Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Asesor LSP Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku. Salam literasi

Filosofi Kebun

Sabtu, 29 Agustus 2020 12:36 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kebun Baca Lentera Pustaka
Iklan

Di kebun ada pelajaran. Bahwa pepohonan itu kadang mengorbankan dirinya untuk memberi jalan “buah”. Tanpa perlu membandingkan dengan yang lain

Siapa yang tidak tahu kebun? Pasti semua tahu.

Kebun itulah tempat tumbuhnya pepohonan, tanaman. Dari benih yang kecil, disirami, dan dirawat, disirami, hingga tumbuh "pegangan akar" yang kokoh. Lalu, berbuah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Di kebun, ada pohon yang tidak kuat angin. Ada pohon yang butuh sinar matahari. Ada pohon yang mudah rontok daunnya saat batangnya digoyang sedikit. Ada pohon yang berbuah lebat. Dan ada pula pohon yang tumbuhnya bagus tapi saat berbuah malah busuk. Bukti bahwa pohon-pohon di kebun itu beda-beda. Begitu juga manusia, punya keadaan sendiri-sendiri dan berbeda-beda pula.

 

Manusia. Ada yang mudah mengeluh. Ada pula yang mudah tercerabut dari “akarnya”. Ada pula yang indah fisiknya tapi rusak batinnya. Yang paling ideal, mereka yang kokoh dan tangguh dalam keadaan apapun. Selalu sabar, ikhlas, dan bersyukur.

 

Kebun itu selalu memberi pelajaran.

Bahwa pepohonan apapun. Terkadang harus mengorbankan bagian dirinya untuk memberi jalan untuk “berbuah”. Pohon yang tidak perlu membandingkan dirinya dengan pepohonan lainnya. Semua berjalan apa adanya dan terus bergerak untuk memberi “buah” untuk orang lain yang memakannya.

 

Siapapun yang ada di kebun.  Cukup bertindak sesuai keperluan masing-masing pohon. Agar pas pupuknya dan tetap tumbuh. Tidak perlu berlebihan. Tapi jangan sampai kekurangan. Sesuai karakter tiap-tiap pohon.

 

Kebun adalah “sekolah” untuk membentuk sikap saling mengerti. Bukan untuk berkompetisi antar tanaman. Bukan untuk saling membandingkan, apalagi mengalahkan. Tapi agar masing-masing tetap tumbuh dengan semestinya.

 

Di kebun, ada banyak yang bisa disuburkan. Bisa ditumbuhkan lewat tangan kita. Karena tiap pohon itu beda. Tiap orang pun berbeda. Maka di situ ada pelajaran untuk saling mengerti, saling memahami.

 

Di Kebun Baca Lentera Pustaka. Di situlah disemai sikap untuk saling mengerti. Sambil tetap membaca buku. Maka, tumbuhkan kebun kita dan siapkan panen untuk orang lain. Salam literasi #KebunBacaLenteraPustaka #TBMLenteraPustaka

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler