Kiprah Rektor UI Heri Hermansyah di Panggung Dunia Bioteknologi Internasional

5 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Rektor Universitas Indonesia Heri Hermansyah usai Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025/2026 bagi 9.620 mahasiwa di Gedung Balairung Kampus UI, Depok, Jawa Barat, 5 Agustus 2025. Tempo/Ricky Juliansyah
Iklan

Di forum yang mempertemukan delegasi dari 13 negara, Prof. Heri bukan sekadar sebagai akademisi, melainkan sebagai pemimpin dengan visi besar.

***

Perjalanan Universitas Indonesia (UI) di bawah kepemimpinan Prof. Heri Hermansyah semakin menunjukkan arah yang jelas: menjadikan universitas bukan hanya pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga motor penggerak inovasi dan kemajuan bangsa. Hal ini terlihat nyata dari keterlibatan langsung Prof. Heri dalam forum internasional bergengsi, Executive Board Meeting Asian Federation of Biotechnology (AFOB), yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan, bersamaan dengan Asian Congress of Biotechnology ke-17.

Di forum yang mempertemukan delegasi dari 13 negara, Prof. Heri tampil bukan sekadar sebagai akademisi, melainkan sebagai pemimpin yang membawa visi besar: kolaborasi lintas negara demi bioteknologi yang berkontribusi nyata pada kesehatan, kemanusiaan, dan keberlanjutan. Pesan beliau sederhana namun kuat—ilmu pengetahuan harus hadir di tengah masyarakat, memberi jawaban atas tantangan global, bukan hanya berdiam di laboratorium.

Lebih dari sekadar retorika, langkah konkret UI terlihat dari penandatanganan sejumlah kerja sama strategis. Dengan CGBIo, perusahaan bioteknologi terkemuka Korea Selatan, UI menjembatani riset kampus dengan industri. Bukan hanya riset bersama yang dijalankan, tetapi juga investasi nyata berupa kantor CGBIo di Gedung IDE Fakultas Teknik UI dan rencana pembangunan pabrik di Cikarang pada 2026. Ini bukti bahwa UI berhasil memosisikan diri sebagai mitra terpercaya bagi industri global.

Tak berhenti di situ, kerja sama dengan Korean Institute of Industrial Technology (KITECH) dan University of Science and Technology (UST) Korea semakin memperluas jejaring riset UI. Transfer teknologi, kolaborasi akademik, hingga penguatan kapasitas SDM unggul adalah warisan jangka panjang dari diplomasi akademik yang dirintis Prof. Heri.

Optimisme itu kian terasa ketika kita melihat arah yang ditempuh UI. Universitas tidak lagi berdiri eksklusif sebagai menara gading, melainkan hadir sebagai jembatan antara pengetahuan, industri, dan kebutuhan masyarakat. Dengan gaya kepemimpinan yang visioner, Prof. Heri menegaskan komitmennya bahwa UI ingin menjadi pusat inovasi kesehatan dan teknologi yang manfaatnya langsung dirasakan rakyat.

Apa yang dilakukan UI di bawah kendali Prof. Heri adalah fondasi penting bagi masa depan Indonesia. Sinergi internasional yang dijalin akan melahirkan SDM unggul, riset berkualitas, serta inovasi yang siap membawa bangsa ini bersaing di kancah global. Ini bukan hanya prestasi UI, tetapi juga kabar baik bagi Indonesia—bahwa kita mampu berdiri sejajar, bahkan memimpin, dalam percaturan ilmu pengetahuan dunia.

UI hari ini adalah universitas yang berlari lebih cepat, berpikir lebih jauh, dan berani mengambil peran di tingkat global. Dan di balik semua langkah besar itu, ada kepemimpinan seorang rektor yang percaya bahwa ilmu pengetahuan sejati adalah ilmu yang hidup bersama masyarakat. (*)

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler