Kisah Konyol di Sebuah Kampus

Senin, 29 Maret 2021 07:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Waktu menunjukan pukul 04.30 beberapa menit sebelum adzan subuh berkumandang. Perlahan matahari mulai menampakan dirinya. Bias cahayanya pun mengenai embun yang masih terukir indah di dedaunan. Burung-burung mulai berkicau, ayam pun mulai berkokok, serta udara sejuk yang masih bersih.

Ah, suasana sakral dan nyaman itu membuat para santri dan santriwati yang sedang menimba ilmu di kampus itu mulai terbangun dari istirahatnya. Terpampang jelas di wajah mereka sebuah senyum penuh akan makna dari para penuntut ilmu yang begitu dalam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aku yang mulai mendapatkan kesadaran kembali mulai bangkit dari tempat tidur dan sesegera mungkin pergi ke tempat air wudhu. Antrian panjang para santri dan santriwati di tempat wudhu menjadi potret yang familiar di pagi hari. Atrian itu pun membuat sebagian santri yang masih setengah sadar bisa tidur dengan nyenyak dengan keadaan yang munkin tidak akan ditemukan di tempat lain. Bagaimana tidak, ada santri yang dengan sikap sempurna namun mata tertutup dan pikirannya sudah berlayar ke pulau kapuk.

Akupun kemudian membangunkan temanku Arman yang merupakan bagian dari STB (santri tidur berdiri). “Hey, Arman bangun sudah giliranmu tuh!”, dengan logat Sulawesi yang masih sangat kental. Dia pun bangun, tapi sayang dia belum sepenuhnya bangun. Buktinya ia bukan ke tempat air wudhu melainkan pindah ke pohon rambutan yang menjadi primadona para santri. Dia pun melanjutkan tidurnya di sana.

Dan terjadilah kejadian yang tidak mungkin akan dilupakannya. Kejadian yang membuatnya menahan malu. Dia kehilangan kekuatan untuk berdiri tegap. AlhasiL dia pun terjatuh tubuhnya menghantam pohon. Tidak begitu keras namun cukup untuk menyadarkannya dia sepenuhnya

Bagikan Artikel Ini
img-content
37 Andika Mahmud

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Kisah Konyol di Sebuah Kampus

Senin, 29 Maret 2021 07:25 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler