x

Iklan

michael sibarani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 April 2023

Kamis, 27 April 2023 18:43 WIB

Mahasiswa dan Keterlibatannya dalam Partai Politik

Ketika mahasiswa berpolitik mungkin dia bisa mewujudkan cita cita mahasiswa pada umumnya dan berpegang pada idealisme mahasiswa yaitu untuk mensejahtrakan rakyat dan menjadi jembatan peyalur lidah masyarakat yang lebih dekat kepada pemerintah. namun Ketika mahasiswa tidak tahan dengan situasi didalamnya maka dia tidak akan lebih dari kacung partai dan lupa tujuan dan cita cita awalnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mahasiswa adalah salah satu elemen masyarakat yang netral, kepentingan dan keberpihakanya sudah jelas adalah kepada rakyat dan untuk rakyat. Tapi apakah yang terjadi Ketika mahasiswa ikut dan berpartisipasi dalam partai politik? Salahkah Ketika mahasiswa ikut dan terlibat dalam partai politik?

Pada dasarnya memang tidak ada yang salah dalam politik karena dalam teori Aristoteles  politik adalah usaha untuk mencapai kekuasaan. Politik juga berkaitan antara masyarakat dan pemerintah. Dan juga tidak ada larangan sebenarnya yang mengatur bahwa mahasiswa tidak boleh berpolitik, justru secara tidak langsung mahasiswa sebenarnya sudah menjadi pelaku politik, contoh Ketika mahasiswa mengkritisi kebijakan kampus yang tidak sesuai dan memberatkan mahasiswanya.

Banyak pernyataan yang mengatakan bahwa mahasiswa harusnya netral dan tidak berpihak kepada salah satu partai politik apalagi tergabung dalam partai politik. Tentu ini menjadi pro dan kontra yang tidak ada ujungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dipihak yang pro akan mengatakan bahwa ini bisa menjadi jalan bagi mahasiswa untuk megabdikan dirinya kepada masyarakat sekaligus belajar menjadi pemimpin ditengah tengah masyarakat karena terjun langsung ditengah tengah masyarakat. Selain itu sebagai mahasiswa juga bisa menjadi peyambung lidah kepada pemerintah karena banyak tau keluhan teman teman mahasiswa.

Sedangkan dipihak yang kontra akan menjadi kekhawatiran karena mahasiswa akan kehilangan kritisnya untuk menjadi social control yang mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dan memberatkan masyarakat. Mengapa demikian? Karena Ketika mahasiswa masuk partai politik tentu dia akan menjadi bagian dari pemerintah, tentu akan menjadi lucu ketika pemerintah mengkritisi kebijakannya sendiri.

Memang mahasiswa pada awal masuk akan memiliki ambisi untuk mensejahtrakan rakyat, namun apakah mahasiswa tersebut akan tahan dengan situasi perpolitikan dalam pemerintahan? Apakah mahasiswa mampu menahan godaan uang panas yang akan menggoyahkan idealisme mahasiswa Ketika awal bergabung dalam partai politik.

Dan juga keterlibatan mahasiswa dalam partai politik juga akan menjadikan Gerakan mahasiswa hanya sebagai kacung partai yang berada di pihak oposisi untuk meyerang pemerintah yang tidak sesuai dengan keputusan partainya.

Ketika mahasiswa berpolitik mungkin dia bisa mewujudkan cita cita mahasiswa pada umumnya dan berpegang pada idealisme mahasiswa yaitu untuk mensejahtrakan rakyat dan menjadi jembatan peyalur lidah masyarakat yang lebih dekat kepada pemerintah. namun Ketika mahasiswa tidak tahan dengan situasi didalamnya maka dia tidak akan lebih dari kacung partai dan lupa tujuan dan cita cita awalnya.

 

oleh michael sibarani

anggota GMKI uhn medan, mahasiswa teknik mesin uhn medan

Ikuti tulisan menarik michael sibarani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB