x

image: LovePanky

Iklan

Hanifah Indah Pratiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Agustus 2022

Minggu, 28 Agustus 2022 07:21 WIB

Aku yang Apa Adanya?

tentang mengenal diri dan pendapat mereka tentang diri mereka yang apa adanya...

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam sebuah wawancara kerja biasanya akan ditanyakan untuk mendeskripsikan diri, lalu biasanya orang-orang akan menjawabnya dengan mantap mengenai identitas diri serta berbagai kelebihan yang tak jarang sangat hiperbola. Diluar dari lingkup itu sebenarnya sejauh mana sih kamu mengenal diri kamu sendiri? Kamu itu sebenarnya orang yang bagaimana? Memang yang kamu tunjukkan dihadapan umum itu sungguh diri kamu atau hanya memenuhi ekspektasi public saja? Atau kamu berkamuflase menjadi bunglon dihadapan orang lain?

            Terkadang mendeskripsikan diri itu cukup sulit untuk dijelaskan karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kita tidak mengenali diri kita sendiri. Kita tidak tahu seperti apa diri kita, apa yang dibutuhkan, bahkan apa yang akan dilakukan saja tidak tahu. Kata orang-orang hidup itu mengalir aja ga usah dipikirin, tapi dengan kata mengalir itu apa kita sudah puas dengan pencapaian ataupun kualitas diri kita? Kehidupan seseorang memang tidak bisa disama ratakan tetapi bukankah akan lebih jelas dan paham dengan diri sendiri itu mampu membantu menjalani hidup yang terkadang tidak sesuai ekspektasi? Karena kita tahu kondisi dan porsi diri kita tentunya bila hal itu terjadi ya langsung putar otak dan buat plan yang sekiranya proper sama diri kita.

            Berkaitan dengan kita tidak kenal diri sendiri ibaratnya itu sehelai daun yang terombang-ambing dialiran sungai, daun itu tetap dan bisa mengikuti laju alliran air tetapi dalam setiap langkahnya ia tidak bisa konsisten karena selalu goyah dan bahkan bisa terhempas apabila arus airnya besar. Jadi seseorang yang seperti daun itu bisa dikatakan dalam melakukan suatu hal hanya ikut-ikutan dan tidak konsisten ya hanya karena teman-temannya melakukan hal tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Sejauh jajak pendapat yang telah saya lakukan kepada beberapa teman, sebagaian besar dari mereka mengaku bahwa belum bisa mengenali diri sendiri. Ada juga satu jawaban dimana orang tersebut merasa tidak terlalu mengenal diri sendiri dan tidak bisa mendeskripsikan dirinya karena menurutnya sama saja antara dirinya secara personal dan didepan publik. Jadi sebenarnya siapakah diri kita dan mereka ketika didepan umum? Jika ditanya secara personal apa sudah mengenal diri sendiri? Jawabannya adalah belum, tidak terlalu, dan lainnya. Lalu kalau belum mengenal diri sendiri tujuan hidup dan effort yang dilakukan selama ini untuk apa dan mengapa melakukan hal tersebut?

            Kemudian saya menanyakan pertanyaan yang sebenarnya sepele guna mengetahui apa mereka sudah mengenali diri mereka dan perbedaan diri mereka terhadap sesuatu yang ditunjukkan atau bersikap didepan public, “pertama deskrpsikan dirimu ketika didepddan umum dan yang kedua deskripsikan dirimu yang sebenarnya secara personal seperti apa?” Nah berikut berbagai variasi dari pendapat mereka:

~ “Sebenarnya ga terlalu beda sih diriku didepan umum dan secara personal. Dimana didepan umum saya adalah orang yang banyak berbicara jadi aktif banget dan ekspresif, kalo secara personal aku juga gitu gak jauh beda sama definisi saat didepddan umum masih ekspresif, banyak tingkah, dan grasak grusuk.”

~ “Didepan umum terlihat ceria, cukup formal, berwibawa, mudah akrab dengan orang baru, dan terlihat cerdas. Sedangkan secara personal justru cukup menutup diri, tidak suka basa-basi, sedikit introvert, penakut, dan mudah overthinking.”

~ “Ketika didepan umum akku ceria banget semua masalah lupa gitu aja, tapi pas lagi sendiri hamper tiap hari nangis.

~ “Berada didepdan umum kikuk ga tau harus bagaimana. Ketika diantara orang-orang bagaikan debu, ada tapi bagai taka da. Manusia hidup merasa  keberatan namun kalau dikatakan ingin mati pun tidak.

~ “ Apa ya? Aku ga terlalu mengenal diri sendiri, ngerasa ga ada bedanya sih.”

~ “Kalo didepan umum masih grogi, ngomongnya cepet , dan ga fokus ke orang langsung. Secara pribadi introvert, masih sering overthingking, ga yakin sama potensi diri.

Ada sebuah kejanggalan dan menjadi misteri ketika kita mengenal seseorang dan ternyata dia bukanlah dirinya yang sebenarnya bukan? Mau disebut berkepribadian ganda tetapi setiap orang punya privasi dan bounderies masing-masing. Sebenarnya kita hanya perlu menjadi diri kita sendiri untuk tahu kita adalah orang yang seperti apa.

Jadi ya inilah diri kita yang sebenarnya kadang tidak mengetahui potensi diri dan belum mengenal diri kita kadang merasa mengenal diri sendiri tetapi masih saja ada yang kurang. Berdasar beberapa pendapat diatas setiap orang memiliki perspektif masing-masing terhadap dirinya dan juga terhadap orang lain.

Ikuti tulisan menarik Hanifah Indah Pratiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler