Ilustrasi Cinta
Membahas tentang sastra memang tidak ada habis-habisnya. Bahasa memang sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Selain penting, bahasa juga sesuatu yang indah dan menakjubkan.
Bagi seorang sastrawan, goresan kata adalah caranya untuk bicara, sementara itu goresan kata juga bisa menjadi caranya mendengar, caranya melihat, meraba, dan membuka diri. Seiring perkembangan zaman, karya sastra juga semakin banyak jenisnya di muka bumi ini. Salah satunya adalah puisi.
Sastrawan yang terkenal dengan karya-karyanya yang digemari oleh banyak orang salah satunya adalah Sapardi Djoko Damono. Sapardi Djoko Damono atau yang akrab dipanggil dengan sebutan SDD merupakan seorang sastrawan yang namanya seringkali kita jumpai di dunia kesenian. Beliau merupakan tokoh sastrawan yang sangat legendaris, bersamaan dengan karya-karyanya yang digemari oleh banyak orang. Karya-karyanya nya telah banyak sekali dilihat dan diterjemahkan ke berbagai bahasa Beliau sangat aktif dalam menulis puisi, bahkan beberapa karyanya sudah banyak yang telah resmi dibukukan, seperti karyanya yang fenomenal yang berjudul Hujan Bulan Juni. Selain itu ada beberapa karya lain dari Sapardi yaitu puisi Aku Ingin.
Kekuatan puisi Sapardi Djoko Damono terletak pada kesederhanaan liris dalam menyajikan masalah manusia yang universal (Sarumpaet, dkk.,2010:45). Pilihan kata (diksi) yang dipakai sederhana saja. Justru dalam kesederhanaannya, puisi yang diciptakannya mengandung makna yang sangat dalam. Sapardi adalah seorang penyair yang orisinal dan kreatif. Kata-kata biasa di tangan Sapardi Djoko Damono menghasilkan metafor baru, juga imaji lembut dan indah. Seperti halnya karya sastra yang berbentuk drama dan prosa, puisi merupakan media untuk mengungkapkan dan menyampaikan pengalaman intelektual, emosional, personal, sosial, empiris, dan religius manusia. Puisi disampaikan dengan lebih singkat, padat, dan terpusat dengan menggunakan kata-kata sedikit, tapi bercerita banyak.
Menafsirkan puisi berarti menangkap makna puisi. Penafsiran dilakukan tidak hanya dengan menafsirkan puisi apa adanya, tetapi menerangkan juga apa yang tersirat di dalamnya. Puisi perlu ditafsirkan karena puisi merupakan sebuah struktur kompleks, bermedium bahasa yang seringkali maknanya bersifat ambigu dan konotatif (Pradopo,1995:72). Oleh karena itu, untuk menerangkan puisi perlu ditafsirkan sesuai dengan sifat puisi sebagai objeknya. Menafsirkan puisi tidak terbatas hanya pada bahasanya yang bermakna ganda, tetapi juga pada kompleksitas puisi. Kegelapan, ambiguitas, dan kiasan-kiasan yang terdapat di dalam puisi menarik untuk dipahami dan ditafsirkan maknanya seperti puisi aku ingin yang pada kali ini akan saya kupas lebih dalam makna dari puisi tersebut.
Puisi "Aku Ingin" lahir pada tahun 1989, pada waktu yang bersamaan ketika istri sang penyair sedang dalam kondisi sakit. Secara sederhana, puisi ini bermakna kerinduan yang begitu dalam dari sang penyair untuk mencintai kekasihnya apa adanya dengan segala keterbatasan yang ada padanya. Sang penyair ingin menembus keterbatasan itu semata-mata untuk bisa mencintai sang kekasih. Secara garis besar, puisi ini menyampaikan tentang perasaan cinta sang penyair kepada sang kekasih yang ingin dibuktikannya dengan tindakan kepada orang yang dikasihinya tersebut, bukannya dengan hanya mengandalkan kata-kata atau isyarat semata, meskipun dengan sangat menggebu-gebu.
AKU INGIN
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Puisi tersebut memiliki makna yang cukup dalam. Meskipun setiap orang memiliki pemaknaan yang berbeda-beda, namun intinya akan tetap sama.
Puisi Aku Ingin ini menceritakan tentang perasaan sang penulis yang mencintai pujaan hatinya secara sederhana dan apa adanya, tidak mengharapkan imbalan maupun belas kasihan. Dijelaskan pada larik "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana" merupakan ketulusan sang penulis dalam mencintai pujaan hatinya.
Mencintai tanpa mengharapkan imbalan dapat dibuktikan pada larik "Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu" larik tersebut memiliki makna bahwa sang penulis tidak mengutarakan perasaannya kepada sang pujaan hati, ia memilih bungkam dan tidak menunjukkan apa yang ia rasakan.
Dan pada larik "Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" menunjukkan ketulusan hati sang penulis dalam mencintai dan menjaga perasaannya untuk tetap berada dalam hati saja, sampai akhir hayat yang membuatnya tetap memeluk erat perasaan itu.
Jadi kesimpulannya, puisi Aku Ingin ini menjelaskan tentang perasaan hati sang penulis dalam mencintai sang pujaan hati dengan kesederhanaan dan tidak meminta imbalan, tidak memaksa perasaannya untuk terbalaskan. Ketika kita membaca puisi ini, kita dapat merasakan suasana romantis dan haru yang ditanamkan sang penyair ke dalamnya. Lewat frasa "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana", sang penyair menyampaikan ketulusan hatinya untuk mencintai sang kekasih. Lebih lanjut, ia juga menggunakan majas personifikasi pada frasa "dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada". Lewat frasa ini, ia ingin membandingkan betapa cinta mirip dengan hujan yang turun ke bumi. Awan memang tak memberi isyarat, namun ia mampu memberi berkat kepada manusia lewat hujan yang mengguyur bumi. Demikian juga cinta. Ia tak perlu isyarat atau kata-kata yang terlalu besar, namun tindakan yang bisa membuktikan kasih itu secara khas.
DAFTAR ISI
Sobirin, Rian Moh. Dkk. 2021. Analisis Makna Pada Puisi “Aku Ingin” Karya Sapardi Djoko Damono Menggunakan Pendekatan Semiotika. Parole: Jurnal Pendidikan dan Bahasa Indonesia, Volume 4 Nomor 1.
Mutiara, Chantigi. 2021. Makna Cinta Apa Adanya dalam Puisi 'Aku Ingin' Karya Sapardi Djoko Damono.Universitas Pamulang.
Ikuti tulisan menarik Nurhasanah lainnya di sini.