x

TikTok

Iklan

Tiyas Febriyana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Desember 2022

Sabtu, 14 Januari 2023 08:29 WIB

Menilik TikTok, si Aplikasi Serbaguna

TikTok dengan segala manfaat dan dampak negatifnya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebuah aplikasi yang tentu saja tak asing lagi di telinga kita. Yap, salah satu aplikasi yang saat ini memiliki sangat banyak pengguna. Seperti yang sudah kita ketahui, TikTok yang dahulunya dikenal hanya sebagai aplikasi joget-joget saat sudah memiliki berbagai macam manfaat, dan membawa banyak keuntungan bagi penggunanya.

Saat ini TikTok dapat berguna sebagai sarana untuk berjualan, pembelajaran atau edukasi, hingga menjadi konten kreator yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Penasaran sebenarnya darimana awal mula terbentuk TikTok dan kapan mulai masuk ke Indonesia?

Apa saja manfaat dari penggunaan TikTok? Lalu, kira kira seberapa efektif ya TikTok menjadi sarana untuk berjualan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yuk simak penjelasan berikut!

TikTok, Asal Muasal dan Pertama Hadir di Indonesia

TikTok (juga dikenal sebagai Douyin) (Hanzi: 抖音) adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik asal Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri TouTiao. Developer dari aplikasi ini yaitu ByteDance yang didirikan pada tahun 2012.

TikTok sendiri mulai masuk ke Indonesia pada September 2017. Siapa sangka aplikasi yang sangat populer ini, pada saat awal masuk sempat diblokir di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya laporan mengenai adanya konten-konten negatif terutama bagi anak-anak.

TikTok Shop dan Efektivitasnya

TikTok selalu melakukan pengembangan, dimana awalnya aplikasi ini hanya bisa digunakan untuk membuat video singkat, saat ini TikTok dapat membuat video dengan durassi yang lebih panjang. Selain itu, saat ini tersedia fitur TikTok Shop, yaitu fitur untuk berjualan. Dimana para penjual dapat melakukan live streaming melalui aplikasi tersebut dengan menunjukkan secara live produk yanng dijual, dan penonton atau calon pembeli dapat melihat langsung melalui video live tersebut.

Yang tak kalah menariknya, TikTok juga memiliki fitur seperti aplikasi e-commerce lainnya, yaitu menu untuk langsung menambahkan produk kedalam keranjang belanja serta melakukan checkout pesanan.

Berdasarkan data Business of Apps, ada 1,53 miliar pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) TikTok di dunia hingga kuartal III/2022. Jumlah ini meningkat 4,64% dibandingkan pada kuartal sebelumnya sebanyak 1,47 miliar pengguna.

Berdasarkan negaranya, Amerika Serikat memiliki pengguna aktif TikTok terbesar di dunia. Jumlahnya tercatat mencapai 136,4 juta orang pada April 2022. Sedangkan Indonesia sediri berada di urutan kedua dengan jumlah pengguna aktif TikTok sebesar 99,1 juta orang. Pengguna TikTok di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu di TikTok sebanyak 23,1 jam per bulan. Jumlah yang tidak sedikit bukan.

Melihat jumlah pengguna yang sangat banyak, tentu saja menjadikan TikTok Shop sebagai wadah yang sangat efektif untuk berjualan. Pada TikTok, video produk kita dapat dikemas dengan sedemikian menarik sehingga dapat menarik minat para pembeli. Tak seperti Instagram Shop, yang biasanya diarahkan ke aplikasi lain seperti ke E-Commerce, Website atau melalui WhatsApp untuk melakukan pemesanan. Di TikTok Shop pembeli bisa langsung melakukan checkout barang, sehingga akan lebih efektif dan efisien. Dan yang tak kalah menarik lagi, TikTok juga meyediakan banyak promo serta voucher seperti e-commerce pada umumnya.

TikTok Sebagai Media Pembelajaran

Selain manfaat diatas, TikTok juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan. Dengan TikTok kita dapat mempelajari banyak hal. Saat ini banyak content creator yang membuat video edukasi melalui TikTok. Video yang singkat dan ringkas menjadikan TikTok media yang efektif untuk pembelajaran. Per 30 Juni 2022 lalu, sesuai laman resminya TikTok melakukan kampanye edukasi dengan tajuk #SerunyaBelajarAdadiTikTok. Bahkan untuk menarik para pelajara, TikTok menunjuk Cinta Laura Kiehl sebagai Campaign Ambassador.

Kategori edukasi di TikTok dapat dikatakan cukup berhasil. Hal ini terlihat dari beberapa data, antara lain kampanye edukasi yang diluncurkan di TikTok berhasil mendapatkan lebih dari 95 miliar views.

Tidak hanya pembelajaran untuk siswa, TikTok juga dapat digunakan sebagai media edukasi untuk umum. Banyak konten creator yang membuat video edukasi di TikTok, seperti Dokter Farhan dengan nama akun @farhanzubedi, sering membagikan pengetahuan tentang kesehatan, sosok dosen di balik akun @buiramira yang memberikan edukasi seputar perkuliahan. Vina Muliana dengan akun @vmuliana yang aktif membagikan tips dan trik membuat Curriculum Vitae (CV) agar sukses mendapat pekerjaan serta konten lainnya terkait dengan karier. Selain beberapa konten kreator tesebut masih banyak lagi konten kreator lain yang membuat konten berbagai macam edukasi.

Sesuai pengalaman pribadi, menonton konten edukasi di TikTok terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Kita dapat melihat berbagai video edukasi yang dikemas secara menarik. Sehingga TikTok cukup efektif digunakan sebagai sarana pembelajaran.

Dampak Negatif TikTok

Terlepas dari banyaknya keuntungan dan dampak positif dari TikTok, sepertinya halnya media sosial lainnya, TikTok juga memiliki dampak negatif jika kita tidak pandai-pandai dalam penggunaannya, terutama untuk anak dibawah umur. Beberapa dampak negatif dari TikTok diantaranya :

1. Hilangnya Rasa Malu dan Terjadinya Pelecehan Seksual

Berbagai cara dilakukan oleh para konten kreator untuk menarik penonton dan mendapatkan banyak like dan komen. Tak sedikit konten kreator wanita yang membuat video dengan pakaian yang terbuka dan berlenggak lenggok atau berjoget tanpa rasa malu. Dari hal tersebut menyebabkan terjadinya pelecehan seksual dari lawan jenis yang pada akhirnya membawa dampak negatif untuk pembuat konten itu sendiri. Pelecehan seksual ini dapat terjadi secara tulisan melalui kolom komentar maupun melalui direct message yang berupa pesan maupun foto atau video tidak senonoh.

2. Kecanduan

Dampak negatif selanjutnya yaitu kecanduan. Sama halnya dengan sosial media lainnya, TikTok mampu menghipnotis penggunanya  untuk berlama-lama menatap layar gawainya. Sering kali ketika kita melakukan scroolling TikTok kita lupa akan waktu.

3. Terjadinya body shaming dan cyber bullying

Kita tidak dapat membatasi komentar dari penonton, sering kali banyak dari penonton atau biasa kita sebut dengan netizen yang menyebarkan komentar negatif baik berupa body shaming, cyber bullying maupun dalam bentuk hujatan.

4. Penipuan

Di TikTok tidak terlepas dari penipuan seperti pada sosial media lainnya. Baik berupa SMS hadiah yang mengatasnamakan TikTok hingga akun TikTok Shop penipu.

Fitur TikTok yang semakin menarik membuat aplikasi competitor merasa was-was. Dilansir dari laporan ‘Cloudflare Radar 2023 Year in Review’, merilis daftar 10 media sosial terpopuler di dunia pada tahun 2023. TikTok berada di posisi kedua dalam urutan media sosial terpopuler. Mengalahkan Instagram dan juga WhatsApp, sedangkan urutan nomor satu yaitu Facebook.

Dapat kita simpukan, selain memberikan banyak keuntungan TikTok juga memberikan dampak negatif. Kembali lagi kepada setiap individu yang menggunakan. Ketika kita mampu memilah dan membatasi tentu saja TikTok akan membawa banyak manfaat. Selalu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan aplikasi menjadi kunci yang harus diterapkan, tidak hanya dalam penggunaan TikTok tetapi juga untuk aplikasi sosial media lainnya.

 

Oleh : Tiyas Febriyana /  Mahasiswa Manajemen UPJ

Ikuti tulisan menarik Tiyas Febriyana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB