x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Jumat, 18 Juni 2021 12:33 WIB

The Story of Taman Bacaan, Tetap Idealis Nonformal atau Jadi Lembaga Formal?

Taman bacaan di mana pun seperti tidak lagi dapat bertahan sebagai lembaga nonformal. Harus ber-metamorfosis menjadi lembaga formal. Karena taman bacaan nonformal, ibarat sayur tanpa garam. Kok bisa?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejak berdiri 4 tahun lalu, TBM Lentera Pustaka diniatkan hanya sebagai gerakan sosial. Bersifat nonformal semata. Asal selalu berkegiatan literasi, dikelola baik dan dijaga tetap eksis agar terasa manfaatnya. Memang begitu spirit pada umumnya di taman bacaan. Karena sosial, maka sifatnya nonformal.

Tapi tahun ini ketika TBM Lentera Pustaka terpilih oleh Direktorat PMPK Kemdikbud RI untuk program “Kampung Literasi”. Semuanya harus resmi, harus formal. Ada akta Yayasan, ada AHU, punya NPWP, dan punya No. Rekening Bank atas nama Lembaga. Akhirnya kini, berdiri "Yayasan Lentera Pustaka Indonesia". Sebuah formalitas yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Ternyata ada benarnya, gerakan literasi memang gak bisa terus-terusan nonformal. Pada akhirnya, harus menuju ke formal. Agar lebih legitimate, lebih tertib administrasi. Ini pelajaran penting buat saya. Mungkin untuk pegiat literasi lainnya yang “senangnya” hanya nonformal saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terus bila sudah formal, mau gimana?

TBM Lentera Pustaka tidak muluk-muluk. Hanya ingin terus berkiprah dalam membangun “giat baca” anak-anak di taman bacaan. Tentu, yang sudah baik dipertahankan dan yang belum baik harus lebih ditingkatkan. Dan ke depan, melalui Yayasan Lentera Pustaka Indonesia, insya Allah:

1.    Akan didirikan PAUD Lentera Pustaka, yang kini dalam proses pengajuan ke Disdik Kab. Bogor

2.    Siap Kerjasama dengan SKB Kab. Bogor untuk menyiapkan “masa depan” warga belajar di Gerakan BERantas BUta aksaRA 9GEBERBURA)

3.    Dan mengembangkan unit usaha mikro sebagai bagian pemberdayaan masyarakat. Pengen punya usaha fried chicken franchise, jasa pengiriman, dan refleksi. Udah itu dulu, nanti kebanyakan jadi “konglomerat kampung” lagi.

Jadi, lembaga nonformal itu baik. Tapi formal lebih baik lagi. Berkegiatan literasi tanpa formalitas, akhirnya ibarat “sayur tanpa garam”. Agar lebih energik dalam menebar kebaikan secara sosial dan kemanusiaan.

Taman bacaan nonformal, ibarat sayur tanpa garam. Maka bergegaslah agar lebih formal. Agar taman bacaan dan gerakan literasi esok bisa hidup dengan kreasi baik, kenangan baik. Bukan cuma mimpi doang. Ubah niat baik jadi aksi nyata. Salam literasi #YayasanLenteraPustaka #TBMLenteraPustaka #TamanBacan #BacaBukanMaen

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler