x

Marselino Ferdinan. Dokumen: PSSI

Iklan

muhammad rizal

Pemula dan terus belajar
Bergabung Sejak: 27 Maret 2022

Jumat, 24 Februari 2023 19:46 WIB

Idealnya, Pemain Merumput di Liga Asing Setelah Piala Dunia U20 dan Piala Asia 2023

Sebenarnya kapan waktu yang tepat bagi pemain Indonesia mulai berkarir ke luar negeri? Apakah dua ajang besar. Piala Asia dan Piala Dunia U20, bisa jadi momentum yang tepat? Kenapa?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Muncul pertanyaan dan pernyataan, sebenarnya kapan waktu yang tepat pemain Indonesia (khususnya pemain tim nasional) berkarir ke luar negeri? Para penikmat bola berharap banyak pemain Indonesia bisa berkarir ke luar negeri agar keluar dari zona nyamannya sekarang. Lalu bagaimana baiknya?

Jawaban yang umum kita dengarkan dan baca dari beragam pemberitaan adalah saat pemain sudah mendapatkan posisi inti di klubnya. Selain itu mereka sudah memiliki kematangan, baik secara permainan atau kedewasaan dirinya. Tapi ada faktor lain yang selama ini tidak kita sadari bahwa momentum sebuah turnamen pun bisa menjadi waktu yang tepat bagi pemain memberanikan diri bermain ke luar negeri. Ya, karena pada saat ajang turnamen setingkat Asia atau dunia kemungkinan dipantau pencari bakat cukup besar.

Walaupun, memang pada kenyataannya banyak komentar menyebutkan momentum pembelian pemain pasca turnamen besar bukanlah waktu yang tepat bagi sebuah klub. Sebab pemain incaran biasanya hanya berlaga minimal tiga kali dan maksimal tujuh kali bila mampu mencapai partai puncak. Ini dirasa kurang ideal. Sebab banyak pemain yang bermain bagus saat turnamen, namun ketika bermain untuk klubn kurang berhasil. Bahkan sering tidak pernah mencapai kemampuan terbaiknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Timnas Indonesia bagaimana pun belum dianggap sebagai kekuatan penting di kawasan Asia, bahan Asia Tenggara. Maka kesempatan pemain eksodus besar-besaran ke luar negeri bisa terjadi d idua ajang yang akan diikuti Indonesia, yaitu Piala Dunia U20 (di Indonesia), dan Piala Asia 2023 (2024), Qatar. Karena kemungkinan pemandu bakat datang untuk melihat alternatif pemain baru bisa saja terjadi di dua ajang . Mereka mungkin sudah "menembak" pemain dan tinggal melihat penampilan sesungguhnya, atau sekedar menambah data sebelum memutuskan merekrut pemain bersangkutan. Jadi tidak salah memanfaatkan kesempatan emas dari dua ajang tersebut.

Timnas Indonesia pernah berlaga di Piala Asia pada 2007 dan Piala Dunia U20 pada 1979. Dua ajang ini bisa dikatakan memiliki gengsi yang tinggi untuk kawasan Asia dan dunia. Lagipula turnamen ini masuk kalender FIFA serta AFC. Ditambah. Rasa-rasanya para "pelatih dunia maya" sudah memetakan siapa-siapa yang layak menyusul untuk bermain ke luar negeri.

Beberapa contohnya seperti Dony Tri Pamungkas (Persija), lalu Muhammad Ferrari (Persija) yang dianggap salah satu bek tengah terbaik di kelasnya. Dia juga  kesayangan pelatih Thomas Doll (Persija) dan Shin Tae-yong (tim U20 Indonesia). Mereka rasanya mampu bersaing di Eropa. Selain itu masih banyak nama lain yang rasanya bisa mencoba bermain dikawasan ASEAN dan Asia, seperti Hokky Caraka (PSS Sleman) dan Rabbani Tasnim (Borneo FC).

Momentum kembalinya Egy Maulana Vikri (Dewa United) dan Witan Sulaeman (Persija Jakarta) bisa saja muncul kembali setelah Piala Asia 2023 (2024), Qatar. Karena kedua pemain tersebut beserta klubnya tidak ada masalah dan masih ingin bermain ke luar negeri bila ada tawaran. Selain mereka berdua, ada tiga nama lain (di luar naturalisasi) yang rasanya bisa bersaing di Eropa dan Asia, yaitu Ramadhan Sananta (PSM Makasaar) yang digosipkan pernah dipantau St. Pauli (Liga 2, Jerman), Yakob Sayuri (PSM Makassar), dan Rachmat Irianto (Persib Bandung).

Intinya adalah bila momentum ini bisa dimanfaatkan para pemain, PSSI bisa mendorong bahkan membantu mereka berkarir ke luar negeri. Denngan demikian harapan agar timnas dalam satu-dua tahun ke depan akan diisi pemain berpengalaman di luar negeri bukanlah mimpi belaka. Karena kita semua ingin Timnas Indonesia bisa berbicara banyak di kualifikasi Piala Dunia 2026. Ke depan kita bergarap timnas bisa lolos otomatis di Piala Asia 2027 tanpa harus memulai dari bawah.

Rasanya tidak berlebihan kita punya harapan seperti itu di saat dunia sepakbola sudah semakin terhubung. Kita memang membutuhkan pemain yang kuat serta berpengalaman melawan berbagai macam lawan dalam sebuah ajang sepakbola.

Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler