K3 pada Peternakan Ayam Broiler
K3 sendiri adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Saat melakukan banyak pekerjaan tentu seorang pekerja akan menghadapi banyak sekali resiko terlebih dibidang peternakan. Pekerja di bidang peternakan juga berpotensi cukup besar mengalami adanya kecelakan kerja.
Resiko–resiko semakin hari akan semakin bermunculan baik itu keamanannya, kesehatan, lingkungan, biologis dll. Banyak kegiatan yang dilakukan seorang peternak atau pelaksana kandang dalam peternakan broiler. Diantaranya adalah persiapan kandang, sanitasi, pemeliharaan, pemanenan dll.
Dalam melakukan segala kegiatan tersebut tentu dibutuhkan peralatan–peralatan guna menunjang kegiatan peternakan berlangsung. Namun peralatan ini ternyata menjadi salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kecelakan kerja. Selain itu juga terdapat faktor lainnya yaitu faktor manusia. Dimana faktor ini merupakan murni kelalaian dari pekerja. Dia sendiri lah yang menyebabkan terjadinya kecelakan kerja yang mengakibatkan dirinya atau mungkin orang lain dapat terkena dampak.
Selain dari kedua faktor tersebut ada satu faktor terakhir yaitu faktor lingkungan. faktor ini merupakan faktor yang tidak bisa dihindari. Dimana faktor ini hanya bisa di minimalisir dampaknya.
Maka dari itu K3 kini sudah menjadi hal yang penting bagi pekerja. Hampir semua perusahaan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerjanya. Hal ini sebenarnya dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik dari pihak perusahaan maupun pekerjanya. Keuntungan yang diterima oleh pekerja yaitu ia akan merasa aman bekerja di tempat ia bekerja karena diperusahaan tersebut memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan diberikannya jaminan ini pekerja akan lebih giat melakukan pekerjaan nya dan menghasilkan etos kerja yang baik.
Input dari etos kerja yang baik inilah yang menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan akan dapat melewati cita cita perusahaan yang ingin dicapai dan perusahaan bisa terus berjalan. Tujuan dari adanya penerapan K3 ini sendiri adalah agar setiap karyawan mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial maupun psikologis, lalu selanjutnya adalah agar setiap perlengkapan dan perlatan kerja digunakan dengan baik dan selektif, agar semua hasil produksi dipelihara keamanan nya, pegawai menjadi ada jaminan saat bekerja dan terhindar dari adanya gangguan kesehatan.
Namun sayangnya di indonesia sendiri khususnya di bidang peternakan masih banyak ditemui terjadinya kecelakan kerja. Begitu pula di peternakan ayam broiler. Beberapa contoh kecelakan yang biasa terjadi adalah sebagai berikut.
Pertama, kepala yang terluka akibat terbentur dan tidak menggunakan helm. Kedua , kaki mengalami luka dan mengalami pendarahan saat tidak menggunakan sepatu boots atau apd lengkap, tangan terluka akibat tidak menngunakan apd lengkap yaitu sarung tangan, terluka di bagian tubuh akibat penggunaaan chick guard yang tidak layak seperti terdapat bagian bagian yang tajam yang dapat dengan mudah melukai pekerja saat melakukan pemeliharaan, kepala terluka dan lebih parah nya mengalami gangguan fungsi kepala akibat terbentuk gasolek yang penempatan nya salah dan ditambah pekerja tidak menggunakan helm pelindung.
Lalu faktor lain yang dapat membahayakan kesehatan pekerja adalah menyimpanan barang yang tidak dipakai sembarangan yang dapat menyebabkan timbulnya nyamuk yang dapat menimbulkan penyakit. Lalu juga kelalain membiarkan sekam basah yang dapat menyebabkan kelembaban dan dapat menimbulkan penyakit kulit , penafasan dll. Lalu kelalain dalam memberikan obat kepada ayam yang nantinya apabila ayam sakit dapat menularkan penyakitnya pada manusia khususnya pekerja. Maka dari itulah dewasa ini, K3 menjadi aspek penting yang harus di pahami oleh perusahaan dan sudah menjadi hal mutlak yang harus diterapkan dalam peternakan ayam broiler.
Ikuti tulisan menarik Anisa Defitri lainnya di sini.