x

Iklan

Widiya

Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Bergabung Sejak: 29 Maret 2023

Jumat, 7 April 2023 19:41 WIB

Pengadaan Tenaga Kerja dalam Praktek

Untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah MSDI dengan dosen pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM. CHCM

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

A. Pengertian
Rekrutmen adalah proses menarik, menemukan, dan menentukan pelamar yang mampu untuk dipekerjakan (Anonimous, 1994:198). Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka diserahkan atau dikumpulkan. Hasilnya adalah sekumpulan para pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi atau dipilih. Jadi, rekrutmen adalah proses yang dilakukan secara terencana untuk mendapatkan sejumlah sumber daya insani atau karyawan yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan secara hati-hati berbagai alternatif sebelum memutuskan rekrutmen.


Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan yang memungkinkan pihak manajemen atau rekrutmen untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar. Proses pemilihan atau penyeleksian karyawan atau pegawai disebut dengan proses seleksi. Dalam upaya rekrutmen tenaga kerja untuk kepentingan organisasi, maka organisasi perlu menentukan sifat dan keadaan jabatan yang akan ditempati oleh orang-orang yang diperlukan oleh organisasi. Dengan kata lain, perlu dilaksanakan suatu analisis jabatan atau pekerjaan yang akan menghasilkan deskripsi jabatan atau pekerjaan serta spesifikasi jabatan atau pekerjaan.

B. Prinsip Rekrutmen
Menurut (Rivai & Sagala, 2009 :150-151) Prinsip-prinsip yang semestinya dilakukan dalam sebuah proses rekrutmen adalah sebagai berikut:
1) Mutu karyawan yang harus direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan agar sesuai dengan kualifikasi jabatan yang dibutuhkan
2) Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan pekerjaan yang 
tersedia. 
3) Biaya yang diperlukan diminimalkan
4) Memiliki perencanaan dan keputusan-keputusan strategi tentang perekrutan.
5) Fleksibilitas
6) Pertimbangan-pertimbangan hukum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

C. Proses Rekrutmen
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan 
rekrutmen antara lain:
1) Mengidentifikasi jabatan yang lowong
Dalam proses rekrutmrn karyawan langkah pertama dimulai dari adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan akan dipindahkan atau 
dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permohonan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pension yang telah direncanakan. 
2) Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan
Hal ini untuk memperoleh uraian jabatan (job description) serta spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan untuk membuat persyaratan. Namun dalam proses ini diperlukan ke hati-hatian dan jelas agar dalam penerapannya tidak ditemukan hal-hal yang dapat menganggu proses selanjutnya.
3) Menentukan calon yang tepat
Dalam menetukan calon yang tepat ada cara alternative yang bisa dilakukan untuk mendapat kandidat antara lain dari dalam peerusahaan itu sendiri atau dari luar perusahaan. Artinya jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka dibutuhkan pertimbangan dengan cermat dalam melakukan rekrutmen.
4) Memilih metode metode rekrutmen yang paling tepat
Ada beberapa metode yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti hal nya iklan, employe referrals, walk-ins and write-ins, depnakertrans, perusahaan pencari kerja dan lain-lain.
5) Memanggil calon yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Kandidat akan diminta untuk mengisi mengisi formulir lamaran kerja yang 
telah disediakan untuk selanjutnya akan diproses dalam tahap seleksi.
6) Menyaring atau menyeleksi kandidat
7) Membuat penawaran kerja
Setelah proses seleksi selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan penawaran pekerjaan. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan peraturan dan kondisi kerja diperusahaan, dan memastikan kandidat akan mulai bekerja.
8) Mulai bekerja

D. Pengertian Seleksi
Menurut Hasibuan (2009), seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau yang ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Proses seleksi sebagai sarana yang digunakan dalam memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Prosesnya dimulai ketika pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan.

E. Proses dan Tahapan Seleksi
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para 
pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak 
sebagai Karyawan baru. Proses ini berbeda antara satu perusahaan dengan 
perusahaan lainnya. Proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi 
persyaratan, testing, wawancara, ujian fisik. Pada umumnya tahapan-tahapan seleksi yaitu sebagai berikut:
1) Surat-surat rekomendasi, pada umumnya surat-surat rekomendasi tidak berkaitan dengan kinerja pekerjaan karena semuanya mengandung pujian positif.
2) Format (borang) lamaran, pada tahap ini perlu format baku formulir lamaran untuk mempermudah penyeleksi mendapatkan informasi data yang 
dilengkapi dari calon karyawan.
3) Tes Kemampuan, tes ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan dan 
kemampuan calon karyawan dengan posisi pekerjaan yang dilamar.
4) Tes Potensi Akademik (ability test), beraneka macam tes mengukur sejauh mana kemampuan pelamar mulai dari kemampuan verbal dan keterampilan kualitatif sampai pada kecepatan persepsi.
5) Tes Kepribadian, menaksir sifat-sifat (traits), karakteristik pekerja yang cenderung konsisten dan bertahan lama.
6) Tes psikologi, para pengusaha corporate, pengusaha retail, perdagangan eceran, perbankan dan perusahaan jasa lainnya sejak lama menggunakan tes psikologi. 
7) Wawancara, sebagai suatu pertemuan dari individu yang berhadap-hadapan satu dengan yang lainnya. Wawancara memiliki tujuan yang khusus dan diselenggarakan dengan kesadaran.

F. Sistem Seleksi yang Efektif
Sistem seleksi yang efektif pada dasarnya memiliki tiga sasaran yaitu:
a. Keakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat memprediksi kinerja pelamar. 
b. Keadilan, artinya memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberikan kesempatan yang sama di dalam sistem seleksi
c. Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh.

G. Jenis-jenis Seleksi
1. Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi adalah seleksi surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahaan, antara lain: 1) Ijazah, 2) Riwayat hidup, 3) Domisili, 4) Surat lamaran, 5) Sertifikat keahlian, misalnya sertifikat computer atau sebagainya, 6) Pas foto, 7) Copy identitas (KTP, passport, SIM, dan lain-lain), 9) Pengalaman kerja, 10) Umur, 11) Jenis kelamin, 12) Status perkawinan, 13) Surat keterangan kesehatan dari dokter, 14) Akte kelahiran.
2. Seleksi secara tertulis, terdiri dari: Tes kecerdasan (intelegensi test), tes kepribadian (personal test), tes bakat (aptitude test), tes minat (interest test), tes prestasi (achievement test).
3. Seleksi tidak tertulis, terdiri dari: Wawancara, praktek, kesehatan/medis.

G. Peran Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai Peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului oleh kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi harus didasarkan pada suatu kebutuhan yang dialami organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi kemampuan dan keterampilan.

 

"People will forget what you said. People will forget what you did. But people will never forget how you made them feel".

# Dr.H.SyaefulBahri,CHCM #

Ikuti tulisan menarik Widiya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler