x

Iklan

Zabrida Zarra Zetta

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Desember 2021

Rabu, 8 Desember 2021 10:21 WIB

Cinta Seribu Mimpi

Cerpen ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang baru saja menempati rumah barunya yang konon sudah 10 tahun kosong dikarenakan pemilik rumah tersebut mati sekeluarga oleh sekawanan perampok. Berbagai kejadian mulai menimpa keluarga Nugroho sejak hari pertama kepindahan mereka hingga Nada (anak Nugroho) mengalami gangguan hingga berteman dengan sosok penunggu rumah tersebut yang pada akhirnya membuatnya menjadi gila.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

CINTA SERIBU MIMPI

          Hari yang cerah mewarnai sebuah keluarga yang baru saja menempati rumah barunya. Mereka sibuk membenahi setiap ruangan. Nugroho (50) sosok ayah yang tampan dan berwibawa. Dia adalah pengusaha terkenal di Jakarta. Hesti (45) istri Nugroho, ibu rumah tangga yang masih terlihat kecantikannya. Mereka telah dikaruniai seorang putri yang bernama Nada Aura(19) seorang mahasiswi teladan, dengan hobi basketnya yang sangat hebat hingga mendapat penghargaan dari Kampus dan beberapa kejuaraan tingkat nasional dan international.

          Nugroho membeli sebuah rumah Belanda yang konon 10 tahun yang lalu pemilik rumah Belanda tersebut mati sekeluarga tanpa terkecuali oleh sekawanan perampok. Semenjak kejadian itu rumah Belanda tersebut kosong hingga 10 tahun lamanya. Tidak ada seorangpun ingin membeli rumah tersebut walau dengan harga yang sangat murah. Namun lain dengan Nugroho, dia sangat tertarik karena kanan-kiri rumah barunya dikelilingi pepohonan dan udaranya masih sangat sejuk. Nugroho merasakan ketenangan saat tinggal di rumah tersebut. Tanpa fikir panjang, Nugroho pun membelinya.

          Suatu malam Nada tidur di dalam kamarnya. Tiba-tiba antara sadar dan tidak, di dalam tidurnya Nada merasakan berada di dalam sebuah ruang keluarga yang begitu artistik bernuansa Belanda. Nada terbangun, dia menyeka-nyeka kedua bola matanya, terasa aneh, perlahan Nada melihat satu persatu isi ruangan tersebut, Nada melihat hiasan-hiasan kristal khas belanda, foto-foto keluarga belanda namun diantara foto tersebut ada salah satu perempuan Indonesia dengan wajah yang sangat cantik, Nada tegang, namun ketegangan itu dikagetkan oleh suara laki-laki dari belakangnya, Nada menoleh kearah suara tersebut, kaget dan ketakutan. Namun lelaki tersebut tersenyum. Nada perlahan-lahan bergerak mundur berusaha untuk kabur. Lelaki itu tidak bergerak hanya matanya yang bergerak mengikuti arah Nada dan tetap tersenyum. Nada semakin takut hingga membuatnya pingsan. Lelaki tersebut bernama Andreas. Dia adalah anak tunggal pemilik rumah belanda tersebut. Ayahnya bernama Johnson (65) dari Belanda, sedangkan ibunya bernama Eni (50) dari Indonesia. Mereka adalah korban perampok yang menyerangnya 10 tahun silam. Nada terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal, keringat membasahi tubuh Nada, sinar matahari menembus lewat jendela kamarnya. Hal ini membuat Nada banyak melamun hingga membuat kuliah dan basketnya kacau balau. Velly sahabat dekat Nada mendesak agar Nada bisa berterus terang, ada apa  pada diri Nada akhir-akhir ini. Akhirnya Nadapun bercerita pada Velly, Velly bingung, sambil tetap meyakinkan bahwa itu hanyalah bunga tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

          Nada terus mengalami mimpi yang sama hingga beberapa hari, Hal ini kembali membuat Nada banyak melamun, Velly tidak diam, dia terus mendesak agar Nada kembali bercerita tentang mimpinya sejelas mungkin. Karena mimpinya itu membuat semua mata kuliah Nada berantakan hingga olah raga basketpun terbengkalai. Selain itu Nada adalah kapten dari tim basket di kampusnya. Dua minggu mendatang tim Nada masuk dalam kompetisi basket antar mahasiswa se-Indonesia. Perubahan pada Nada membuat Pak Dirja (45) seorang pelatih marah-marah, karena Nada tidak serius setiap melakukan latihan basket. Kejadian demi kejadian yang menimpa Nada membuat semuanya berubah total. Hal ini pun membuat kedua orang tuanya bingung menghadapi anak tunggalnya berubah tidak seperti biasanya. 

          Malam tiba, kembali Nada bermimpi seperti biasa. Nada kembali bertemu dengan Andreas. Niat Nada ingin kabur namun tangan Andreas lebih cepat untuk mencegah Nada kabur. Nada pun memberanikan diri. Akhirnya mereka berkenalan. Andreas mengutarakan niat hati sebenarnya tidak ingin menyakiti Nada. Andreas pun berbicara panjang lebar hingga menceritakan asal usul dan peristiwa yang telah menimpa dirinya dan keluarganya. Tak sadar Nada terhanyut ke dalam pembicaraan Andreas. Semua ketakutan yang nada rasakan sebelumnya kini hilang dan mulai bisa tertawa bercanda bersama Andreas. Nada merasakan kenyamanan walaupun baru mengenal Andreas tapi menurut Nada, Andreas teman baru yang sangat istimewa apalagi setelah Andreas berjanji akan menjaganya sampai kapanpun

          Perlombaan basket antar Perguruan Tinggi sudah dimulai. Andreas membuktikan ucapannya, Keajaiban bagi tim Nada, tanpa diduga bola-bola secara beruntun masuk ke keranjang hingga akhirnya kemenangan di pihak tim Nada. Mereka merayakan kemenangan, Nada pun kembali ceria seperti biasanya. Setiba di rumah Nada kembali termenung di teras kamar memikirkan pertandingan hari ini, dia bertanya-tanya pada diri sendiri, “ janganjangan… ANDREAS…!!!

          Malam datang dan Nada kembali bertemu dengan Andreas di dalam mimpinya, Nada bertanya, “ Keajaiban itu, apa kamu yang melakukannya…???”. Andreas hanya tersenyum manis tanpa satu kata pun terucap. Nada semakin penasaran, Andreas malah menawarkan segelas wine untuk Nada. Setelah mereka duduk di sofa, barulah Andreas menjelaskan semuanya. “ It’s true, Aku janji akan menjagamu selamanya, karena aku cinta kamu“ . Bergetar tubuh Nada saat Andreas mengucapkan kata-kata itu. Bingung dan takut…

          “ Dia suka aku Vel, dia bilang, dia cinta banget”.  Kejadian malam itu diceritakan pada Velly, kemudian Velly menenangkan Nada dan meyakinkan bahwa itu semua hanyalah mimpi. Perubahan pada diri Nada semakin terlihat. Akhir-akhir ini dia sering menyendiri dan melamun memikirkan tentang Andreas . Hati kecil Nada pun sebenarnya tertarik pada Andreas, Nada kagum pada ketampanan dan kebaikan Andreas. Hal ini membuat Nada tidak mau diganggu oleh siapapun. Velly pun tidak bisa berbuat apa-apa, kedua orang tuanya bertanya pada Velly tentang semua ini, namun Velly takut untuk menceritakan hal ini. Velly bungkam.

          Keajaiban serupa datang kembali saat Nada berada di rumah Rendy (22) seorang mahasiswa senior yang diam-diam menyukai Nada, dengan tipu rayunya Nada menuruti keinginan Rendy untuk datang ke rumahnya. Nada tidak tahu tentang rencana jahat Rendy, alasan Rendy mengajak Nada singgah ke rumahnya adalah ingin mempertemukan sahabat Nada waktu kecil yang sudah sekian lama tidak pernah bertemu. Niat Rendy berubah, kini Rendy seperti dirasuki setan dengan hawa nafsunya Rendy ingin menyetubuhi Nada, perbuatan jahat Rendy diketahui Andreas. Andreas tidak diam, dia terlihat marah dengan memukul Rendy secara bertubi-tubi. Rendy panik, kaget bukan kepalang. Rendy bingung siapa gerangan yang memukulinya? Hal ini suatu kesempatan Nada untuk  kabur. “ Andreas, apakah itu kamu?? “

         Kini Nada yakin bahwa semua itu adalah pertolongan dari Andreas. Andreas mengajak Nada berjalan-jalan. Seperti di dalam surga, Nada berlari-larian merasakan kesenangan tersendiri dan demi untuk bertemu Andreas, Nada rela mengkonsumsi obat tidur, hingga suatu hari Nada terbangun setelah pengaruh obat tidur yang di konsumsinya hilang. Dia berjalan seperti mayat hidup, wajahnya sangat pucat. Dengan hati-hati ibunya bertanya pada Nada, namun Nada hanya terdiam tanpa sepatah kata. Nada berjalan keluar rumah dan memacu mobilnya menuju apotik untuk membeli obat tidur yang biasa dia gunakan. Sekembalinya Nada ke rumah, ibunya mengintainya. Menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada putri tunggalnya itu. Di dalam kamarnya Nada kembali minum obat tidurnya dengan dosis sangat tinggi. Hal ini akhirnya diketahui oleh ibu Nada.

          Nada kembali ke alam Andreas, Andreas memperkenalkan Nada pada kedua orang tuanya dan kerabat-kerabat dekatnya. Mereka sedang melaksanakan pesta kebun yang diadakan oleh Johnson, ayah Andreas. Mereka bersenang-senang. Nada merasakan sangat istimewa di alam Andreas. Di saat Nada merasakan kesenangan tiba-tiba Nada terbangun, Nada mencari-cari obatnya tetapi tidak ada, ternyata obat itu telah disembunyikan oleh ibunya. Nada berjalan menghampiri ruang keluarga, Nada menanyakan obat pada kedua orang tuanya. Mereka gugup, namun dengan sangat hati-hati Nugroho menjelaskannya. Kemudian Nugroho pun bertanya pada Nada, namun hal ini membuat Nada sangat marah. Nada membentak-bentak seolah mereka tidak boleh ikut campur dan tidak boleh tahu menahu tentang hubungan mereka. Obat tidur pun akhirnya diserahkan kembali pada Nada setelah Nada mengancam akan bunuh diri apabila obat tersebut tidak dikembalikan padanya. 

          Sudah hampir satu minggu Nada tidak bangun-bangun dari tidurnya, hal ini membuat kedua orang tuanya sangat khawatir. Bukan hanya Nugroho dan Hesti yang merasakan kekhawatiran, Velly pun ikut merasakannya. Keesokan harinya, Nugroho mengajak seorang Psikiater skaligus indigo yang kebetulan teman Nugroho. Galih (50), nama seorang psikiater ternama yang dulunya satu sekolah dengan Nugroho. Galih menghabiskan hari-harinya di rumah Nugroho hanya untuk menyadarkan dan mengembalikan keadaan Nada seutuhnya.  Galih mencoba untuk menyelidiki Nada dengan kemampuan psikologis dan kemampuan batin (indigo) yang dimilikinya untuk memasuki ke dalam mimpi Nada. Galih akhirnya berhasil, Galih bingung dan bertanya-tanya seolah dia tidak percaya bahwa ada kehidupan di alam mimpi. Galih membujuk Andreas untuk melepaskan dan mengembalikan Nada ke dunianya. Awalnya niat Andreas adalah ingin mengembalikan Nada ke dunianya, akan tetapi cinta yang membuatnya buta dan kalap. Andreas tidak ingin kehilangan Nada, karena Andreas sangat mencintai Nada. Andreas tetap membungkam yang membuat Galih semakin penasaran hingga dia ingin memaksa masuk ke dalam ruangan untuk mencari keberadaan Nada. Satu langkah Galih ingin menerobos Andreas, tiba-tiba tangan Andreas menahan dada Galih. Andreas menahan sementara Galih terus berusaha ingin menerobosnya. Emosi Andreas pun naik dan mendorong tubuh Galih hingga jatuh terpental, Galih gagal untuk menemui dan mengembalikan Nada pada keluarganya.

          Keesokan paginya Galih datang ke rumah Nugroho untuk melanjutkan misinya. Kali ini, Galih sangat yakin bahwa misinya akan berhasil. Segala cara Galih keluarkan untuk mengalahkan Andreas, namun bukan berarti Galih ingin membunuhnya. Benar saja, tubuh Andreas kini terjatuh dengan mulut penuh darah. Dengan sekuat tenaga, Andreas berusaha untuk bangun namun sakit di dadanya membuat Andreas tidak bisa mengangkat tubuhnya. Nada menjerit tidak terima, dia menangis menghampiri Andreas yang terjatuh. Nada marah, dia menghampiri Galih dan memukulinya, namun Galih tidak membalas sedikitpun. Galih mengatakan bahwa kedatangan dia sebenarnya hanyalah ingin menyelamatkan Nada, tidak ada niat sedikitpun untuk membunuh Andreas. Tak lama kemudian Andreas menghilang. Nada makin menjerit dan meronta-ronta dari genggaman Galih. Karena kelelahan, maka Nada pingsan. Kesempatan Galih untuk segera membawa pulang Nada.

          Sekembalinya Nada di dunia, bukannya sadar tetapi dia semakin kalap. Dia terus menjerit dan memanggil Andreas. Semua barang yang ada di dalam kamarnya habis dibantinginya. Nugroho kehabisan akal, dia memasung dengan cara mengikat rantai pada kedua tangan dan kaki Nada yang diikatkan di ranjangnya. 

          Hari demi hari wajah Nada semakin pucat, rambutnya acak-acakan. Dia meronta-ronta berusaha untuk melepaskan rantai yang mengikat di kedua tangan dan kakinya. Nada semakin kacau. Terkadang Nada menangis, terkadang Nada menjerit memanggil Andreas, bahkan Nada tertawa. Keadaan ini semakin membuat kedua orang tuanya sedih. Nada tertawa seolah dia sedang bercanda dengan Andreas, lalu beberapa jam kemudian dia marah seolah sedang bertengkar dengan Andreas. Kejadian ini membuat kedua orang tua Nada memutuskan untuk membawa nada ke rumah sakit jiwa untuk mengetahui keadaan nada yang sebenarnya.

          Di atas kursi  roda rumah sakit, Nada terus meronta-ronta ingin bertemu dengan Andreas. Suster membawa Nada masuk ke dalam ruang rawatnya dan mengangkat tubuh Nada ke ranjang, tak lama kemudian sosok Andreas datang, dia berdiri di depan jendela ruangan, Andreas memandangi Nada, air mata jatuh ke pipi Andreas. “ I Love You, Nada, Goodbye” Andreas pergi menghilang meninggalkan Nada selamanya. Tidak lama Andreas menghilang, Nada menoleh ke arah jendela dimana Andreas tadi berdiri. Kemudian dari mulut Nada sangat lirih berucap, “ Andreas…Andreas!!! “  Tak lama kemudian mata Nada terpejam, Nada pun tertidur nyenyak dalam perawatan rumah sakit jiwa.

--THE END—

 

Nama       :  Zabrida Zarra Zetta

Cerpen     : CINTA SERIBU MIMPI

Ikuti tulisan menarik Zabrida Zarra Zetta lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan