Nama pejabat penting yang bakal dipilih Presiden Jokowi untuk menempati posisi Kepala Otoritas Ibukota Negara [IKN] belum diumumkan. Mengutip politisi, media massa mengabarkan bahwa nama calon kepala itu sudah ada dalam saku Presiden, entah saku sebelah mana. Undang-undang baru juga memberi kewenangan besar kepada Presiden untuk memilih siapapun orang yang ia inginkan.
Media massa beberapa kali menyebut nama-nama yang difavoritkan, entah oleh siapa, untuk menempati posisi strategis itu, baik secara politik maupun ekonomi. Para jurnalis sibuk mengulik dan mengupas nama-nama ini. Presiden juga dikabarkan berujar ingin kepala otoritas ini orang yang pernah jadi kepala daerah sekaligus arsitek. Orang ramai pun menengok kepada Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, yang kemudian bilang tidak mau ke-geer-an.
Kabar terbaru disampaikan media lagi, kali ini mengutip seorang politisi, yang berkata bahwa calon kepala ibukota baru itu orang yang kerap memberi masukan kepada Presiden. Entah darimana sumber informasi politisi itu. Pokoknya, namanya sudah tersimpan di saku Presiden—ini sejenis kegemaran hiperbolik yang menggambarkan betapa besar kuasa Presiden di dunia ini.
Nah, ditangkaplah informasi yang dipublikasi media massa itu oleh masyarakat banyak. Lantaran masyarakat juga gemar berteka-teki dan main tebak-tebakan--makanya di zaman dulu yang namanya lotere begitu populer, maka ada jugalah warga yang bertaruh dengan sepiring nasi rendang tentang siapa sosok manusia misterius yang bakal dipilih. Istilahnya kalau dalam cerita misteri: Dia yang terpilih.
Nama-nama yang dulu beredar kemudian menghilang berkat informasi dari politisi ini, yang entah infonya valid atau dia juga sekedar melempar dadu ke udara. Adanya informasi baru ini membuat media dan masyarakat bermain duga-menduga kembali, siapa ya orang yang suka membisiki dan memberi masukankepada Presiden itu? Mr L, atau Mr B, atau Mr E, atau siapa lagi?
Jika orang-orang tadi yang kira-kira berpotensi kuat dipilih, masyarakat mungkin akan bereaksi: lha apa negeri ini kekurangan orang yang kompeten, handal, berintegritas untuk diserahi tugas membangun ibukota baru? Mengapa hanya orang-orang yang itu-itu saja dan itu-itu kembali? Apakah karena orang-orang ini dinilai multi-talenta? Apakah hanya orang-orang itu saja yang dipercaya Presiden? Lha, yang lainnya kenapa?
Ah, namanya juga tebak-tebakan. Bisa saja, nama-nama L, B, dan E ditambah dengan R atau P. Uniknya negeri ini, Presiden pun kelihatannya juga suka membikin rakyat penasaran, sebab hanya dia yang punya wewenang memilih. Presiden mungkin juga senang bermain teka-teki agar rakyat menduga-duga, ya hitung-hitung main tebak-tebakan sebagai hiburan agar rakyat tidak stres karena minyak goreng tetap tidak mudah didapat dan dibeli.
Jadi, bersiaplah menghadapi nama yang tidak terduga atau malah nama yang itu-itu lagi. Main tebakan, yuk! Kalah atau menang, kita sama-sama makan nasi rendang biar sama-sama bahagia, sebab mau ditebak atau tidak, dipikirkan atau tidak, dianalisis kritis atau main-main, toh hanya Presiden yang diberi hak memilih siapa orangnya. Kita nonton saja beritanya di televisi atau youtube. Ya, tentu saja, sambil makan nasi rendang, atau nasi pecel, atau nasi soto, atau gado-gado, atau ayam bumbu Bali. Kalau perkara makanan, rakyat kan bebas membuat pilihan, asalkan punya uang..>>
Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.
