The Story of Taman Bacaan, Tetap Idealis Nonformal atau Jadi Lembaga Formal?

Jumat, 18 Juni 2021 12:33 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Taman bacaan di mana pun seperti tidak lagi dapat bertahan sebagai lembaga nonformal. Harus ber-metamorfosis menjadi lembaga formal. Karena taman bacaan nonformal, ibarat sayur tanpa garam. Kok bisa?

Sejak berdiri 4 tahun lalu, TBM Lentera Pustaka diniatkan hanya sebagai gerakan sosial. Bersifat nonformal semata. Asal selalu berkegiatan literasi, dikelola baik dan dijaga tetap eksis agar terasa manfaatnya. Memang begitu spirit pada umumnya di taman bacaan. Karena sosial, maka sifatnya nonformal.

Tapi tahun ini ketika TBM Lentera Pustaka terpilih oleh Direktorat PMPK Kemdikbud RI untuk program “Kampung Literasi”. Semuanya harus resmi, harus formal. Ada akta Yayasan, ada AHU, punya NPWP, dan punya No. Rekening Bank atas nama Lembaga. Akhirnya kini, berdiri "Yayasan Lentera Pustaka Indonesia". Sebuah formalitas yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Ternyata ada benarnya, gerakan literasi memang gak bisa terus-terusan nonformal. Pada akhirnya, harus menuju ke formal. Agar lebih legitimate, lebih tertib administrasi. Ini pelajaran penting buat saya. Mungkin untuk pegiat literasi lainnya yang “senangnya” hanya nonformal saja.

Terus bila sudah formal, mau gimana?

TBM Lentera Pustaka tidak muluk-muluk. Hanya ingin terus berkiprah dalam membangun “giat baca” anak-anak di taman bacaan. Tentu, yang sudah baik dipertahankan dan yang belum baik harus lebih ditingkatkan. Dan ke depan, melalui Yayasan Lentera Pustaka Indonesia, insya Allah:

1.    Akan didirikan PAUD Lentera Pustaka, yang kini dalam proses pengajuan ke Disdik Kab. Bogor

2.    Siap Kerjasama dengan SKB Kab. Bogor untuk menyiapkan “masa depan” warga belajar di Gerakan BERantas BUta aksaRA 9GEBERBURA)

3.    Dan mengembangkan unit usaha mikro sebagai bagian pemberdayaan masyarakat. Pengen punya usaha fried chicken franchise, jasa pengiriman, dan refleksi. Udah itu dulu, nanti kebanyakan jadi “konglomerat kampung” lagi.

Jadi, lembaga nonformal itu baik. Tapi formal lebih baik lagi. Berkegiatan literasi tanpa formalitas, akhirnya ibarat “sayur tanpa garam”. Agar lebih energik dalam menebar kebaikan secara sosial dan kemanusiaan.

Taman bacaan nonformal, ibarat sayur tanpa garam. Maka bergegaslah agar lebih formal. Agar taman bacaan dan gerakan literasi esok bisa hidup dengan kreasi baik, kenangan baik. Bukan cuma mimpi doang. Ubah niat baik jadi aksi nyata. Salam literasi #YayasanLenteraPustaka #TBMLenteraPustaka #TamanBacan #BacaBukanMaen

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua