x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Senin, 10 April 2023 19:29 WIB

Kisah Dibalik Segarnya Es Cincau

Konon disigi dari sejarahnya tercatat orang Tiongkok yang membuat cincau.Istilah cincau sendiri berasal dari dialek Hokkian, sienchau atau xiancau dalam dialek Hanzi. Istilah ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi cincau. Kemudian cincau menyebar ke sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Jadi, tidak sulit menemukan minuman segar dengan campuran cincau.Bahkan kini, minuman segar cincau bisa ada yang dalam kemasan kaleng dikombinasi dengan berbagai varian minuman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hikayat Dibalik Segarnya Es Cincau

Cincau sudah sangat dikenal dan memasyakat di bumi nusantara. Masyarakat mengenal tentu lewat sajian minum segar es cincau. Tetapi pernahkah kita tahu, bahan minuman berupa gel serupa agar-agar ini konon muasalnya dari negeri tirai bambu.

Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar(misalnya dalam es cincau atau es campur). Di luar negeri penyajian minuman cincau standar saja, misalnya,  cincau hanya ditambah air, gula merah, atau gula putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konon disigi dari sejarahnya tercatat orang Tiongkok yang membuat cincau.Istilah ''cincau'' sendiri berasal dari dialek Hokkian, ''sienchau'' atau ''xiancau'' dalam dialek Hanzi. Istilah ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ''cincau''.

Kemudian cincau menyebar ke sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Jadi,  tidak sulit menemukan minuman segar dengan campuran cincau.Bahkan kini, minuman segar cincau bisa ada yang dalam kemasan kaleng dikombinasi dengan berbagai varian minuman.

Konon cincau yang memiliki efek penyejuk ini berasal dari  sejenis tanaman merambat (Cyclaea barbata) yang daunnya dapat digunakan untuk membuat semacam agar-agar.

Tanaman merambat ini, kita kenal sebagai bahan dasar dari olahan minuman segar seperti es cincau dan es campur. Hal ini didasarkan karena agar-agar yang terbuat dari daun ini memiliki rasa yang tawar. Sehingga sangat cocok untuk diolah bersama es dan air gula menjadi minuman yang menyegarkan.

Menurut Greshof, dalam artikelnya yang berjudul “Chineesche Planten in verband met Nederlandsch-Indie Beschouwd” pada tahun 1894 menyatakan, bahwa tanaman yang berasal dari cina ini masuk ke Nusantara pada abad ke-15. Paling tidak, seiring dengan masuknya tanaman teratai yang dikenal sejak zaman “hinduisasi"

Daun cincau hijau juga mengandung senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida yaitu senyawa yang bermanfaat untuk mengendurkan atau melemaskan otot. Senyawa lainnya yang terkandung dalam daun cincau adalah isokandrodendrin yaitu senyawa yang dipercaya bisa mencegah munculnya sel tumor ganas. Sedangkan seratnya bermanfat untuk “membersihkan” organ pencernaan dari zat penyebab kanker (karsinogen).

Karena mengandung alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S.S-tetandrin yang berkhasiat dapat mencegah antiradang, kanker pada ginjal, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Maka tak heran jika cincau sedang menjadi perhatian para peneliti.

Cincau hijau mengandung zat klorofil, yaitu zat yang memberi warna hijau pada daun. Berbagai literatur menyebutkan bahwa klorofil adalah zat antioksidan, anti peradangan, dan juga sebagai antikanker. Maka tak ada salahnya, selama menunggu hasil penelitian yang lebih meyakinkan, kita menikmati kesegaran dari minuman yang terbilang sangat murah ini.

Karena bahan ini sangat kaya mineral terutama fosfor dan kalsium. Cincau juga sangat baik dikonsumsi bagi mereka yang sedang menjalani diet karena cincau ini rendah kalori namun memiliki serat yang tinggi. Selain itu cincau juga dipercaya sebagai alternatif untuk meredakan panas dalam, demam, diare, perut kembung dan sembelit.

Di Indonesia, dikenal dua jenis cincau, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Cincau hijau maupun cincau hitam sama-sama terbuat dari tumbuhan, namun jenisnya berbeda. Cincau hijau dibuat dari daun Cyclea barbata, sejenis tanaman rambat berdaun tipis dan berbulu. Ada pula cincau hijau yang dibuat dari Premna oblongifolia, tanaman berdaun lebar dan agak kaku. Lain halnya dengan cincau hitam yang dibuat dari daun dan batang Mesona palustris (janggelan) yang dikeringkan.

 

*) Christian Heru Cahyo Saputro, Badogger tinggal di Semarang

 

 

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler