x

Kelompok 21 PMM UMM, Gerakan Menanam

Iklan

Alhemo Nawir Chanel

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Desember 2019

Kamis, 8 April 2021 07:25 WIB

PMM UMM: Gerakan Menanam dengan Memanfaatkan Lahan Kosong sebagai Rumah Pangan Lestari

Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kegiatan masyarakat diberbagai belahan dunia. Kegiatan masyarakat yang semulanya bisa dilakukan secara langsung, kini harus dilakukan dengan jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Namun dengan adanya wabah Covid-19 bukan menjadi alasan malas beraktivitas. Justru dengan situasi seperti ini masyarakat harus bisa produktif dalam mengembangkan diri dan juga memulai sesuatu yang baru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kegiatan masyarakat di berbagai belahan dunia. Kegiatan masyarakat yang semulanya bisa dilakukan secara langsung, kini harus dilakukan dengan jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Namun dengan adanya wabah Covid-19 bukan menjadi alasan malas beraktivitas. Justru dengan situasi seperti ini masyarakat harus bisa produktif dalam mengembangkan diri dan juga memulai sesuatu yang baru.

Salah satu hal yang bisa masyarakat lakukan saat ini adalah memanfaatkan lahan kosong sebagai media untuk menanam pohon, sayuran, ataupun buah-buahan seperti yang diinisiasi oleh mahasiswa PMM ( pengabdian masyarakat mahasiswa)  kelompok 21 dari Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Doridungga, Kecematan  Donggo, Kabupaten Bima pada Jumat (2/April). Adapun jenis tanaman yang yang telah ditanam adalah cabe, sawit, tomat, terong dan lain-lain. Untuk Pohon dan buah-buahan akan segera dilakukan dilain hari bersama dengan ibu-ibu ataupun para pemuda Desa Doridungga. Kelompok 21 PMM UMM ini menyebutkan kegiatan penanaman ini sebagai penanganan peninggalan PMM kelompok 21 yang bisa diteruskan atau bermanfaat untuk Desa Doridungga.

Latar belakang mengenai inisiasi dari kegiatan ini adalah berdasarkan situasi dan kondisi pada poros kehidupan masyarakat Desa Doridungga. Tingginya harga cabe ataupun sayuran lainnya sebagai bahan utama dapur menjadi perihal yang perlu diperhatikan bersama, mengingat Indonesia yang masih terpapar Covid-19 dan tentunya meramba pada ekonomi keluarga kebawah, tingginya harga sayur menjadi persoalan yang perlu ditemukan solusi alternatifnya. Maka daripada itu kelompok  21 PMM UMM ini memulai gerakan menamam sayuran pada Rumah Pangan lestari sebagai upaya untuk menjawab persoalan tingginya harga pangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nantinya, ketika Rumah Pangan Lestari ini menghasilkan pangan yang banyak lagi berkualitas, maka kelompok kami akan dengan senang hati untuk membagikan hasil panen pada masyarakat Desa Doridungga sebagai bentuk penguatan budaya desa Doridungga yang dikenal dengan istilah “Cua Mbei Angi di Kompera Pei” atau jika dibahasa Indonesiakan berati “Saling memberi untuk orang disekitar”.  Budaya tersebut menjadi suatu tradisi yang perlu dilestarikan, mengingat masyarakat Desa Doridungga yang kental dengan adat dan istiyadatnya serta dikenal dengan masyarakat yang ramah dan religius.

Dengan adanya kegiatan ini, kelompok 21 PMM UMM berharap bahwa masyarakat Desa Doridungga bisa ikut bekreasi bersama dalam mahasiswa dalam memanfaatkan lahan kosong disekitar halaman rumah. Karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan salah satunya adalah rumah menjadi lebih asri dan hijau.

 

PENULIS : Mahasiswa Univesitas Muhammadiyah Malang

Ikuti tulisan menarik Alhemo Nawir Chanel lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu