x

Iklan

Ahmad Rifqi Zain

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Agustus 2022

Rabu, 28 September 2022 08:22 WIB

Mahasiswa KKN Universitas Jember Ajak Masyarakat Manfaatkan Limbah Daun Tebu untuk Pupuk Organik Cair

artikel ini berisi tentang diskusi POC oleh KKN UNEJ dengan tokoh masyarakat

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

        Desa Pucanganom merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten Bondowoso. Desa ini memiliki sektor pertanian yang cukup besar. Salah satu sektor pertanian yang mendominasi yaitu tanaman tebu. Tebu merupakan tanaman penghasil gula, khususnya pada bagian batang. Sementara itu, bagian daun dan akarnya tidak dimanfaatkan sehingga terbuang begitu saja. Setelah dilakukan beberapa kali pengamatan di berbagai lahan yang ada, mahasiswa KKN 279 Unej menemukan bahwa daun dan akar tebu tersebut dibakar. Pembakaran tersebut dapat mengakibatkan polusi udara sehingga dapat menimbulkan dampak yang buruk terutama pada saluran pernafasan. Aktivitas tersebut apabila berlangsung terus menerus akan mengakibatkan bertambah buruknya kualitas udara di desa Pucanganom.

         Oleh karena itu, mahasiswa KKN 279 Unej berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui pemanfaatan limbah dari daun tebu. Dari limbah daun tersebut, kelompok KKN 279 Unej memberikan alternatif berupa pembuatan pupuk organik cair. Pupuk organik ini sebagai pengurang dari limbah tanaman tebu yang meningkat. Pembuatan pupuk organik cair ini sebelumnya telah didiskusikan dengan pihak desa dan beberapa orang dari kelompok tani. Proses diskusi tersebut dilakukan pada tanggal 25 Juli 2022 dengan hasil diskusi yang diperoleh yaitu rencana ini dinilai baik. Sesuai dengan ucapan Pak Guntur selaku kepala desa menyatakan “program ini baik dan saya mendukung adanya program pembuatan pupuk organik cair ini”. Sementara menurut salah satu anggota kelompok tani di Desa Pucanganom yaitu M. Laily menuturkan “Oh bagus itu dik, terlebih lagi pupuk anorganik sekarang ini melambung tinggi sehingga banyak petani yang tidak mampu membeli”. Selain itu, pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

        Pembuatan pupuk cair ini dilakukan di rumah Pak Yusuf selaku salah satu petani di Desa Pucanganom yang terletak di Dusun Krajan. Bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan pupuk organik cair yaitu limbah daun tebu yang kering, EM4, gula pasir dan air sumur. Sedangkan alat yang digunakan yakni pisau, plastik bening ukuran 60 x 100 cm, ember dengan kapasitas 25 L, gelas ukur dan timbangan. Prosedur pembuatan dari pupuk organik cair ini yang pertama pencacahan daun tebu kering hingga sekecil mungkin. Semakin kecil ukuran cacahan, maka kandungan di dalamnya cepat terurai. Kedua, pelarutan EM4 dan gula pasir dengan air sumur sebagai pelarut, dimana EM4 bertindak sebagai bakteri pengurai dan gula pasir sebagai pengaktivasi mikroorganisme yang ada dalam EM4. Oleh karena itu, campuran EM4 dan gula pasir didiamkan selama kurang lebih 1 jam. Pendiaman ini bertujuan agar bakteri yang terdapat dalam EM4 aktif sehingga dapat digunakan untuk menguraikan kandungan yang ada dalam limbah daun tebu. Kemudian dimasukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik yang berisi limbah daun tebu kering, selanjutnya plastik ditutup rapat dan dilubangi. Lubang pada plastik bertujuan untuk mengeluarkan gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi dengan EM4. Prosedur selanjutnya kantong plastik dimasukkan ke dalam ember lalu ditutup rapat, tujuan dari prosedur tersebut yaitu agar terjadi proses fermentasi dapat berlangsung sehingga dapat diperoleh pupuk organik cair. Proses fermentasi tersebut dilakukan selama 25 hari.

    Kemudian pada tanggal 11 Agustus 2022, KKN UNEJ melakukan kunjungan lanjutan ke kelompok tani Dusun Krajan, Kembang, dan Kebun Karang. Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kemajuan proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah daun tebu sekaligus memberikan informasi mengenai sosialisasi yang akan segera dilakukan. Dalam hal ini para kelompok tani tersebut menerima dengan senang hati program kerja tersebut.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Rifqi Zain lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler