x

Iklan

Aisyah Kimberly Maroe

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 April 2022

Kamis, 26 Mei 2022 07:01 WIB

Sejarah Sastra

Sejarah sastra adalah sejarah perkembangan sastra yang terdiri atas rangkaian peristiwa dalam periode-periode perkembangan sastra suatu bangsa mulai lahir sampai perkembangan terakhir. Sejarah sastra Indonesia secara khusus adalah studi sastra yang mengungkap rangkaian kejadian-kejadian dalam periode-periode perkembangan kesusastraan Indonesia mulai kelahiran sampai perkembangan terakhir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengertian Sejarah Sastra

            Pergantian generasi yang terjadi terus menerus menjadikan upaya menyajikan sejarah menjadi aktivitas yang sangat menarik dan penuh kepentingan. Jika sejarah merepresentasikan realitas, bisa jadi apa yang kita pahami tentang suatu peristiwa berbeda dari versi umum yang dirilis oleh pemerintah, atau versi resmi. Kenyataan menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku sejarah, semakin bervariasi pula versi yang muncul. Dengan demikian, kita perlu memahami sifat asli sejarah, yaitu fleksibel, menyesuaikan dengan kepentingan para pemiliknya.

            Luxemburg, dalam Pengantar Ilmu Sastra menjelaskan bahwa sejarah sastra ialah ilmu yang membahas periode-periode kesusastraan, aliran-aliran, jenis-jenis, pengarang-pengarang dan reaksi pembaca. Sedangkan menurut Zulfanur Z.F. dan Sayuti Kurnia, Sejarah Sastra ialah ilmu yang mempelajari perkembangan sejarah suatu bangsa daerah, kebudayaan, jenis karya sastra, dan lain-lain. Dengan demikian, Sejarah Sastra merupakan pengetahuan yang mencakup uraian deskriptif tentang fungsi sastra dalam masyarakat, riwayat para sastrawan, riwayat pendidikan sastra, sejarah munculnya genre-genre sastra, kritik, perbandingan gaya, dan perkembangan kesusastraan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Fungsi Sejarah Sastra

            Sejarah sastra tidak hanya memberikan gambaran tentang perkembangan karya sastra suatu bangsa, tetapi perkembangan sastra daerah atau sastra lokal, dan perkembangan sastra lainya sebagai bentuk hasil budaya bangsa. Selain itu sejarah sastra dapat digunakan untuk penelitian sastra secara khusus dan budaya secara umum. Dengan sejarah sastra juga kita dapat mengetahui persoalan-persoalan yang timbul dalam kesusastraan selama ini. Persoalan sastra yang erat kaitannya dengan perubahan zaman dan gejolak sosial politik yang secara teoretis dipercaya besar pengaruhnya terhadap warna kehidupan sastra. Karena pada dasarnya peristiwa-peristiwa kesusastraan selalu ada kaitannya dengan peristiwa sosial politik yang terjadi pada suatu bangsa. Peristiwa sosial politik tidak hanya pijakan penulisan sejarah sastra tetapi menjadi menjadi bahan penulisan atau latar sebuah karya sastra. Dengan demikian untuk mempelajari dan menyelidiki sastra Indonesia kita harus paham sejarah sastra Indonesia mulai awal kelahiran sampai sekarang yang berupa tokoh dan penokohan serta berbagai peristiwa serta persoalan yang terdapat di dalamnya. Melalui sejarah sastra para pengarang dapat melihat jelas dan menghayati karya-karya pengarang sebelumnya baik sifat-sifat maupun coraknya sehingga dapat menciptakan karya sastra baru dengan melanjutkan atau menyimpangi konvensi-konvensi karya sebelumnya.

 

Kedudukan dan Cakupan Sejarah Sastra

            Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra. Ilmu sastra adalah ilmu yang mempelajari tentang sastra dengan berbagai permasalahannya. Di dalamnya tercakup teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Ketiga bagian ilmu sastra tersebut saling berkaitan. Sejarah sastra adalah ilmu yang memperlihatkan perkembangan karya sastra dari waktu ke waktu, para penulis memilih karyakarya yang menonjol, karya-karya puncak dalam suatu kurun waktu, ciri-ciri dari setiap kurun waktu perkembangannya, peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra.

            Untuk dapat melihat karya sastra yang menonjol dan merupakan karya-karya puncak kurun waktu tertentu sejarah sastra perlu melibatkan kritik sastra. Seorang kritikus yang peduli pada hubungan sejarah akan meleset penilaiaiannya. Ia tidak akan tahu apakah karya itu asli atau tiruan. Dan karena buta sejarah, ia cenderung salah dalam pehamanannya atas karya sastra. Kritikus yang tidak dibekali pengetahuan sejarah yang cukup cendrung membuat tebakan yang sembrono, atau berpuas diri dengan pengalamannya membaca atau “bertualang di antara mahakarya”. Sedangkan ciri-ciri dan sifat karya sastra pada suatu waktu dapat diketahui melalui teori sastra. Dalam mempelajari teori sastra, sejarah sastra suatu bangsa dan suatu daerah tidak dapat ditinggalkan, karena timbulnya suatu teori sastra berangkat dari kehidupan masyarakat yang dicerminkan dalam karya sastra. Demikian juga yang berkaitan dengan kritik sastra. Kritik sastra yang dilakukan seseorang tidak terlepas dari teori dan sejarah suatu bangsa, suatu daerah, dan lain-lain. Tumbuhnya berbagai pendekatan dalam kritik sastra juga tidak dapat terlepas sejarah perkembangan kesusastraan.

            Sejarah sastra mempunyai cakupan yang luas dan kompleks, meliputi sejarah sastra sebuah bangsa atau nasional. Pengertian nasional ditandai dengan batas suatu negara. Jadi, sejarah sastra Amerika dan Inggris walaupun sama-sama menggunakan bahasa Inggris, adalah dua hal yang berbeda. Sejarah sastra sebuah bangsa yang lainnya mencakup , sejarah sastra Indonesia, Cina, Jepang, Mesir danlain. Sejarah sastra suatu daerah mencakup berbagai sastra yang hadir di nusantara seperti sastra Sunda, Jawa, Bali, Aceh, Lombok, dan Bugis. Sejarah sastra daerah apabila dikaitkan dengan kebudayaan nasional merupakan unsur kebudayaan yang memperkuat dan memperkaya kebudayaaan nasional. Ciri yang muncul pada sastra daerah adalah penggunaan bahasa daerah. Cakupan sejarah sastra lainnya ialah sejarah sastra jenis karya sastra meliputi sejarah perkembangan puisi, novel, drama, esai dan lain-lain.

 

Ikuti tulisan menarik Aisyah Kimberly Maroe lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler