x

Menara menjadi satu-satu bangunan yang tidak dipugar dari masjid tertua di Bali yang berada di Gelgel, Klungkung ini. (Tempo/Charisma Adristy)

Iklan

علما أنس فجرينا

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 September 2020

Rabu, 2 Desember 2020 07:19 WIB

Mengenal Kehidupan Umat Muslim di Pulau Dewata

Islam masuk ke pulau Bali sejak abad 14 Masehi, tepatnya di sebuah perkampungan yang bernama kampung Gelgel. Itulah pemukiman muslim tertua di Bali. Hingga kini kebiasaan dan budaya kaum muslim di Bali masih bertahan. Mereka juga hidup berdampingan secara harmonis dengan umat Hindu dan lainnya. Mari kenal lebih jauh kehidupan muslim di Pulau Dewata ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh : Ilma Anas Fajrina

Pulau Bali dikenal bak surgawi di mata dunia. Siapa yang tidak mengenal pulau Dewata ini? Selain Pemandangannya yang indah, Bali juga memiliki kebudayaan yang masih kental, dan kehangatan karakter penduduknya. Banyak pengunjung domestik hingga mancanegara ingin merasakan indahnya Bali.

Namun, perlu kita ketahui penduduk asli di sana bukanlah mereka yang beragama Hindu saja. Di Bali terdapat juga masyarakat beragama Islam. Kebudayaan, adat istiadat dan kehidupan masyarakat muslim di sana sangat menarik diperbicangkan. Jadi, pulau ini tidak hanya menyuguhkan pesona alam yang indah, namun juga menyuguhkan pesona umat muslim yang sangat mengagumkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Islam masuk ke pulau Bali sejak abad 14 Masehi, tepatnya di sebuah perkampungan yang bernama kampung Gelgel. Itulah pemukiman muslim tertua di Bali.

Pada saat itu kerajaan Gelgel yang  menjadi pusat kerajaan di Bali, dipimpin oleh Raja Dalem Ketut Ngelesir. Suatu ketika Raja Gelgel pergi ke kerajaan Majapahit yang dipimpin Raja Hayam Wuruk. Lalu Hayam Wuruk menghadiahi 11 prajurit muslim kepada Raja Gelgel. Prajurit muslim tersebut menetap di Bali hingga memiliki keturunan samapi saat ini. Akhirnya umat muslim di Bali berkembang luas karena kemudian banyak pendatang muslim yang menetap disana.

Walaupun mereka bukan penduduk mayoritas, semangat mereka dalam beribadah patut diacungi jempol. Bisa kita lihat dari jamaah sholat di masjid, tidak hanya orang tua yang datang, kaum muda pun juga berbondong–bondong hadir. Para wanita pun sudah sangat banyak yang menggunakan jilbab.

Selain itu, banyak gerakan-gerakan sosial yang menjunjung tinggi perintah agama. Contohnya gerakan 5 G yang diterapkan di kampung Gelgel, yaitu

1.Gerakan sholat berjamaah di masjid

2. Gerakan membaca al-quran

3. Gerakan menutup aurat

4.Gerakan menjauhi kegiatan terlarang seperti judi, riba dan sebagainya

5. Gerakan menjaga kebersihan lingkungan.

Bahkan menurut penuturan warga di sana, mereka selalu dianjurkan untuk puasa sunnah syawal setelah idul fitri. Untuk itu akan ada pengumuman khusus dari pengurus desa.

Ukhuwah duanyara mereka sangatlah kuat. Hal itu dilihat dari banyaknya forum keagamaan yang mereka jalin, rasa persaudaraan, dan semangat mereka menghadiri majelis-majelis kajian. Forum-forum yang bisa ditemui bukan hanya untuk kalangan orang tua, bahkan forum pemuda pun banyak. Seperti REMAS (Remaja Masjid), Pemuda Hijrah, Majelis Sholawat, Majelis As-Shafa dan sebagainya.

Selain itu, banyak adat atau kebudayaan  yang masih terjaga. Ini yang membuat jalinan kekeluargaan mereka selalu erat. Diantaranya adalah adat Megibung, yakni makan bersama atau buka puasa bersama dengan menggunakan daun pisang. Tentunya menus yang tersedia adalah makanan khas Bali, seperti srombotan, lawar nangka, sate lilit dan sebagainya.

Mata pencaharian penduduk muslim adalah  sebagai pedagang , wirausaha baik dibidang konveksi maupun yang lain. D isanalah pusatnya oleh-oleh Bali. Maka tak heran banyak dari mereka yang menjual mukenah Bali, baju-baju Bali, dan berbagai macam konveksi. Produk itu  mampu menembus pasar dunia sekali. Dan Omset yang dicapai cukup fantastis.

Tradisi seni yang sangat populer bagi masyarakat muslim di sana adalah seni rudat. Rudat adalah tari kelompok lelaki yang khas dalam budaya Islam. Kadang kala terdapat juga acara rudat yang menghadirkan 40 orang penari.

Gerakan tari rudat dilakukan berdasarkan gerak tubuh dalam bela diri tradisional di wilayah Malaysia-Indonesia, yaitu pencak silat. Gerakan dilakukan dalam bentuk berbaris dan berjalan bersama seperti pasukan tentara sambil mengikuti irama rebana. Kostumnya pun terkesan sebagai seragam tentara gaya Barat, seperti celana dan baju berlengan panjang serta sarung tangan.

Kesenian rudat masih terdapat di wilayah yang relatif luas, seperti di Kampung Sarenjawa, Kecicang, dan Sindu di Kabupaten Karangasem di Pulau Bali bagian timur, Kampung Gelgel di Kabupaten Klungkung, di Pulau Bali bagian tengah, Kampung Kepaon di Kota Denpasar bagian selatan dan Kampung Pegayaman di Kabupaten Buleleng bagian utara.

Selain di Pulau Bali, kesenian rudat biasanya juga ditampilkan di Pulau Lombok dan Jawa. Biasanya seni rudat ini diiringi dengan lagu sholawat dan hadrah. Rudat ini sering ditampilkan untuk menyambut tamu besar,  dan menyambut hari besar islam. Alhamdulillah tradisi ini masih hidup sampai saat ini dan akan selalu terjaga sampai generasi kedepannya.

Keharmonisan dan kekeluargaan tetap terjalin antar ummat beragama. Karena mereka disana hidup berdampingan. Kegiatan rutin yang mereka lakukan adalah saling duduk bersama dengan tokoh puri untuk bermusyawarah mengenai kondisi yang dialami.Tentunya dengan koridor batasan-batasan agama yang telah ditentukan. Ini merupakan  warisan sejak dulu yang diwariskan oleh pendahulu-pendahulu mereka.

Semoga  kehadiran ummat muslim yang taat, dinamis dan bersahaja disana, semakin menambah pesona indahnya pulau dewata. Ini menunjukkan islam adalah rahmatan lil ‘alaamiin yang akan selalu memberi kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh alam.

 

 

 

 

 

 

Referensi:

 

 senimuslimbali-ind.weebly.com ,  bali.idntimes.com , senimuslimbali-ind.weebly.com , https://kampunggelgel.desa.id/,https://www.kompasiana.com/



    

         

         

         

Ikuti tulisan menarik علما أنس فجرينا lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler