Perlahan Kembali

Senin, 26 September 2022 11:16 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jauh sebelum kita berada di antara pecahan legenda | Serupa saum mendesah sebelum penghujan di akhiran | Pejalan bergaun sutra mendobrak barat timur di selatan | Menyulam kehilangan atas ingkar mata kompas kardinal --“lepaskanlah dahaga sehabis ikatannya menafsir paron”

Inikah regang ilalang meneduh ada dalam tanah basah?

 

Bukitan pasir menenun ayakan udara pada lautan gurun

Mungkin para penjelajah tiada pernah menetapkan kisahnya

 

Mungkin merahasiakan kematiannya; percaya bergelombang

 

Pada saat dihantam karang tepat pada paras nurani yang tertutup

Sementatra kedalaman tanah berdenyut, istirahatlah perdamaian

Dahsyat karangan tentang indung setia ditenggelamkan kegelapan

 

Seumpama lisan menjabar keruntuhannya kepada putik sederhana

Merunutlah embun yang gugur di hari buta; terlihat-tersentuh

 

Jauh sebelum kita berada di antara pecahan legenda

Serupa saum mendesah sebelum penghujan di akhiran

Pejalan bergaun sutra mendobrak barat timur di selatan

Menyulam kehilangan atas ingkar mata kompas kardinal

 

Seumpama lisan menjabar keruntuhannya kepada putik sederhana

Merunutlah embun yang pecah di retak hari; terukir-tersenyum

 

lepaskanlah dahaga sehabis ikatannya menafsir paron”

 

Seumpama lisan menjabar keruntuhannya kepada putik sederhana

Merunutlah embun yang renjis di lembar melati; tertera-tersapu

Bagikan Artikel Ini
img-content
Okty Budiati

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Gremet-gremet Waton Slamet

Kamis, 23 Maret 2023 06:15 WIB
img-content

Musim Masa

Kamis, 5 Januari 2023 19:28 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler