Saat nama Ganjar Pranowo diumumkan sebagai calon presiden untuk pemilu 2024, sudah hampir dipastikan akan ada tiga calon presiden yang akan memperebutkan suara rakyat di pemilu 2024. Ketiga nama tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Menariknya beberapa hari kemudian ada manuver dari Sandiaga Uno untuk bergabung ke partai pendukung Ganjar Pranowo.
Kita bisa menyimpulkan peluang untuk munculnya duet Ganjar – Sandi cukup kuat di Pemilu 2024, mengingat kebutuhan logistik sangat besar dan seorang Sandi Uno memiliki itu. Penolakan Ganjar terhadap kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 menunjukkan bahwa ia juga mengincar suara konservatif yang menjadi lumbung suara Anies. Sementara kehadiran Sandi sebagai sosok moderat memberikan nilai tambah bagi duet tersebut.
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah mau kearah mana koalisi pengusung Anies Baswedan ? Duet Anies – AHY bisa saja bubar ditengah jalan sebelum perperangan. AHY terlihat beberapa kali melakukan safari politik untuk mencari peluang muncul sebagai kandidat cawapres bagi beberapa calon.
Ketika tulisan ini diketik, baru saja AHY melakukan pertemuan dengan Airlangga Hartanto, yang notabene partainya memiliki porsi besar di parlemen namun sebagai individu tidak ada yang mengenalnya. Apakah mereka mau memasukan Anies ke bangku cadangan dan menurunkan duet Airlangga – AHY? Apakan AHY lupa dengan Pilkada DKI yang gagal total? Rasanya yang paling logis bagi AHY adalah Anies. Tapi dengan logistik dan kawan politik pas-pas an sepertinya hasil Pilkada 2019 akan terulang kembali.
Sementara bagi Prabowo Subianto, 2024 mungkin akan menjadi tahun – tahun terakhir ia berada di kancah politik elit. Perginya Sandi dari partai miliknya membuat dia harus memutar otak menjalankan logistik 2024. Sosok alternatif seperti Erick Thohir dengan logistiknya sebagai cawapres akan membuat Jokowi pusing harus berada dimana. Atau kita akan meilihat kejutan Prabowo – Anies? 2023 masih panjang.
Tapi yang pasti, baik Ganjar maupun Prabowo akan memuluskan proyek mercusuar Jokowi, sehingga bisa dikata kedua calon tersebut adalah win – win solution bagi Jokowi. Tapi siapa yang cocok bagi rakyat? Satu hal yang pasti. Memang kita harus memilih yang terbaik diantara yang buruk atau golput.
“Hanya ada 2 pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus. Tetapi aku memilih untuk jadi manusia merdeka” ― Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran
Ikuti tulisan menarik Alfonsius lainnya di sini.
