkan waktu lima bulan untu proses syuting, film ini mulai digarap semenjak 28 Juni 2019 silam.
Disponsori pula oleh Honda, film Tenripada pun akan semakin membuat para penonton setia di Youtube dan Facebook yang terdahulu semakin tak sabar menantikan kehadiran film karya anak bangsa pada 12 Maret 2020 mendatang. Meski memiliki kisah akhir yang tragis, tapi lewat akhir kisahnya yang begitu haru akan begitu menyentuh.
Jadi, jangan sampai kelewatan kisah kedua remaja yang sedang dimabuk cinta ini ya.
Ikuti tulisan menarik Sinta Nurhikmah lainnya di sini.
