x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Sabtu, 31 Desember 2022 07:39 WIB

Mensyukuri Anugerah Allah SWT

Banyak sekali anugerah Allah swt yang kita terima setiap saat. Apakah Anda bersyukur hanya di mulut saja? Adakah cara lain bersyukur?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

Saya yakin Anda pasti sudah mensyukuri segenap rezeki dari Allah yang selama ini sudah diterima.  Sejatinya banyak sekali pemberian Allah kepada mahluknya. Saking banyaknya ada ayat Al Qur’an yang menyatakan kita tidak akan bisa menghitungnya.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu rezeki yang kita terima adalah makanan dan minuman yang kita nikmati setiap hari.  itulah salah satu penyebab kesehatan kita. Maka kita wajib mensyukurinya. Pertanyaannya bagaimana cara kita mensyukurinya? 

 

Membaca hamdalah (kalimat Alhamdulilah, segala puji bagi Allah) Demikian mestinya jawaban Anda.  Tepat sekali jawaban itu. Tapi masih ada yang kurang. Loh, apa lagi yang kurang?

 

Rasa terima kasih atau bersyukur kepada Allah idealnya diungkapkan dengan kata kata dan perbuatan.  Kalimat hamdalah tadi sudah tepat sekali. Tapi mestinya disertai dengan perbuatan nyata. Apa itu ?

 

Pertama Anda mesti memakai pemberian Allah itu sebagaimana mestinya. Makanan dan minuman itu untuk dimakan dan diminum. Tidak untuk dibuang.  Jadi semua yang Anda ambil seharusnya dihabiskan.  Maka kalau mengambil harus memperhitungkan jumlahnya. Ambillah sejumlah yang Anda bisa habiskan. Jangan mengambil terlalu banyak sehingga Anda tidak mampu menghabiskan. Jangan biasakan membuang makanan dan minuman.

 

Kedua Anda harus menata sikap mental yang tepat.  Bagaimana caranya?

Anda harus menaruh perhatian sepenuhnya kepada makanan dan minuman yang sedang dinikmati. Pikiran jangan mengembara ke mana mana. Fokuskan pikiran pada makanan dan minumannya. Rasakan dan nikmati aneka rasanya.   Indra perasa sepenuhnya tujukan pada makanan dan minuman.  Rasakan kehangatannya, atau kesegarannya, atau gurihnya atau pedasnya dan segala macam sensasinya.   Dengan kata lain Anda harus mindful ketika menikmatinya.

 

Bagaimana kalau makanan dan minuman yang sedang Anda nikmati ada kelemahannya? Misalnya agak keras, agak terlalu matang, kurang matang dll. Jangan sekali sekali bersikap keras apalagi kasar. Tidak perlu komplain berlebihan kepada penjualnya apalagi kalau itu masakan istri. Tetap nikmati dengan senang hati. Jangan fokuskan pada kesalahannya tapi fokuskan pada jerih payah upaya istri atau pedagangnya memasak untuk Anda.  Hargai jerih payah mereka. Dan yang paling penting hormati pemberinya yaitu Allah swt.

 

Kalau pikiran melantur ke topik lain segera kembalikan fokus ke makanan dan minuman. Dengan demikian Anda akan merasakan secara maksimal kenikmatannya. Sehingga Anda benar benar akan menghargai pemberian Allah swt.

 

Demikian juga dengan pemberian Allah yang lain seperti rumah, mobil, motor dan semua yang Anda miliki atau Anda pakai.  Bagaimana kalau rumah dan mobil atau motor belum punya? Ya syukuri kendaraan dan apapun yang Anda pakai. Mungkin Anda ke kantor naik kereta atau bus. Apresiasi dan nikmati itu. Demikian juga dengan rumah dll.

 

Pada saat memakainya fokuskan perhatian sepenuhnya. Ingat kelebihannya, tidak perlu memfokuskan pada kelemahannya. Tidak perlu komplain berlebihan. Karena komplain berlebihan hanya akan membangkitkan enerji negatif Anda. Kalau enerji negatif Anda menjadi dominan maka Anda akan rugi sendiri.

 

Oh ya ada satu lagi sikap bersukur yang perlu dilakukan.  Yaitu dengan memakai apa yang Anda miliki secara seharusnya. Misalnya pakaian, ya harus dipakai, bukan ditumpuk saja.  Artinya miliki pakaian seperlunya saja, tidak perlu berlebihan dalam jumlah dan harga. Tidak perlu mengoleksi banyak adi busana meskipun Anda mampu. 

 

Maulana Jalaludin Rumi mengatakan bahwa apapun yang berlebihan adalah racun.  Jadi dalam jangka menangah atau panjang racun itu akan merugikan pemiliknya sendiri.  Dalam bahasa Jawa ada frasa sak madyo. Artinya menengah saja. Tidak perlu berlebihan.

 

Jadi intinya cara bersyukur adalah dengan mengucapkan kalimat hamdalah. Kedua dengan menikmati dan mengapresiasi sepenuh hati. Ketiga dengan memakainya seperti seharusnya.

Sikap syukur adalah sikap yang baik dan menguntungkan. Karena dalam Al Qur’an Allah sudah berjanji akan menambah nikmatNya kepada orang yang pandai bersyukur

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler