x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Kamis, 31 Maret 2022 06:42 WIB

Pak Chaer, Linguis dari Rawamangun

Mengenal sosok Pak Abdul Chaer, linguis dari Rawamangun. Bagaiman sikap hidupnya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Namanya Bapak Abdul Chaer, beliau dosen saya semasa kuliah di IKIP Jakarta (kini UNJ) dari tahun 1989-1994. Dosen yang mengajar linguistik, semantik, sosiolinguistik, bahkan Bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah (basarkomil). Dari dulu hingga kini, tidak kurang dari 50 buku tentang Bahasa Indonesia dan Budaya Betawi telah dihasilkannya. Nama Abdul Chaer, mungkin tidak asing lagi bagi mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia di kampus mana pun. Apalagi mahasiswa dan alumni IKIP Jakarta (UNJ) Rawamangun, boleh jadi semuanya pernah mengalami racikan pembelajaran darinya.

Memang tidak ada yang kebetulan, hari ini (30/03/2022), saya pun menyambangi ke rumah Pak Abdul Chaer. Yah, pertemuan murid dengan gurunya, sambil silaturahim. Sekaligus mengambil buku hadiah dari beliau, berjudul Abdul Chaer, Linguis Peduli Budaya dan Mencari Si Pitung.  Kini usianya sudah 82 tahun, terlihat tua namun tetap aktif menulis. Seperti saat saya datang tadi pun, beliau sedang memainkan pena untuk membuat draft tulisan.

Sosok Pak Chaer, adalah spirit bagi saya sebagai pegiat literasi dan pendiri TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Berbekal dari beliau, saya belajar betul bahwa membaca buku tidak cukup bila tidak mampu dituliskan. Karena sebaik-baik ilmu bukanlah yang dipahami sendiri, melainkan yang mampu dibagikan kepada orang lain. Karena itu, setiap hari pun saya menulis. Selain sebagai hobi dan kebiasaan, menulis adalah nafas bagi pegiat literasi. Dan resep menulis yang paling jitu adalah menulis, menulis, dan menulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pak Chaer, memang sesorang ahli bahasa sekaligus dosen yang patut diteladani. Karena produktivitas-nya dalam menulis buku sangat mumpuni. Buku-buku karya beliau di bidang kebahasaan atau linguistik pasti jadi buku pegangan kuliah atau minimal referensi mahasiswa di mana pun. Siapa yang tidak kenal deretan buku karya beliau, seperti: Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia, Semantik Bahasa Indonesia, Gramatika Bahasa Indonesia, Linguistik Umum, Sosiolingustik Perkenalan Awal, Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Gaya bahasanya sederhana dan mudah dipahami bagi mahasiswa Bahasa Indonesia.

Sebagai wujud bakti dan penghormatan kepada beliau, pada tahun 2010 lalu, saya Bersama IKA BINDO FBS UNJ (Ikatan Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNJ) pun menginisiasi penerbitan buku Bunga Rampai Problematika Bahasa Indonesia yang ditulis oleh alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di hari ulang tahun Pak Chaer yang ke-70 kala itu. Sebuah karya yang sulit diulang kembali dan patut dikenang sebagai hadiah istimewa dari murid kepada sang guru, Pak Chaer.

Sebagai mantan mahasiswa beliau, tentu banyak ilmu dan kenangan yang telah dilalui bersamanya. Selain bersyukur pernah mendapat curahan ilmu secara langsung di ruang kelas. Saya pun meyakini beliau memang guru sejati di bidang ilmu Bahasa Indonesia, khususnya untuk mereka yang mau menekuni ilmu pedagogi Bahasa Indonesia. Karena buku-bukunya, begitu menginspirasi dan memudahkan pembacanya.

Tentu ada banyak yang bisa dikenang dari Pak Chaer. Tapi untuk saya dan mungkin murid-muridnya yang lain, ada satu hal penting pelajaran hidup dari Pak Chaer, yaitu sikap hidup sederhana yang selalu melekat pada dirinya. Mau setinggi apa pun ilmunya, beliau tetap menjadi sosok yang sederhana. Semoga sehat selalu Pak Chaer. Salam IKIP Jakarta.

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler