Hati itu berkata :
Bisakah kau tinggalkan aku wahai diri?
Dosa dosamu amat melelahkanku.
Aku kehilangan akal sehat
Kesalahanmu menumbangkanku
penderitaanku semakin membiak
Bumi kian menyempit bagiku seakan-akan ia mencekik
Dari panjangnya ketiadaanku
Wahai diri..
Betapa aku mendambakan kebaikan
Bahkan amat sangat hendak memenuhi seruan Rabb-ku
Hampir saja kuletakkan kedua kakiku bersama jejak orang-orang salih
Kemudian berlalu bersama mereka kejalan yang terang.
Lantas apa?
Kau mencegatku!
Lalu dengan teganya kau campakkan aku dari rasa aman?
Tak adakah waktu mengasihiku?
membiarkanku bersama kenyamanan ini?
dapatkah kau memerdekakanku dari tawananmu?
Melepaskanku dari belenggu mengerikan ini?
Andai kau membersamaiku kembali kejalan-Nya,
Mungkin hari itu aku dan kau akan termasuk orang orang yang dikatakan kepadanya
“Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku.” (QS. Al-fajr : 29-30)
Biayyi qalbin nalqāhu, khālid abū syādziy.
Ikuti tulisan menarik Delvi KurniaIlahi lainnya di sini.