x

Iklan

Annisa Pratiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Rabu, 1 April 2020 10:16 WIB

Berjalannya Sistem Perdagangan Pasar Cigombong di Tengah Penyebaran Covid-19 di Indonesia

Depot Air Minum ASTIN. Jalan Pelabuhan Ratu KM.30 Kp. Cigombong RT03/RW08,Ds/Kec. Warungkiara, Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berjalannya Sistem Perdagangan Pasar Cigombong di Tengah Penyebaran Covid-19 di Indonesia

Oleh: Annisa Pratiwi*

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SUKABUMI – Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari sistem jual beli untuk menghidupi kebutuhan mereka sehari-harinya. Baik itu aktivitas jual beli di toko-toko pasar maupun para pedagang kecil yang berkeliling dan membuka lapaknya di pinggiran jalan. Hal itu mereka lakukan agar tetap bisa menafkahi keluarga masing-masing. Salah satunya adalah di Pasar Cigombong-Warungkiara, dimana sebagian dari pedagang di wilayah tersebut masih melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya.

“Saya sendiri masih berdagang setiap hari dari pagi buta hingga petang, kalo tidak berjualan mau makan apa keluarga saya? Karena hanya dengan berdagang saya bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya. Dan kami juga antar pedagang saling membutuhkan satu sama lain, kami tidak keluar rumah jika tidak benar-benar penting.” ujar Iyus (50) salah satu pedagang es kelapa di pinggiran jalan saat diwawancarai di kediamannya. Ahad malam (29/03/2020).

Masyarakat sendiri tidak terlalu khawatir akan meningkatnya korban Covid-19 di Indonesia yang dapat merenggut nyawa setiap harinya. Tetapi juga mereka tidak terlalu menyepelekan hal tersebut, mereka tetap menjaga kebersihan lingkungan mereka dengan melakukan penyemprotan atau sterilisasi rumah-rumah dan masjid yang ada.

“Alhamdulillah untuk menjaga keamanan kampung kami telah dilaksanakan penyemprotan ke seluruh masjid di kecamatan Warungkiara ini setiap hari Jumat, dan kami masih melakukan ibadah salat Jumat seperti biasanya. Begitu pula dengan penyemprotan rumah-rumah yang telah dilakukan pada Selasa (31/3) hari ini, kami diperintahkan untuk membersihkan rumah, dan tetap mengikuti peraturan pemerintah untuk rajin mencuci tangan dengan sabun,” kata Iyus.

Berbagai ikhtiar telah mereka lakukan untuk tetap menjaga lingkungan agar tetap aman dan nyaman, meski telah beredar kabar bahwa toko-toko dan pasar akan segera ditutup demi keselamatan bersama. Maka para masyarakat pun mulai menampung bahan-bahan makanan dan perlengkapan mandi untuk tiga bulan ke depan. 

*) Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STIBA Ar Raayah, Sukabumi, Jawa Barat

Ikuti tulisan menarik Annisa Pratiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler