x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Minggu, 26 Juni 2022 11:47 WIB

Tentang Merdeka yang Digaungkan Kemanamana

Kata "Merdeka" memiliki kolokasi makna yang selalu berubah konotasi. Awal kemerdekaan, istilah tersebut sakral dan kolektif sifatnya. Akan tetapi, tidak pada zaman kiwari.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

apakah penglihatanku yang makin rabun

karena tiap perayaan kemerdekaan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

selalu kutemu ada yang merdeka dan tak merdeka

yang merdeka berpora

bercanda ria

memanjat pinang sambil mengenakan sempak cuma

berenang mengejar bebek dengan mata ditutup

 

 

di belahan sana ada pula timun diepit di selangkangan

lalu pasangannya harus menggigitnya hingga tuntas

dan penonton bertempik sorak penuh riang pula

 

 

lagu-lagu rancak penuh gejolak dinyanyikan

kelompok paduan suara:

“Sorak-sorak bergembira ...”

dentam bedug dari sebuah kelompok drumband yang memukau

mayoret nan jelita memainkan tongkatnya

dug trap trap dug trap trap dug trap dug traap

 

 

seperti kataku dari awal

alangkah sorot mata ini tak tega menatapmu:

wahai

kaum nista yang tak sempat meneriakkan merdeka

kelompok gelandangan yang suntuk dengan nasibnya

para ilmuwan yang tak sempat memasuki ruang-ruang gemejos

dan seorang anak usia SD kelas  I yang meregang nyawa

karena menahan laparnya

 

 

Ya Allah,

izinkan aku menyampaikan ini kepada-Mu

 

apakah nasib baik yang tak berpihak

adalah kemerdekaan pula?

 

 

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu