Sebagai seorang guru maka secara otomatis menjadi seorang pemimpin dalam proses pembelajaran. dan sebagai seorang pemimpin, tentunya tak bisa dihindari situasi-situasi yang sulit dan dilematis bersama murid. Agar dapat menjalankan peran sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang baik, tentunya dibutuhkan banyak kompetensi.
Terkait dengan peningkatan kompetensi sebagai seorang pemimpin pembelajaran, ada beberapa bekal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah tentang dilema etika dan bujukan moral. Penting bagi seorang guru untuk dapat membedakan dilema etika dengan bujukan moral agar tidak terjebak mengambil keputusan yang salah untuk murid.
Dilema etika adalah keadaan dimana kita dihadapkan pada kebenaran yang bertentangan dengan kebenaran lainnya. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, kita harus berpedoman pada nilai kebajikan universal serta mempertimbangkan paradigma yang ada, dan yang utama adalah keputusan yang diambil adalah keputusan yang berpihak pada murid tentunya.
Sedangkan bujukan moral adalah keadaan dimana kita dihadapkan pada kebenaran yang bertentangan hal yang salah. Meskipun begitu dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan pada bujukan moral tetap harus memegang tiga prinsip pengambilan keputusan, yang meliputi Ends Based Thinking, Rule Based Thinking dan Care Based Thinking. Dimana ketiga prinsip tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing serta kesesuaian dengan problema yang dihadapi.
Pada intinya, sebagai seorang pemimpin pembelajaran seorang guru diharapkan dapat memahami nilai kebajikan universal yang ada, mampu membedakan dilema etika dan bujukan moral serta dapat menerapkan tiga prinsip pengambilan keputusan agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pembelajaran yang tentunya bermuara pada keberpihakan pada murid.
Ikuti tulisan menarik Anita Rakhmi Shintasari lainnya di sini.