x

Iklan

Manda Aprilia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Juli 2022

Jumat, 15 Juli 2022 22:31 WIB

Perbandingan Perwatakan Tokoh Utama Fabel Bona Kucing yang Disiplin dan Fabel Puti Kucing yang Kesepian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan yang ada pada tokoh utama fabel bona kucing yang disiplin dan fabel putu kucing yang kesepian. Analisis perbandingan dilakukan dengan membaca dan memahaminya secara menyeluruh, mengidentifikasi titik-titik kesamaan dan perbedaan dalam aspek struktural, dan membandingkan dan menafsirkan poin tersebut. . Fabel ini dapat diperbandingkan karena memiliki motif yang sama dan menampilkan kucing sebagai tokoh utama. Kesejajaran termasuk syarat untuk dapat membandingkan dua buah karya. Kedua tokoh utama ditampilkan dengan karakter yang hampir sama. Selain itu bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dipahami. Keduanya juga banyak mengandung pesan moral yang disampaikan pengarang melalui tokoh-tokoh dalam cerita. Perbandingan ini dimaksudkan untuk menemukan persamaan dan perbedaan perwatakan tokoh utama dari kedua fabel tersebut. Perwatakan penting diteliti karena seluruh isi cerita dapat dipelajari melalui perwatakan tokoh-tokohnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Fabel adalah bagian dari karya sastra yang diperuntukan untuk kalangan anak-anak. Keberadaan fabel mampu memberikan bahan wacana bagi anak-anak yang syarat akan wujud-wujud moral yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan. Fabel dapat dijadikan sebagai sarana hiburan anak, serta karya sastra yang berimajinasi estetis.

Selain menyenangkan juga bermanfaat. Bagi anak-anak, fabel adalah gambaran dunia nyata yang dapat mereka rasakan, alami, dan nikmati sebagai plot kehidupan. Melalui fabel, mereka dapat melihat contoh-contoh praktis untuk memahami pelajaran hidup seperti mencintai sesama, saling membantu, saling menjaga, setia kepada teman, menghargai orang lain, dll.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tokoh adalah elemen struktural fiksi yang melahirkan peristiwa. Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh peripheral atau tokoh tambahan (bawahan). Karena seringkali sebuah fiksi melibatkan beberapa tokoh, perlu bagi kita untuk pertama kali menentukan tokoh sentralnya (Sayuti, 2000:74).

 

Dalam analisis ini, saya akan menganalisis perbandingan perwatakan dalam tokoh fabel bona kucing yang disiplin dan fabel puti kucing yang kesepian. Fabel ini dapat diperbandingkan karena memiliki motif yang sama dan menampilkan kucing sebagai tokoh utama. Kesejajaran termasuk syarat untuk dapat membandingkan dua buah karya. Kedua tokoh utama ditampilkan dengan karakter yang hampir sama. Selain itu bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dipahami. Keduanya juga banyak mengandung pesan moral yang disampaikan pengarang melalui tokoh-tokoh dalam cerita. Perbandingan ini dimaksudkan untuk menemukan persamaan dan perbedaan perwatakan tokoh utama dari kedua fabel tersebut. Perwatakan penting diteliti karena seluruh isi cerita dapat dipelajari melalui perwatakan tokoh-tokohnya. Bona kucing yang disiplin dan Puti kucing yang kesepian merupakan sebuah karya fiksi berbentuk fabel yang di ceritakan kembali oleh Leni Aryani dan diterbitkan oleh Bintang Indonesia Jakarta. Fabel ini dapat diperbandingkan karena memiliki motif yang sama dan menampilkan kucing sebagai tokoh utama. Kesejajaran termasuk syarat untuk dapat membandingkan dua buah karya. Kedua tokoh utama ditampilkan dengan karakter yang hampir sama. Berikut ini hasil penelitian pembandingan perwatakan tokoh utama pada fabel Bona kucing yang disiplin dan fabel Puti kucing yang kesepian :

 

A. Perbandingan perwatakan tokoh utama protagonis Fabel Bona kucing yang disiplin dan Fabel puti kucing yang kesepian.

 

Tokoh protagonis dalam fabel Bona kucing yang disiplin adalah Bona kucing. Sedangkan, tokoh protagonis dalam fabel puti kucing yang kesepian adalah Puti kucing. Dari peranan tokoh utama protagonis tersebut kemudian dilakukan perbandingan dari segi perwatakan. Setelah diteliti ditemukan beberapa persamaan dan perbedaan perwatakan tokoh utama yang akan dijelaskan dalam subbab berikut :

 

1. Karakter tokoh Bona kucing dalam fabel Bona kucing yang disiplin

 

Tokoh protagonis Bona kucing dalam fabel Bona kucing yang disiplin memiliki beberapa karakteristik yang dijelaskan sebagai berikut :

 

a. Ramah

Pada saat terjadi pertemuan antara Bona kucing dan cici pada awal cerita ketika mereka sampai di sekolah, bona kucing berbincang bersama cici ketika mereka saling bertemu. Melalui interaksi tersebut dapat dilihat karakter bona kucing yang sangat sopan dan ramah pada cici. Dapat di lihat pada kutipan dibawah ini :

 

"kamu pasti senang punya ojek sepeda langganan yang selalu datang tepat waktu." Ucap cici. Hal itu membuat bona kucing merasa lebih beruntung di bandingkan teman-temannya. "kalian yang sabar ya, nanti kalian juga bakal merasakannya." Ucap bona kucing menghibur cici.

 

Karakter bona kucing yang ramah secara langsung terlihat pada kutipan diatas yaitu ketika Bona kucing berbincang kepada cici saat mereka bertemu dan menjawab pertanyaan cici, yang merasa iri kepada bona kucing.

 

b. Berani

Ketika mereka sedang di sekolah, bona kucing datang ke sekolah tepat waktu. Sedangkan, temantemannya datang terlambat lagi. Cici kucing pun mengeluh akan soal itu. Lalu ia berbicara kepada bona kucing. Dapat di lihat pada kutipan dibawah ini :

 

"Boleh tidak kita saling bergantian untuk bertukar langganan ojek? Pasti menyenangkan sekali kalau kita juga tidak terlambat ke sekolah sepertimu." Ucap cici meminta kepada bona. Bahkan teman temannya pun yang menaik mobil meminta hal yang sama, mereka juga sering telat karena terjebak macet.

 

Tentu saja bona kucing menolaknya. "Maaf ya teman teman, aku tidak bisa bertukar ojek sepeda. Aku sudah nyaman bersama ojek sepedaku. "Ucap bona kucing

 

Dengan berani nya bona kucing menolak permintaan teman-temannya untuk bertukar langganan ojek karena bona kucing sudah merasa nyaman bersama ojek langganannya.

 

c. Cerdik

 

Selain karakter ramah dan berani yang dimiliki oleh bona kucing, ia juga memiliki karakter yang cerdik. Hal ini dapat dilihat ketika teman-temannya bekerja kelompok dirumahnya, dan alangkah terkejut mereka ketika melihat tukang ojek sepeda langganannya bona sedang duduk menikmati secangkir teh dan ternyata itu adalah ayahnya. Dapat kita lihat pada kutipan dibawah ini :

 

"Loh kok ojek sepeda langgananmu ada disini?" Tanya caca kucing. "Dia adalah ayahku." Jawab bona kucing sambil tersenyum geli.

 

Kecerdikan bona kucing sampai membuat teman-temannya tidak menyadari bahwa selama ini ojek sepeda langganan bona kucing adalah ayahnya sendiri, itulah alasannya bona kucing tidak mau bertukar tukang ojek bersama teman-temannya.

 

2. Karakter Tokoh Puti kucing dalam fabel Puti kucing yang kesepian

 

Tokoh Protagonis Puti kucing dalam fabel Puti kucing yang kesepian memiliki beberapa karakteristik yang dijelaskan sebagai berikut :

 

a. Ramah

Pada saat awal cerita, puti kucing terbangun dari tidurnya. Setelah bangun, Setiap pagi ia selalu mengambil boneka ajaibnya dan menyapanya. Dapat dilihat pada kutipan dibawah ini :

 

"Selamat pagi boneka ajaib, apakah aku masih kelihatan cantik....?" Tanya puti kucing. "Kau memang sangat cantik puti kucing." Jawab boneka ajaib

 

Terlihat dalam kutipan tersebut bahwa puti kucing ramah sekali dengan boneka ajaib walaupun boneka ajaib selalu membuatnya merasa kesal. Bisa dilihat bahwa, Puti kucing adalah kucing tercantik di antara teman-temannya.

 

b. Berani

Sebelumnya puti kucing mempunyai kesalahan kepada temannya, dan semenjak itu boneka ajaib selalu berkata tidak enak kepada puti kucing. Karena puti kucing pun tidak merasa bersalah akan kesalahannya itu. Dapat kita lihat pada kutipan dibawah ini :

 

"Kau terus menerus berkata seperti itu..!" Sahut puti kucing jengkel. "Aku berkata jujur puti." Jawab boneka ajaib

 

Puti kucing sangat berani berkata lantang kepada boneka ajaib, karena ia merasa bahwa yang ia lakukan waktu itu bukan merupakan kesalahannya.

 

c. Pantang Menyerah

Semenjak kejadian itu, puti kucing merasa sangat kesepian. Hanya boneka ajaib lah teman satusatunya, namun akhir akhir ini boneka ajaib membuatnya jengkel dengan kata-kata yang dilontarkannya. Puti kucing pun tak pantang menyerah, ia pergi ke taman untuk menghilangkan rasa kesepiannya itu. Di taman ia bertemu dengan teman-temannya yang dulu pernah ia sakiti dengan perkataannya. Semenjak itu teman-temannya tidak mau bermain lagi dengan puti. Dapat dilihat pada kutipan dibawah ini :

 

"Apakah kau mau berteman denganku?" Tanya seekor marmut yang tiba-tiba muncul. Puti kucing tertegun. Dan mau berteman dengan marmut itu. 

Rupanya asik juga memiliki seorang teman. Puti kucingpun sadar akan kesalahan nys selama ini, ia kemudian meminta maaf kepada kepada teman-temannya. Walaupun teman temannya tidak langsung memaafkannya, tetapi puti kucing tidak pantang menyerah ia berusaha melakukan apapun dengan bisa di maafkan oleh teman-temannya dan mereka bisa bermain bersama lagi.

Ikuti tulisan menarik Manda Aprilia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB