
Senin, 20 Juni 2022 16:05 WIB
Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dalam Investasi ETF
Investor pemula dengan dana cekak pun sudah bisa menikmati investasi reksa dana ETF dengan mudah.
Dibaca : 598 kali
Reksa dana ETF termasuk jenis investasi yang paling mudah dilakukan sehingga kerap disebut sebagai pilihan investasi yang paling gampang buat pemula yang menginginkan diversifikasi investasi.
Begitu reksa dana ETF terbeli (subscription), investor sudah tidak perlu memantau setiap saat karena sudah ada Manajer Investasi (MI) yang mengelolanya. Investor tinggal duduk manis menunggu kinerja MI dalam mengembangkan uang yang didepositkan di ETF.
Kemudahan lainnya yakni transaksi ETF yang bisa ditransaksikan di jam bursa selayak saham. Reksa dana rasa saham ini menjadi terobosan dalam investasi reksa dana.
Namun sebagai pemula, tentu dalam investasinya tidak perlu dengan modal yang gede terlebih dahulu. Oleh sebab itu, strategi investasi yang disarankan untuk investor pemula yakni strategi Dollar Cost Averaging (DCA).
Strategi DCA dalam investasi dipahami sebagai strategi cicilan rutin setiap bulannya dalam jumlah yang sama. Berinvestasi secara berkala atau teratur dengan jumlah investasi yang sama setiap periodenya ini layak di terapkan oleh investor pemula yang masih minim ilmu market.
Seperti halnya menabung secara konvensional, investasi ETF bisa "dicicil" dengan nominal sesuai kemampuan rutin setiap bulannya. Mau Rp.100.000,- atau Rp.500.000,- atau Rp.1.000.000,- per bulan asal rutin dan konsisten dilakukan dengan nominal yang sama tentu akan mendatangkan banyak manfaat jangka panjang karena strategi ini memang cocok untuk hasil optimal jangka panjang.
Dengan rutin dan konsisten menyisihkan melalui strategi ini maka investor pemula akan mendapati sejumlah keuntungan, seperti volatilitas investasi yang relatif kecil dan strategi investasinya yang menjadi lebih obyektif.
Strategi ini memang tergolong sederhana dan tidak terlalu sulit untuk diaplikasikan bagi investor pemula. Hanya saja, investor perlu konsistensi dalam menyisihkan dananya setiap bulan.
Menariknya, strategi nabung rutin DCA ini bisa mencegah investor melakukan investasi berlebihan pada "waktu yang salah" di harga yang tinggi. Seperti umum diketahui, kalau tidak hati-hati, tak jarang investor justru terjebak di harga yang tinggi saat membeli disebabkan ketidaktahuannya dan lebih banyak karena keputusan emosional.
So, investasi dengan strategi DCA ini tentu cocok untuk investor pemula dalam menikmati reksa dana ETF. Apalagi, investasi reksa dana ETF saat ini sudah sangat mudah dan gampang, semisal melalui aplikasi IPOT yang telah mengintegrasikan platform transaksi ETF, baik untuk pasar primer maupun pasar sekunder yang selayak jual-beli saham.
Dengan strategi DCA ini investor pemula dengan dana cekak pun sudah bisa menikmati investasi reksa dana ETF dengan mudah di pasar sekunder layaknya saham. Strategi demikian ini tentu berbeda dengan Strategi Lump Sum yang dalam depositnya dengan jumlah nominal duit yang banyak.
Ikuti tulisan menarik Setyo lainnya di sini.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
2 hari lalu

6 Produk Skincare dan Cara Pemakaiannya yang Sebaiknya Diketahui Pemula
Dibaca : 208 kali
3 hari lalu

Kelebihan Domain Berbayar vs Gratisan dalam Pembuatan Website yang Sebaiknya Kamu Tau
Dibaca : 150 kali
Senin, 27 Juni 2022 05:06 WIB

Mau Bangun Rumah 3 Lantai tapi Bingung Konsepnya? Simak Tulisan Ini
Dibaca : 478 kali
Minggu, 26 Juni 2022 12:08 WIB

Cara Membersihkan Thorttle Body pada Motor
Dibaca : 491 kali
3 hari lalu

Novela Seno Gumira Ajidarma: Suara Hati Seorang Pelacur
Dibaca : 2.280 kali
4 hari lalu

Apresiasi juga Dengki Iringi Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Dibaca : 1.054 kali
5 hari lalu

Pendidikan Jarak Jauh Ketlisut dan Raib dari Draft RUU Sisdiknas?
Dibaca : 772 kali
2 hari lalu

Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Projek dalam Kurikulum Merdeka
Dibaca : 557 kali
Kamis, 30 Juni 2022 13:49 WIB
