Suara hati yang terus meraung
Meminta sang tuan tuk berkata
Mugkin kata yang penting
Bearasalkan dari mata
Guyuran sinar menerpa
Suara angina bergema
Langkah pasti kan mendekat
Kata hati bertekat
Suatu keganjilan terungkap
Jantung terus terpompa
Melampaui biasa
Seakan mulut membisu
Pandangan terpaku
Langkah membeku
Terpusat pada sepasang netra
netra penyejuk jiwa
Tak lain dan tak bukan
Ialah sang pangeran
Dengarlah aku
Hanya sebatas tatap?
Tatap pun tak cukup
Tuk sekedar berucap
Ikuti tulisan menarik Hanifah Indah Pratiwi lainnya di sini.