Goa Jomblang, Pesona Panorama Bawah Tanah di Gunungkidul

Kamis, 19 Maret 2020 13:23 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Goa Jomblang
Iklan

Goa Jomblang ialah goa vertikal yang terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Goa ini memiliki keindahan sinar matahari yang masuk ke dasar goa melalui lubang yang lebar. Goa Jomblang memiliki kedalaman ±75 meter dengan diameter ±50 meter.

Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi  alam yang menarik untuk dijadikan objek wisata. Keberagaman objek wisata alam di Gunungkidul merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan perencanaan dan pengelolaan yang matang. Gunungkidul memiliki 13 geosite yang ada di Gunungsewu. Salah satu dari 13 geosite di Gunungsewu adalah Goa Jomblang yang terletak di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul.

 

Goa Jomblang ialah goa vertikal yang terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Jarak Goa Jomblang dari kota wonosari ±10 Km. Goa ini memiliki keindahan sinar matahari yang masuk ke dasar goa melalui lubang yang lebar. Goa Jomblang memiliki kedalaman ±75 meter dengan diameter ±50 meter.

 

Disekitar goa ini terdapat beberapa aliran sungai. Goa Jomblang merupakan salah satu dari beberapa goa bawah tanah di Gunungkidul yang termasuk dalam geosite Gunungsewu. Di Goa ini terdapat lorong sekitar 0,5 km menuju Goa Grubug. Pada perjalanan menuju Goa Grubug wisatawan disajikan pemandangan stalaktit, stalagmite, dan kristal sehingga wisatawan tidak merasa bosan.

 

Pada tahun 2011, Goa Jomblang menjadi tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Goa Jomblang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta tanaman yang tumbuh diatasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Runtuhan di Goa Jumblang ini membentuk sinkhole atau sumuran diistilah jawa sering disebut luweng. Goa Jomblang juga sering disebut Luweng Jomblang.

 

Goa Jomblang memiliki sejarah yang sangat kelam. Pada era tahun 1970-1980, goa ini dijadikan tempat lokasi pembunuhan massal anggota PKI. Ratusan anggota PKI meninggal di lokasi ini. Menurut cerita, mereka dijejer melingkari lubang tersebut dengan tangan diikat serangkai satu orang dengan orang lain sehingga ketika salah satu dari mereka di tembak dan jatuh ke dalam goa mereka akan ikut tertarik jatuh kedalam goa dengan ketinggian ±75 meter.

 

Jika mayat yang jatuh masih utuh maka akan muncul di Pantai Baron Gunungkidul. Eksekusi jenis ini masih dilaksanakan hingga tahun 1982 untuk membunuh pelaku kriminal kelas kakap. Cerita ini membuat masyarakat takut dan resah apalagi ditambah cerita-cerita kelam lainnya.

 

Di ceritakan pernah ada penjelajah goa yang hilang di Goa Jomblang. Sehingga pada tahun 1990-an masyarakat setempat menggelar acara doa bersama. Setelah diadakan acara doa bersama, tidak ada kejadian dimana penjelajah goa hilang ditelan Goa Jomblang.

 

Pada tahun 1983 Goa Jomblang pernah terendam air karena luapan aliran sungai bawah tanah dan tingginya curah hujan. Tahun 2013, kejadian tersebut terulang kembali karena aliran sungai bawah tanah tersumbat sampah. Walaupun tidak separah pada tahun 1983 kejadian pada tahun 2013 membuat dua batu besar di dasar goa tertutupi tanah.

 

Selanjutnya: Perlengakapan untuk penelusuran

<--more-->

Adanya bencana banjir yang sering melanda kawasan Goa Jomblang pada musim hujan yang berkepanjangan diharapkan pengelola bisa memiliki dan hafal dengan titik-titik rawan bencana. Pengelola dan warga masyarakat setempat diharapkan bisa memprediksi kapan akan terjadi banjir dengan mengukur curah hujan yang terjadi di kawasan Goa Jomblang sehingga peringatan penutupan Goa Jomblang sementara bisa dilakukan agar tidak ada korban jiwa.

 

Bagi wisatawan yang pertama kali menjelajah Goa Jomblang, jalur yang digunakan untuk mencapai dasar goa sangat melelahkan. Ditambah lagi cerita-cerita seram mengenai Goa Jomblang dari penjelah-penjelajah sebelumya.

 

Namun, rasa seram tersebut akan seketika hilang saat penjelajah sampai di dasar goa digantikan dengan rasa kagum akan keeksotisan Goa Jomblang yang dilihat dari dasar goa. Sinar yang masuk melalui lubang menganga mengenai stalaktit dan stalakmit sehigga menambah keeksoktisan pemandangan Goa Jomblang. Keindahan semakin bertambah saat cahaya matahari masuk melalui bibir goa.

 

Untuk memasuki Goa Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope technique (SRT). Bagi penjelajah yang hendak caving di Goa Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan standar keamanan caving di goa vertikal dan harus didampingi oleh penelusur goa yang sudah berpengalaman atau pemandu yang sudah berpengalaman.

 

Setelah memakai coverall, sepatu boot, helm, dan headlamp, seorang pemandu memasangkan SRT set di tubuh penjelajah atau wisatawan sambil menjelaskan nama dan fungsi dari masing-masing SRT. SRT set tersebut terdiri dari seat harness, cest harness, ascender/croll, auto descender, footloop, jammer, carabiner, cowstail panjang, serta cowstail pendek.

 

Penjelajah menuju ke dasar goa dimulai dengan berjalan meninggalkan basecamp menuju bibir goa yang menjadi lintasan. Ada beberapa lintasan di Goa Jomblang dengan ketinggian beragam mulai dari 40 meter hingga 80 meter.

 

Terdapat empat jalur yang bisa dilewati oleh penjelajah untuk memasuki Goa Jomblang. Jalur pertama merupakan jalur yang palin mudah dilalui penjelajah jalur ini sering disebut jalur VIP. Sementara itu ketiga jalur lainnya medan yang akan dilaui lebih sulit karena harus menggunakan SRT sejak ketinggian 80 meter (untuk jalur A), 60 meter (untuk jalur B), dan 40 meter (untuk jalur C).

Selanjutnya: Rute terbaik untuk kunjungan pertama

<--more-->

Bagi penjelajah yang baru pertama kali menjelajah di Goa Jombang sangat dianjurkan menuruni goa vertikal ini melaui lintasan terpendek yang dikenal dengan jalur VIP. 15 meter pertama dari teras tempat pertama di bibir goa ini merupakan slope yang masih bisa ditapaki oleh kaki. Setelah itu dilanjutkan dengan menuruni tali sepanjang ±20 meter untuk sampai di dasar goa.

 

Sensasi bergelantung diatas tali selama ±3 menit untuk menuruni bibir goa diperlukan nyali besar. Tetapi rasa ragu-ragu ketika menggelantung di tali akan terbayar lunas dengan melihat bebatuan dan pohon sepanjang menuruni bibir goa.

 

Penjelajah atau wisatawan yang belum memiliki pengalaman meyusuri ataupun menuruni goa vertikal di Goa Jambong ini disediakan jasa operator. Jasa operator ini sudah merangkup jasa pemandu serta peralatannya. Harga per orangnya dibandrol antara Rp450 ribu -Rp1 juta. Pengelola Goa Jomblang sepakat tidak menggunakan mesin untuk menuruni dan menaiki goa karena mereka tetap ingin mengkaryakan masyarakat setempat dan menghindari kerusakan mesin yang sulit diatasi.

 

Bagi penjelajah yang sudah berbengalaman atau yang sudah terbiasa menjelajah goa vertikal, ketinggian goa vertikal merupakan tantangan tersendiri untuk menjelajahinya walaupun harus memperhatikan keselamatan juga. Goa Jomblang dijelajahi pertamakali oleh Acintyacunyata Speleogical Club (ASC) pada tahun 1984 yang merupakan kelompok penjelajah goa dari Yogyakarta.

 

Pemandangan yang disuguhkan di dasar goa membuat penjelajah kagum. Dari atas hanya akan menemui perbukitan karst dan jati meranggas, maka di dasar Goa Jomblang terhampar pemandangan hijaunya hutan yang sangat subur. Aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan subur. Hutan dengan vegetasi yang hidup di goa ini sering dikenal dengan nama hutan purba. Sejak terjadi runtuhnya tanah kebawah, vegetasi tetap hidup dan berkembang biak hingga saat ini masih subur. Pada dinding kapur di Goa Jomblang ditumbuhi tanaman perdu. Penjelajah dapat beristirahat pada sebuah bilik bentukan alam.

 

Pada sisi bagian kanan goa terdapat dua batu besar yang terbentuk dari tetesan air yang merembes dari dinding-dinding goa. Salah satu batunya berbentuk menyerupai jamur dan satu lagi berbentuk seperti otak. Pengelola Goa Jomblang melarang baik penjelajah maupun wisatawan agar tidak mengambil gambar diatas kedua batu tersebut dan menginjak ataupun memukul batu, karena dapat merusak tekstur motif yang terbentuk diatas batu. Pemandu wisata Goa Jomblang juga berpesan kepada penjajah atau pun wisatawan untuk menjaga sikap dan perilaku saat menyusuri dasar goa agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

 

Setelah sampai di dasar Goa Jomblang wisatawan harus berjalan menyusuri goa menuju luweng grubug. Ketika menyusuri jalan menuju luweng grubug terdapat sekiar 3 atau 4 lampu disebar sepanjang 250 meter sebagai penunjuk jalan. Hanya butuh ±15 menit wisatawan ataupun penjelajah mendengar suara gemuruh air dan melihat seberkas cahaya terang. Di kedalaman ±90 meter ada kubah seperti Katedral dengan cahaya sang sangat indah. Suara gemuruh air berasal dari sungai bawah tanah yang menimbulkan gema yang memantul di dinding-dinding goa.

Selanjutnya: Kuota penjelajahan

<--more-->

Sebelum mengunjungi Goa Jomblang ada baiknya penjelajah atau wisatawan memesan karena pengunjung yang akan menyusuri goa dibatasi sekitar 20-25 orang. Jika pengunjung terlalu ramai dikhawatirkan dapat merusak kondisi asli alam di dalam goa. Untuk wisatawan ataupun penjelajah yang berkelompok pengelola menyediakan mobil offroad untuk mengangkut wisatawan ataupun penjelajah dari tempat transit menuju Goa Jomblang.

 

Rumah Kepala Dukuh Jetis Wetan digunakan untuk tempat persinggahan sementara untuk menitipkan barang sebelum masuk ke dalam goa. Kepala Dukuh dan istrinya biasanya menyambut dengan memberikan air putih atau teh hangat kepada penjelajah yang singgah dirumahnya. Selain itu Kepala Dukuh mempersilahkan penjelajah untuk menggunakan kamar mandinya untuk membersihkan diri dari lumpur-lumpur setelah melakukan penjelajahan di Goa Jomblang.

 

Mengenai lahan parkir yang disediakan oleh masyarakat setempat, penjelajah atau wisatawan hanya perlu membayar Rp3.000,00 untuk satu motornya. Namun untuk saat ini kendaraan selain motor belum ada informasi mengenai tarif yang diberikan. Biaya parkir ini bisa berubah tergantung season liburan atau hari biasa.

 

Goa Jomblang juga memiliki jam buka antara jam 08.00-14.00 WIB. Agar dapat menikmati pemandangan yang mengagumkan penjelajah atau wisatawan disarankan untuk datang sektitar pukul 10.00-12.00 WIB karena matahari bisa masuk dengan sempurna melalui bibir goa, dengan catatan jika cuaca cerah. Saat musim hujan Goa Jomblang tutup untuk mengantisipasi meluapnya sungai bawah tanah.

 

Akses jalan menuju Goa Jomblang dari jalan utama Wonosari-Semanu ke Desa Pacarejo cukup baik karena jalan raya sudah diaspal, namun ketika sudah sampai di area Goa Jomblang jalan yang dilalui agak sulit karena jalan masih bertekstur batuan. Pengelola sengaja tidak memperbaiki jalan disekitar area Goa Jomblang karena menjadi ciri khas jalan disekitar goa yang masih alami.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
tinon sekar

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler