Robot Temi Siap Masuk Medan Peperangan Melawan Wabah Corona
Jumat, 20 Maret 2020 12:39 WIB
Mesin pintar Robo Temi di berbagai negara sedang di kerahkan ikut memerangi virus corona dengan cara meminimalkan kontak antara profesional kesehatan dengan pasien. Robo Temi didukung kecerdasan buatan dan sistem navigasi otonom yang memungkinkannya bergerak sendiri-sendiri sambil menghindari rintangan.
Dalam upaya untuk meminimalkan kontak orang ke orang, kehadiran Robo Temi, sangat penting. Perangkat ini didukung kecerdasan buatan, termometer dan kamera yang membantu dokter mendiagnosis orang dari jarak aman. Robo Temi setinggi tiga kaki ini juga memiliki layar sentuh, teknologi Alexa Amazon, sistem suara bawaan, dan baki untuk pengisian daya ponsel. Sistem navigasi otonom yang ada di sana memungkinkannya bergerak sendiri sambil menghindari rintangan.
Robo Temi telah bekerja di rumah sakit anak Hong Kong, Rumah Sakit Queen Elizabeth, Grup Yan Chai, Grup Sheng Kung Hui, dan lebih 50 panti jompo. Keluarga yang dilarang mengunjungi orang tua mereka selama epidemi, bergantung pada Temi, Perangkat ini akan pindah ke sisi orang tua dan memulai percakapan melalui konferensi video.
Temi bisa mengambil suhu pengunjung di pintu masuk rumah sakit. Dia bisa juga berkeliling di pusat–pusat keramaian untuk secara acak mengukur suhu pengunjung. Saat merasakan "objek" mencapai suhu 38 celcius atau lebih, Temi akan mengambil gambar dan mengirimkannya ke dinas terkait atau rumah sakit.
Dengan hanya satu set sensor kualitas udara dalam ruangan yang terpasang, Temi dapat memonitor seluruh keadaan rumah sakit, karbon dioksida, formaldehid, suhu, dan kelembaban. Bahkan juga partikel asap di setiap kamar dan melaporkannya secara real-time ke manajemen fasilitas.
Selanjutnya: Tambahan senjata di robot untuk perangi corona
<--more-->
"Banyak orang sudah di karantina, dokter perlu mengunjungi mereka, orang perlu membawakan mereka makanan dan seseorang perlu mengukur suhu pasien. Semua ini dapat dilakukan Robot," papar Yaron Yoels CMO dari Robotemi. "Maka Anda dapat menahan diri dari kontak dengan orang yang terinfeksi."
Yoels menjelaskan ketika berita tentang corona virus pertama kali muncul, Robotemi yang sekarang sedang bermarkas di San Francisco USA memutuskan menambahkan aksesori khusus ke dalam mesin, termasuk termometer untuk memeriksa suhu orang dan nampan untuk membawa makanan dan minuman kepada pasien karantina. Temi juga memungkinkan pasien untuk berkomunikasi dengan orang yang dicintai.
"Kami mulai memasarkannya ke rumah sakit, bandara, dan tempat lain," Yoels menjelaskan. Kata dia, mereka mendapat banyak permintaan dan sudah dikerahkan di beberapa rumah sakit di Hong Kong, Korea Selatan dan Cina.
Sebagai robot pribadi pertama dengan harga yang terjangkau di dunia, Temi saat ini beroperasi di sejumlah sektor, di antaranya, layanan kesehatan, perhotelan, perusahaan, ritel. Baru–baru ini kemampuan Temi telah masuk sebagai salah satu dari 100 penemuan terbaik Time Magazine tahun 2019.
Sistem Android SDK terbuka Temi juga memungkinkan pemiliknya untuk menyesuaikan dengan aplikasi tambahan dan sensor yang terhubung. Saat ini distributor di Indonesia membandrolnya berkisar di harga Rp 45 juta untuk tipe standar ( www.temisolutions.id ).
Ratusan robot telah dikerahkan di rumah sakit, gedung perkantoran dan bandara di seluruh dunia ketika para profesional kesehatan dan bisnis beralih ke cara-cara baru yang inovatif untuk memerangi penyebaran virus korona COVID-19.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Robot Temi Siap Masuk Medan Peperangan Melawan Wabah Corona
Jumat, 20 Maret 2020 12:39 WIB
Darwin's Theory, Cafe yang Bikin Penasaran
Kamis, 19 Desember 2019 06:38 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler