Mat Kilau (Bagian 1)

Jumat, 21 Oktober 2022 08:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

baru part 1

MAT KILAU     part 1

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun 1865, terjadi keributan di Pasar lorak, perak, Malaysia. Para penjajah Inggris menjarah seluruh barang dagangan warga. Bahkan ada yang dibunuh karena tidak ingin menyerahkan barang daganganya.

Akhirnya, warga mengadu ke pembesar dan ulama-ulama di di desa tersebut. Dan mereka semua sepakat untuk memilih pemimpin untuk melindungi para warga. Ada beberapa calon, di salah satu calon itu ada pendekar Bernama Mat Kilau.

Mat Kilau dikenal memiliki kemampuan bela diri yang baik dan bijaksana. Dan para warga sepakat memilih Mat Kilau sebagai pemimpin mereka. Akan tetapi, ada teman Mat kilau yang Bernama Ucok, dia tidak suka jika Mat Kilau menjadi pemimpin.

Keesokkan harinya, keributan Kembali terjadi di Pasar Lorak. Akhirnya Mat Kilau datang dan melawan para penjajah-penjajah. Dan Mat Kilau berhasil mengalahkannya dan tinggal melawan pembesarnya yang Bernama Rudolf Arsene.

Ketika Mat Kilau berhasil mencekiknya dan tinggal menusukkan kerisnya ke Rudolf, Ucok langsung menembakkan anak panah ke arah Mat Kilau. Mat Kilau berhasil menghindar, akan tetapi Rudolf berhasil kabur. 

Sentak Mat Kilau berbicara,  “Apa yang kau lakukan Ucok?” Ucok tidak menghiraukannya dan langsung kabur meninggalkan Mat Kilau.

Malam harinya, Ketika Ucok sedang berlatih bela diri di tengah hutan. Datanglah Mat Kilau dan pak Kaslan, pak Kaslan adalah seorang petinggi di desa itu. Mereka berdua menanyakan, kenapa Ucok menghalangi usaha Mat Kilau untuk membasmi para penjajah

Ucok langsung beralasan, “Jika kita tidak menyerang mereka, mereka juga tidak akan menyerang kita, apa kau masih ingat tujuann Inggris datang ke sini?”

Mat Kilau pun membalasnya, “Tujuan mereka memang ingin membantu kita dalam mengolah sumber daya alam, akan tetapi lihatlah sekarang apa yg mereka lakukan?”

Akhirnya mereka dipisahkan dan kembali ke rumah mereka masing-masing.

 

penulis : hanif rizqi

Bagikan Artikel Ini
img-content
Komunitas Shohafiyah

Santri Ikhwan

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler