KADAP
GELAP/PADAM / HITAM
PREMIS
Padam/kadap merupakan adalah menjadi lemah (tentang semangat). Manusia yang padam akan dari rasa kemanuasiaan, padam akan rasa ketidak puasan. Manusia memiliki rasa dan perasaan dengan hal kemanusiaan. Jabatan dan kekuasaan memadamkan segala aspek nilai kemanusiaan. Akankah nilai kemanusiaan itu hadir dalam kehidupan masa kini.
KARAKTER TOKOH
Anak muda : seorang anak muda yang kebingungan dalam sadarnya terngiang teriakan orang tuanya akan masalah keuangan keluarga
Bos besar : pejabat anggkuh yang pada dasarnya berpura-pura baik
Anak buah 1 : penurut
Anak buah 2 : algjo
Anak buah 3 : algojo
petani : petani yang memohon ke algojo mengenai harga jual beras
pembeli : pembeli yang ternyata sayuran yang dibeli adalah hasil dari pestisida
penjual : melakukan jual beli dengan anak buah 1
SINOPSIS
Ceritanya ada pemuda yang sedang kesusahan alias butuh “uang” (nanti digambarkan dengan suasana sedih/banyak pikiran, lalu telphone masuk atau panggilan masuk penagih hutang dan muncul banyak notifikasi pesan), lalu tiba-tiba datang orang misterius (analogi seperti di film Squid Game yang di stasiun Episode 1) yang sedang bingung atau buru-buru meminta tolong untuk mengantarkan “paket” yang ada di berkas tersebut pula.
Paket tersebut ada 3 yang harus segera diantarkan ke petani, penjual dan pembeli.
STORY LINE
Ceritanya ada pemuda yang sedang kesusahan lalu telphone masuk atau panggilan masuk penagih hutang dan muncul banyak notifikasi pesan),dalam bangunya di suatu ruangan gelap lalu tiba-tiba datang orang misterius (analogi seperti di film Squid Game yang di stasiun Episode 1) yang sedang bingung atau buru-buru meminta tolong untuk mengantarkan “paket” yang ada di berkas tersebut pula. Orang misterius ini nampak kurang meyakinkan sehingga membuat pemuda ini ragu, namun paket sudah berada di tangannya dan dia memiliki tanggung jawab.(Dia berpesan untuk mengantarkan beberapa paket ke alamat yang sudah tercantum, tidak boleh kurang atau lebih, kalau sudah datang ke alamat yang berada di paling belakang halaman).
Banyak hasutan untuk mengambil salah satu dari paket tersebut karena tersedak dan yang minta tolong juga ga bakal tahu keberadaan dia. namun dia berpegang teguh dengan prinsip dan tidak mau mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan, walaupun orang itu tidak dia kenal. akhirnya dia mau mengantarkan ke alamat tersebut satu per satu.
Paket yang pertama diantarkan kepada penjual dengan ragu mengirimkan dan penjual tersebut merasa senang akan paket yang diterima dan mengucapkan terima kasih.
Mengantarkan paket yang ke dua, kepada pembeli namun respon pembeli sedikit angkuh karena paket yang dikirimkan tidak sesuai dengan perjanjian yang sudah dilakukan, hendak menghajar namun terpatahkan oleh suara telephone, “ itu bagianmu, jangan mengeluh”
Ketika hendak mengantarkan paket terakhir dia melihat seorang petani yang habis dihajar oleh algojo. Meminta ampun dan maaf atas kejadian yang dia alami. Pemuda tersebut ragu apakah orang tersebut adalah yang terakhir kalinya sebagaimana orang yang dituju.
Setelah dihajar habis-habisan pemuda tersebut membantu bangun dan memberikan paket yang diberikan. Sang petani kaget bukan main isinya adalah hal yang tidak terduga dengan hati dan perasaan marah dia melempar dan ingin menerkam pemuda tersebut.
Pemuda tersebut terbangun lagi di ruangan yang sama saat pertama dan melihat algojo didepan mata serta bos besar memberikan hadiah berupa uang. Dan berkata “ terima kasih sudah mewakilkan saya memberikan hak kepada mereka”
Kemudian tersebut merasa terhujani oleh uang, dan padam.
Naskah
Ceritanya ada pemuda yang sedang kesusahan lalu telphone masuk atau panggilan masuk penagih hutang dan muncul banyak notifikasi pesan),
Pemuda
(mendengarkan hiruk piruk pertengkaran orang tua)kemudia ada telephone masuk
“kapan akan bayar utang-utangmu”
Sambil mematikan telephone dan Kembali tertidur, namun ada hal yang buat dirinya bangun kemabali setelah mendengarkan panggilan Namanya
Anak buah 1
“ anak muda bangun”
Pemuda
Terbangun dan sambil kebingungan dalam diam di ruangan gelap
Anak bual 1
“ ambil 3 paket ini dan antar seuai dengan alamat yang ada di kantong bajumu”
Pemuda
Masih merasa binggung dalam diam
Anak buah 1
“ antarkan dan jangan banyak bicara, banyak bicara mendekatkan kau pada kematian”
Pemuda
“ apa yang harus saya lakukan”
Anak buah 1
“ antar dan berikan seuai kepada nama dan foto yang sudah saya berikan dikantong baju,(berjeda) bagianmu akan saya transfer”
Pemuda
(mengangguk dan langsung berbalik pergi)
Anak buah 1
Dalam telephone
“ lapor bos besar, sudah saya kirim kurir sesuai dengan yang diperintah”
Bos besar
“pantau dan jangan sampai kelewatan”
Pov pemuda mengirimkan paket
Paket yang pertama diantarkan kepada penjual dengan ragu mengirimkan dan penjual tersebut merasa senang akan paket yang diterima dan mengucapkan terima kasih.
Mengantarkan paket yang ke dua, kepada pembeli namun respon pembeli sedikit angkuh karena paket yang dikirimkan tidak sesuai dengan perjanjian yang sudah dilakukan, hendak menghajar namun terpatahkan oleh suara telephone, “itu bagianmu, jangan mengeluh”
Pembeli
Kenapa hanya segini?? (Memandang angkuh kepada anak muda)
Dalam jauh ada telephone masuk
Anak buah 1
“ terima saja bagianmu jika kamu di tidak mau hancur”
Dengan rasa takut langsung bergegas pergi
Ketika hendak mengantarkan paket terakhir dia melihat seorang petani yang habis dihajar oleh algojo. Meminta ampun dan maaf atas kejadian yang dia alami. Pemuda tersebut ragu apakah orang tersebut adalah yang terakhir kalinya sebagaimana orang yang dituju.
Pemuda
“apakah benar ini yang ke 3”
Melihat seorang yang dihajar habis-habisan
Setelah dihajar habis-habisan pemuda tersebut membantu bangun dan memberikan paket yang diberikan.
Petani
“apakah yang kalian lakukan ini sudah tidak wajar”
Kalian menggunakan kekuasaan untuk semuanya, kalian memang dibutakan oleh kekuasaan, kekayaan dan keserakahan
(dihajar lagi)
Algojo 1
“ diam tau apa kau tentang kekuasaan?”
Algojo 2
“ Kerjakan yang kami perintahkan saja, biar hidupmu tenang dan kami juga mendapatkan keuntungan atas patuhmu “
Kemudian pergi dari lokasi
Algojo 1
“Lakukan pekerjaanmu anak muda”
Pemuda
(Memberikan paket yang ke 3)
Sang petani kaget bukan main isinya adalah hal yang tidak terduga dengan hati dan perasaan marah dia melempar dan ingin menerkam pemuda tersebut.
Petani
“kamu (sambil memukul)”
Cut to
Pemuda tersebut terbangun lagi di ruangan yang sama saat pertama dan melihat algojo didepan mata serta bos besar memberikan hadiah berupa uang.
Bos besar
“ terima kasih sudah mewakilkan saya memberikan hak kepada mereka”
Anak buah 1
(diam dan hanya tersenyum)
Inilahh yang kami lakukan
Kemudian tersebut merasa terhujani oleh uang, dan lampu padam.
Ikuti tulisan menarik Risti lainnya di sini.