Sebelum memasang sistem biaya, perawatan yang tepat harus dilakukan untuk mempelajari dan mempertimbangkan semua aspek yang terlibat karena jika tidak, sistem akan menjadi tidak sesuai dan keuntungan penuh tidak akan terwujud darinya. Poin-poin berikut harus diperhatikan dan prasyarat yang dipenuhi sebelum memasang sistem biaya adalah:

1. Sifat, metode dan tahapan produksi, jumlah varietas dan kuantitas setiap produk dan aspek teknis lainnya harus diperiksa. Harus dilihat betapa kompleks atau sederhananya metode produksi dan seberapa besar tingkat pengendalian yang dilakukan terhadapnya.
2. Perancang harus mempertimbangkan tujuan sistem penetapan biaya, yaitu harapan manajemen
3. Ukuran, tata letak dan organisasi pabrik harus dipelajari.
4. struktur organisasi harus dipelajari untuk menentukan cara di mana sistem penetapan biaya dapat diperkenalkan, tanpa mengubah atau memperluas organisasi
5. Metode pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran bahan hendaklah diperiksa dan dimodifikasi dimanapun dianggap perlu.
6. Metode pembayaran upah harus dipelajari.
7. Kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap pengendalian biaya harus tetap diperhatikan.
8. Biaya sistem yang akan dipasang harus dipertimbangkan. Tidak perlu ditekankan bahwa pemasangan dan pengoperasian sistem harus ekonomis.
9. Sistem harus sederhana dan mudah dioperasikan.
10. Sistem dapat dijalankan secara efektif jika sesuai dengan organisasi.
11. Formulir dan catatan entri asli harus dirancang sedemikian rupa sehingga melibatkan pekerjaan administrasi minimum dan pengeluaran.
12. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga pengendalian biaya dapat dilaksanakan secara efektif.
13. Sistem harus memasukkan prosedur yang sesuai untuk pelaporan ke berbagai tingkat manajemen. Ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip pengecualian.

Kesulitan praktis dalam memasang sistem penetapan biaya:

Terlepas dari masalah penetapan biaya teknis, akuntan biaya harus menghadapi hal-hal yang disebutkan di bawah ini:

kesulitan praktis juga

• Kurangnya dukungan dari manajemen puncak:

Dalam kebanyakan kasus, sistem akuntansi biaya diperkenalkan tanpa dukungan dari manajemen puncak di semua area fungsional. Bahkan direktur pelaksana atau ketua sering kali memperkenalkan sistem penetapan biaya tanpa berkonsultasi dengan kepala departemen. Manajer departemen memperlakukan ini sebagai campur tangan dalam pekerjaan mereka. Dengan demikian hal itu menciptakan ketakutan di benak para manajer departemen.

• Perlawanan dari staf yang ada:

Setiap kali sistem baru diperkenalkan, penolakan adalah wajar karena staf yang ada mungkin merasa bahwa mereka akan kehilangan kepentingan mereka dan mungkin merasa tidak aman dari posisi mereka dalam organisasi.

• Kekurangan staf terlatih:

Mungkin ada kekurangan staf terlatih untuk menangani pekerjaan analisis biaya, pengendalian biaya, dan pengurangan biaya. Pekerjaan departemen penetapan biaya tidak dapat ditangani tanpa staf terlatih yang memiliki pengetahuan tentang industri secara keseluruhan pada umumnya dan organisasi pada khususnya.

• Biaya besar untuk mengoperasikan sistem:

Biaya pengoperasian suatu sistem mungkin sangat besar kecuali sistem penetapan biaya dirancang dengan benar sesuai dengan persyaratan masing-masing kasus secara terpisah. Sistem harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

• Tidak ada kerjasama dari staf lain:

Mandor, penyelia dan staf lain juga dapat membenci pekerjaan tambahan, yang mungkin timbul karena pengenalan sistem penetapan biaya dan mungkin tidak bekerja sama dengan penetapan biaya dan departemen lain dalam memberikan informasi yang mutlak diperlukan untuk kelancaran dan efisiensi fungsi sistem penetapan biaya.

Penanggung jawab departemen penetapan biaya harus mengatasi kesulitan yang disebutkan di atas melalui keterampilan interpersonal & menunjukkan keahlian dalam memasang sistem penetapan biaya.

Sumber

The Institute of Cost Accountants of India. (2012). Cost & Management Accountane. Intermediate

Ikuti tulisan menarik Ahmad Ihbal lainnya di sini.